tag:blogger.com,1999:blog-28108655359082663722024-03-06T13:08:50.613+07:00Cuyexs BlogTempat Berbagi Game, Gadget, Berita dan TipsPutri Vionahttp://www.blogger.com/profile/16383856818740193908noreply@blogger.comBlogger326125tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-59413080794728371702015-03-24T02:16:00.002+07:002015-03-24T02:16:34.504+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 341-Putra Jodha dan Jalal Diracun<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-341.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 341-Putra Jodha dan Jalal Diracun</b></a>. Di pengadilan banyak orang-oarang hindu datang menemui Jalal dan memuji namanya. Mereka datang untuk mengucapkan selamat dan mereka pun memberikan hadiah kepada Jalal untuk anak-anaknya karena Jalal sudah berbuat banyak untuk mereka. Smentara itu Riqaiya nampak bingung dengan apa yang harus ia lakukan pada Husain hingga Jalal datang dan mengajari Ruqaiya cara merawat seorang anak, Jalal sendiri melakukan seperti bagaimana Jodha merawat Hasan.<br /><br />Sementara itu Jalal memberi pengumuman di ruang pengadilan jika ia akan membuat perayaan untuk umat hindu dan Jalal akan membawa anak-anak mereka agar semua rakyatnya tahu. Hamida merasa tegang mendegar perkataan Jalal, namun Birbal meyakinkan bahwa itu sangat baik untuk anak-anak, sedangkan Ruqaiya merasa tidak senang dengan apa yang dikatakan Jalal. Disisi lain Mirza dan Zeenat sedang merencanakan sesuatu untuk Husain </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-341.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-341.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3VISMsWZg0e1PZr00B5SbYB1EVmss9g29TnAcaHzamZM6p_g-BK1lv1ofLumoVlhHBxTcSWSwJAy27sfyndOKxGAAVE6yG1wjYBHTaICeFjEoQVAQiXkgSwb8VisiXwv_fWFdl2OiyYmh/s1600/Anak-jalal-dan-jodha-diberi-racun.jpg" height="175" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Husain sedang menangis di kamar Ruqaiyam Ruqaiya pun kembali bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Saat Hosiyar hendak menenangkan Husain dia justru memarahi Hosiyar. Saat Zeenat ada di kamat Ruqaiya dia melihat Husain dan meminta apda Hosiyar untuk perg dari kamar. Saat Hosiyar pergi dan Ruqaiya sudah tertidur Zenat mengambil Husain dari tangan Hosiyar dan keluar dari kamat. Zeenat datang di teas dan dia memasukkan sesuatu ke dalam mulut Husain. Zaveda datang dan memriksa apa yang terjadi pada Husain. Dia pun mulai bertanya oada Zeenat apa yang sudah dia lakukan pada Husain. Zeveda lalu pergi untuk memanggil orang sedangkan Zeenat mulai gelisah.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-341.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 341-Putra Jodha dan Jalal Diracun</b></a></h3>
Putri Vionahttp://www.blogger.com/profile/16383856818740193908noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-85974613896806684452015-03-24T02:13:00.001+07:002015-03-24T02:13:21.467+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 340 - Rencana Jahat Untuk Anak Jodha Dan Jalal<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-340.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 340</b></a> - Rencana Jahat Untuk Anak Jodha Dan Jalal. Di kamar Ruqaiya Husain masih terus saja menangis. Ruqaiya bingung dengan apa yang harus dia lakukan hingga ia meminta Hosiyar untuk melakukan sesuatu. Salah satu istri Jalal datang dan mengatakan pda Ruqaiya bahwa seharusnya dia membawanya pada Jodha yang merupakan ibu sebenarnya dari Husain namun Ruqaiya tak senang dan menegurnya lalu menyuruhnya pergi. Jodha yang mendengar bahwa Husain menangis langsung segera pergi menemui ke kamar Ruqaiya lalu mengambil Husain dari Ruqaiya hingga akhirnya Husain berhenti menangis. Jodha berkata pada Ruqaiya bahwa dia bisa mengasuh Husain meski Jodha tahu bahwa kini Husain sudah menjadi anak Ruqaiya. Ruqaiya merasa tak senang dengan apa yang dikatakan Jodha hingga ia pun akhirnya mengambil Husain dari Jodha. Ruqaiya tak ingin jika Husain dekat pada Jodha dan Ruqaiya akan mejauhkan Jodha dari Husain untuk itu Ruqaiya tak mau jika Jodha menjadi pengasuh Husain. Ruqaiya lalu meminta Phuphi agar mencari pengsuh baru untuk Husain lalu pergi meninggalkan Jodha. Jodha merasa sedih dan terluka hingga dia menangis. Disisi lain Syarif merasa tak senang dengan Jalal yang menurunkan gaji para prajurit.<br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-340.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-340.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0PTLOq5nIWLfENDLPy23Cg1gOFhSuJycQh0p05z_HUneuBF59A8ffvMnqikdLlGlCSlAr5GQqiur-2nTZP47lUWsXk77Rw7astCbNUoMsth6fUJifyfymv0k7KFZjZ35T9uy7Uu5PFIlu/s1600/jalal-bangkit-dari-kedukaan-sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-317.png" height="225" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat Jalal sedang bersama Jodha yang mengkhawatirkan keadaan Husain seorang pelayan datang dan memberitahu pada Jalal bahwa Mirza Qoshim dan istrinya Zeenat telah datang dari Kabul. Jalal pun akan meyambt kedatangan mereka dengan hormat. Maan Singh sendiri menerima kedatangan Mirza Qoshim dan istrinya lalu membawanya ke ruang pengadilan. Saat bertemu dengannya Jalal merasa sangat senang. Jalal dan Mirza Qoshim pun saling berbicara tentang anak-anak mereka. Sementara istri Mirza Qoshim datang menemui Jodha dan memberikan hadiah untuk Hasan.<br /><br />Saat Ruqaiya, Phuphi dan Jalal sedang berbincang Ruqaiya mengatakan jika dia yakin bahwa Zeenat akan menjadi pengasuh untuk anaknya yakni Husain. Ruqaiya sangat yakin jika Husain akan di asuh dan dirawat dengan baik oleh Zeenat. Jalal mencoba memperingatkan pada Ruqaiya untuk berpikir kembali namun Ruqaiya sangat yakin jika Zeenat bisa menjadi oengsuh yang baik untuk anaknya.<br /><br />Saat Husain menangis Ruqaiya membawanya ke kamar. Lalu Zeenat datang dan meminta ada Ruqaiya agar memberikan Husain apdanya dan dia akan membuat Husain tertidur. Lalau Zeenat pun pergi dengan membawa Husain. Namun nampaknya Zeenat akan bertindak sesuatu pada Husain dia seperti ingin menyakiti Husain dan ingin menjatuhkannya namun sesaat Ruqaiya datang dan menegur Zeenat. Tapi Zeenat pun bersikap manis apda Ruqaiya hingga Ruqaiya begitu percaya pada Zeenat. Saat Ruqaiya meminta Zeenat untuk tidur Zeenat berpikir bahwa dia akan tidur setelah misinya berhasil.<br /><br />Zeenat datang menemui Mirza Qoshim dan mengatakan bahwa semuanya telah mengira bahwa kedatangan mereka adalah untuk meberikan selamat atas kelahiran anak Jodha dan Jalal namun ternyata diam-diam Zeenat dan Mirza Qoshim memiliki rencana jahat untuk menghancurkan mereka semua. Sementara Phuphi yang merasa khawatir dengan Husain pun meceritakan apda Jodha namun Jodha yakni abhwa dia akan menjaga anak-anaknya dengan baik.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-340.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 340</b></a></h3>
Putri Vionahttp://www.blogger.com/profile/16383856818740193908noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-2243237927580957462015-01-23T01:04:00.001+07:002015-01-23T01:05:17.936+07:00Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 425<div style="text-align: justify;">
Jodha berkata ke zakira bahwa saya ingin mariage Qutub untuk menjadi besar sehingga aku telah memasak dari Amer juga sehingga kita bisa hvae hidangan rajshistani, Birbal datang ke sana dan mengatakan aku minta maaf karena aku adalah salah satu yang meminta Jalal untuk menolak pekerjaan Qadir, Jodha mengatakan i senang yang kau berikan bahwa ide untuk Jalal, itu bekerja di fovor, Birbal mengatakan terima kasih Tuhan kau bahagia lagi aku pikir aku telah pergi, Jodha mengatakan demikian kau fraid saya? Birbal mengatakan raja bahkan india takut Anda, Jodha tertawa, ia mengatakan bahwa kita harus melakukan sesuatu sehingga Jalal dan Salim bisa mendekat, Birbal mengatakan aku akan mencoba.<br />
<br />
Aram bano memainkan catur dengan Khanum, lhanum mengatakan aku menerima kekalahan saya, Ruq datang ke sana dan mengatakan berhenti, kau tak kalah, satu gerakan yang tersisa, ia berbalik catur dan membuat Khanum mendapatkan pihak yang menang, ia mengatakan sekarang kau adalah pemenang , Khanum mengatakan kita tak bisa bermain seperti ini, Ruq mengatakan semuanya adil dalam cinta, perang dan catur, jika kau membuat ksatria menang dalam mendukung kau maka kau bisa menang.<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-425.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-425.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKzjF6kWa5kbWhF_-1uE8SN_ADsK3UxK_OmniF0BbIMAU01FXoY2j6-yui81uS8YFPyUjn8WbWoy9-ydEd9q-mlXJzNxhBxjkxZsaxCQW9eszAIx4ypN7SthFDqL2hJA24QTr7BSR0m8Bq/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jodha bernyanyi di Ankhon main.dia hilang dan tersenyum, Jalal adalah belakangnya, jodha doesnt melihat ia dan bernyanyi manis, setelah lagu berakhir, Jalal bertanya mengapa kau berhenti? kau menyanyi dengan sangat baik, Jodha mengatakan sekarang kau mendapat kesempatan untuk memuji aku berat, Jalal mengatakan kau ingin dipuji, Jodha mengatakan apa yang kau ingin mengatakan bahwa aku melakukan segalanya sehingga aku dapat dipuji, aku tak berbicara dengan Anda, Jalal mengatakan sekarang kau sengaja marah, Jodha mengatakan apa yang kau maksud? Jalal mengatakan aku katakan bahwa aku datang lebih dekat dengan kau dalam proses menenangkan kau sehingga kau marah sengaja, Jodha meminta dari mana kau belajar seni mencintai? Jalal mengatakan aku memiliki banyak istri, Jodha ketus melihat dia, jalal mengatakan hanya bercanda, ia mengatakan hanya mengatakan kepada aku berarti cinta, kau mencintaiku, Jodha bertanya berapa banyak kau mencintaiku, jalal mengatakan jika aku meminta kau ini maka apa yang akan kau jawabannya, jodha mengatakan banyak kau mencintaiku, aku mencintaimu lebih dari itu, jalal mengatakan cinta tak bisa aku diukur, Jodha memintanya untuk menjawab berapa banyak kau mencintaiku, jalal mengatakan hanya satu orang bisa mengatakan betapa kami saling mencintai.<br />
<br />
Salim dan Anarkali berada di pasar yang sama, Rabba iss pyar mein Kuuch mil gaya kuch kho gaya bermain, mereka tak melihat satu sama lain. Rashid bertanya Anarkali bagaimana kita akan menemukan Qutub, Anarkali mengatakan aku tak tahu apa-apa tentang dia, Anarkali dan Rashid mulai meminta orang-orang tentang Qutub, mereka tak mendapatkan informasi apapun, Anarkali mengatakan kita harus masuk penjara mungkin Jalal mengirimnya ke penjara. satu orang mengenali Rashid dan mengatakan kau di sini? Rashid mengatakan aku datang ke sini untuk bekerja, beberapa orang mengumpulkan dan mengatakan ia sama Rashid yang memberikan tempat untuk musuh raja, ia pengkhianat, kami tak akan membiarkan ia untuk stya di Agra, kita akan melemparkan batu ke arahnya, mereka mulai memukul Rashid , ia terluka, Anarkali dan Zil berjalan untuk menyelamatkannya, Anarkali datang ke Rashid dan berteriak kepada orang-orang bahwa apa yang kau lakukan, orang mengatakan demikian ia putrinya, ia juga pengkhianat juga, Zil meminta mereka untuk berhenti, mereka tak pengkhianat, orang meminta mereka untuk meninggalkan sesegera mungkin segera, satu orang mengatakan bahwa mereka tinggal di tempat saya, aku akan membuang hal-hal yang mereka keluar karena mereka pengkhianat, Salim datang ke sana dan menemukan orang-orang berkumpul, ia meminta tentara untuk melihat masalah ini , Anarkali memohon kepada orang-orang yang memberitahu alamatnya dokter sehingga mereka dapat mengambil RASHID sana, orang-orang mengatakan semacam ini pengkhianat harus dibunuh, Soldeir mengatakan Salim bahwa ada satu pengkhianat. ia comeback ke Agra setelah waktu, orang mengenalinya, Salim mengatakan jika ia adalah pengkhianat maka Jalal akan menghukumnya bukan orang-orang ini, order aku untuk membuat ia pergi ke dokter, dan memberinya perawatan yang bagus. Salim daun dari sana tanpa melihat Anarkali.<br />
<br />
Birbal berkata kepada Jalal bahwa si ini pertanyaan yang sangat sulit, Jalal memintanya untuk menjawab, Birbal mengatakan jika aku mengatakan bahwa Jodha mengasihi kau lebih.senyum jodha, Jalal meminta apa yang kau ingin katakan, Birbal meminta Jalal mengatakan kepadanya kedalaman laut , panas matahari, dinginnya es, Jalal mengatakan bagaimana kita dapat mengukur mereka, Birbal mengatakan persis beberapa hal tak bisa diukur, tapi sudah merasa, cinta kau seperti panas dan dingin juga, tak ada akhir untuk itu, itu tak bisa menjadi diukur tetapi untuk meningkatkan saja, Jalal Tuhan ia dan mengatakan tak ada yang bisa meausre kecerdasan kau juga.<br />
<br />
Dokter datang di sana dengan tentara dan meminta orang-orang jika mereka thrwo batu di Rashid maka mereka akan dipenjara, Anarkali berdoa bahwa won yang telah membantu menjadi harus mendapatkan semua kebahagiaan.<br />
<br />
Anarkali berkata kepada Rashid bahwa yang semua salahku, Rashid mengatakan tak kau mengutuk diri sendiri, kebahagiaan kau lebih bagi saya, Zil mengatakan kami tak punya uang, di mana kita akan menghabiskan malam, kami hanya salah satu cara, Jodha begum, ia sangat baik hati, ia membantu kita sebelumnya juga, aku akan pergi ke dia, Anarkali mengatakan waktu telah berlalu, mungkin ia tak akan mengenali Anda, Zil mengatakan ia tak seperti itu, ia akan ingat saya, Anarkali mengatakan maka kau tinggal dengan Rashid, aku akan pergi ke ia dan akan menceritakan tentang kau untuk meminta bantuan, ia pergi.<br />
<br />
ruks mendengarkan beberapa kebisingan di istana dan meminta Hoshiyar melihatnya, Hoshiyar keluar dan menemukan Anarkali ada, Anarkali datang dalam istana, ia mengatakan kepada prajurit yang membiarkan ia bertemu Marium Zamani, ia tahu saya, aku putri Rashid Khan yang digunakan untuk bekerja di sini. Hoshiyar melihat dirinya dan menginformasikan ke Ruq tentang dia. Ruq tertegun., Ia ingat bagaimana Salim bercerita tentang dia, ia meminta hoshaiyar untuk membawanya ke sini. Hoshiyar datang ke Anarkali dan memintanya untuk datang, Anarkali datang di kamar Ruq itu, Ruq menatap ia dari atas ke jari kaki, Anarkali salam padanya, Ruq berpikir begitu ia adalah orang yang Salim doesnt cinta tapi benci, ia bertanya siapa kamu? Anarkali mengatakan nama aku Anarkali, ayah aku adalah rashid yang digunakan untuk bekerja di sini, Ruq mengatakan demikian kau Anarkali, ia memegang wajahnya dan mengatakan kau putri pengkhianat, nama putri mereka adalah Nadira, yang gadis keras kepala, aku harus menghargai keberanian kau bahwa setelah begitu banyak kau datang ke sini, tetapi tak ada plcae untuk pengkhianat dalam istana ini, Anarkali mengatakan aku perlu sedikit bantuan, Ruq kata ayah mengkhianati dan duaghter meminta bantuan, kau tak akan mendapatkan bantuan dari sini, katanya i ingin bertemu Mariuma Zamani, Ruq mengatakan aku mengatakan tidak, Anarkali mengatakan kita tak memiliki tempat tinggal, Ruq meminta Hoshiyar untuk mengusirnya, anaraklai memohon bantuan.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-75383579552705797372015-01-22T01:55:00.001+07:002015-01-22T01:55:55.482+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 11 Bagian 2<div style="text-align: justify;">
<b>Sinopsis Abad Kejayaan Episode 11 Bagian 2</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat yang dikirim Hurrem untuk Sultan Suleiman telah sampai kepadanya…begitu juga dengan surat Khatijah untuk Ibrahim Diistana Ottoman…Mehmet Jelebi sakit saat sedang mengajar Mustafa. Sepertinya sakitnya cukup parah, tapi ia menutupinya.<br /><br />Hurrem sedang berjalan dengan Nigal ketika bertemu dengan Permaisuri Mahi dan Gulsah…seperti biasanya mahi langsung nyerocos menyindirnya karena melahirkan anak perempuan..tp akhirnya ia diam ketika Hurrem berkata..<br /><br />“ya aku melahirkan anak perempuan, aku akan mempunyai banyak anak. kau bahkan gak akan punya lagi, meski seorang anak perempuan. Sultan takkan datang kepadamu, bahkan ketika aku mati, ia gak akan pernah menginginkanmu<br /><br />Sumbul melaporkan tentang kondisi Mehmet kepada Ibu suri, dokter memintanya di rawat tapi Mehmet menolak dan minta dipulangkan saja…<br /><br />Ibu suri kemudian minta Daye untuk mencari guru pengganti agar pelajaran Mustafa gak terganggu…<br /><br />Hurrem berkeluh kesah kepada Nigal tentang Permaisuri Mahi yang selalu menggangunya, Nigal menyarankan pada Hurrem untuk baik kepada semua gadis di Hurrem agar ia memiliki teman…<br /><br />Seperti Permaisuri Mahi yang baik kepada para gadis, sehingga mereka semua yang di Harem menghormati dan mencintainya…<br /><br />Hurrem mendapat kabar King Suleiman telah datang…ketika bertemu suaminya ia langsung minta maaf atas semua perbuatannya selama ini…<br /><br />Suleiman memintanya berdiri…ia membelai wajah Hurrem. gak diragukan bahwa ia sangat mencintai wanita ini, ia mendiamkannya karena ia ingin Hurrem merubah sikapnya yang kasar……<br /><br />Hurrem mengatakan semua kerinduannya, ia bercerita tentang dirinya setelah kepergian Sultan ke medan perang. Sultan suleiman membalasnya dengan seuah puisi yang indah…Sultan suleiman kemudian menggendong Mihrimah Sultan…..<br /><br />Hurrem lalu bertanya ….”apa kau mencintai anak perempuanku?”<br /><br />“Tentu saja, ia anakku. anakku bisa laki laki atau perempuan. ia cantik dan pintar seperti ibunya. aku mencintainya karena ia adalah bagian dari wanita yang kucintai…”kata Sultan suleiman membuat Hurrem bahagia.<br /><br />Suleiman kemudian pergi, Hurrem mencegahnya tapi Sultan berkata bahwa ia ada pekerjaan yang harus diselesaikan….<br /><br />Ibrahim datang menjenguk Mehmet Jelebi dirumahnya, dan ia bisa melihat sakit Mehmet parah. Ibrahim melihat ketika Mehmet mengeluarkan darah…Diruangnnya Ibrahim menulis sebuah surat yang berisi tentang ungkapan hati nya….ia meninggalkan surat itu begitu saja diatas meja…Ia mengirim pesan kepada Gulfem agar Khatijah menemuinya di taman. Semula Khatijah menolak tapi akhirnya ia datang juga…<br /><br />Mahi yang merasa bosan dikamar meminta Gulsah menemaninya pergi keluar…<br /><br />Hurem hatun membuat pesta di Harem, ada banyak makanan dan musik. Ketika kemudian Mahi datang kesana, ia kaget melihat Hurrem….Mahi lalu berteriak agar pesta dihentikan. Semua gadis berhenti menari….Hurrem langsung mendatangi Mahi, sebelumnya ia minta pesta dilanjutkan. Sekarang tinggal mereka berdua yang saling menatap….<br /><br />Ibu suri juga mencari Khatijah untuk memperlihatkan gaun gaun yang akan dipakaianya pada pesta pernikahannya nanti dengan Mehmet Jelebi….<br /><br />Pertemua Sultan dengan Piri Pasha telah selesai. ia lalu keruangan Ibrahim..Suleman mendapati surat Ibrahim. ia minta Ibrahim dibawa kepadanya….<br /><br />Ibrahim yang sedang ditaman dengan Khatijah akhirnya diseret oleh para pengawal …untuk dibawa kehadapan King Suleiman.<br /><br />Khatijah yang melihat itu menyalahkan dirinya sendiri…ia menangis sejadi jadinya…Ibrahim telah dibawa ke hadapan Sultan suleiman, Ibrahim sudah takut setengah mati. Ternyata Sultan memberinya seal kerajaan, sebagai lambang posisi tertinggi kepadanya. ia lega sebelumnya ia berfikir bahwa Suleiman telah mengetahui hubungannya dengan Khatijah……hehe<br /><br />Ibrahim bersumpah akan setia kepada Sultan dan kerajaan dan akan menjaga seal itu sampai titik darah penghabisan…<br /><br />Khatijah yang dalam kondisi marah mendatangi Harem, begitu melihat kedua kakak iparnya bertengkar ia berteriak….agar keduanya menjaga perilaku mereka. akhirnya ia minta keduanya kembali kepada anak anak mereka. Ketegasan Khatijah di Harem membuat Ibu suri dan Daye yang melihatnya tersenyum….<br /><br />Suleiman menanyakan tentang surat Ibrahim, untuk siapa itu surat?? tapi Ibrahim berbohong bahwa ia sedang menulis lagi sebuah puisi…<br /><br />Khatijah masih gelisah dikamarnya, ia membayangkan Suleiman akan menghukum Ibrahim…<br /><br />Hurrem berkata bahwa ia akan menjadi seorang Sultana yang paling baik…<br /><br />Viktoria sedang memijat Ibu suri ketika Mahi dan Khatijah datang kepadanya, Khatijah bertanya tentang kondisi Mehmet. Ibu suri memintanya untuk gak khawatir karena ia hanya flu biasa…<br /><br />Viktoria menulis sebuah pesan, untuk diberikan kepada Bonzuk aga. Nigal dan Sumbul melihat mereka berdua. Sumbul kemudian memanggil Bonzuk dan bertanya tentang surat itu, Sumbul gak tahu isinya…dia malah merobek pesan itu dan melemparkannya ke air….Bonzuk lega…<br /><br />Nigal juga menanyai Viktoria, tapi ia berhasil mengelak…sehingga Nigal tidak curiga lagi kepadanya.<br /><br />Hurrem hatun membagikan hadiah kepada para gadis di Harem, hanya Ayse yang tampak cuek. Hurrem mendatanginya dan melingkarkan kain yang indah dikepala Ayse…<br /><br />King suleiman telah kembali dari Rhodes, ia mendatangi ibunya, adik dan mahi. Ibu suri memberitahu tentang kelahiran anak kedua Hurrem</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-73318836954230037942015-01-22T01:53:00.000+07:002015-01-22T01:57:08.574+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 11 Bagian 1<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-11-bagian-1.html" target="_blank"><b>Sinopsis Abad Kejayaan Episode 11 Bagian 1</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Suleiman dan para komandan pasukaannya mulai memasuki Benteng Rhodes , mereka tak menyadari bahwa ada penyusup yang hendak membunuh SuleimanKetika Sholat selesai dan mengucapkan salam, Ibrahim melihat seseorang diatas yang hendak mengarahkan pisau ke arah King Suleiman.<br />
<br />
Dengan secepat kilat ia mendorong Suleiman sehingga pisau itu mengenainya. Prajurit Suleiman berhasil menembak si penyusup hingga jatuh dari atas balkon.Suleiman mencabut pisau yang ada di punggung Ibrahim, ia kaget ketika tau bahwa pisau itu milik Ottoman Piti Pasha menginformasikan bahwa pisau itu adalah milik Sultan Murad. Suleiman kemudian memerintahkan untuk membawa Murad dan anak laki lakinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Didalam istana Ottoman. Hurrem sedang berjuang untuk kelahiran anaknya yang kedua.Ibu suri dan semua anggota keluarga berkumpul untuk berdoa, tiba-tiba Khatijah menangis, entah apa yang dipikirkannya. Mungkin ia ikut merasakan kesakitan yang Ibrahim rasakan saat ini<br />
<br />
Pada saat Hurrem sedang mati matian melahirkan anaknya, Permaisuri Mahi berharap ia mati. Mahi meminta Gulsah untuk memberinya kabar terbaru Setelah anaknya lahir, Hurrem langsung pingsan karna kehabisan tenaga.<br />
<br />
Kondisi Ibrahim pulih, Sultan sangat gembira dan bersyukur<br />
<br />
Penguasa Rhodes menerima undangan King Suleiman untuk bertemu di campnya. Penguasa Rhodes sudah memperkirakan ini sebelumnya, ia bertanya tanya apakah ini tentang perjanjian ataukah ia akan kehilangan kepalanya disana<br />
<br />
Ketika terbangun Hurrem mendapati anaknya tak disampingnya, ia memarahi Maria atau Gulnihal. tak seorang pun yang boleh mengambil pangeran dari sisinya<br />
<br />
Permaisuri Mahi gembira luar biasa begitu tau Hurrem melahirkan seorang anak perempuan. ia memberikan Gulsah koin emas untuk dibagikan kepada semua wanita di Harem<br />
<br />
Nigal Kalfa datang sambil menggendong anak Hurrem, Hurrem menimang nimangnnya dan saat itu ia belum tau akan jenis kelamin si bayi.Begitu Nigal mengatakan seorang putri telah lair dengan Selamat Hurrem menyerahkan kembali si bayi kepada Nigalia tak mau menyusui bayinya.<br />
<br />
Ibu suri datang, ia menamai anak Hurrem dengan sebutan Mihrimah Sultan, Ibu suri berkata bahwa cucu perempuannya ini memiliki wajah seperti bulan.<br />
<br />
Hurrem meminta maaf karna tak memberikan anak laki-laki, Ibu suri berkata ini adalah kehendak Tuhan.<br />
<br />
Sinopsis Abad Kejayaan Antv Episode 11.1- Grand Master sebagai Penguasa Rhodes datang memenuhi undangan King Suleiman di campnya.<br />
<br />
Setelah mendengar intruksi dari Suleiman , Grand master sebagai pihak yang kalah mengucapkan terima kasih karna Suleiman telah bertindak adil meskipun ia sebagai pemenang dalam pertempuran ini.<br />
<br />
Suleiman bahkan menghadiahi Grand master sebuah mantel bulu sebagai simbol penghormatan kerajaan.<br />
<br />
Kos, leros, misiros, halki, kalindos, simi, telos dan lirnonia. 8 pulau yang ada di bawah Rhodes sekarang berada dibawah kekuasaan Ottoman, termasuk sebagai tambahan Hallicarnassus.<br />
<br />
Suleiman takkan menyakiti Grand master dan orang orangnya dan sebagai ganti ia minta dibawakan Sultan Murad.<br />
<br />
Sultan murad dan keluarganya yang hendak menuju Malta akhirnya tertangkap.istri dan bayinya dibiarkan karna pelayan Murad mengakui bayi itu sebagai anaknya. Murad dan dua anak laki lakinya dibawa.<br />
<br />
Sultan suleiman berkata kepada Murad “Kau telah mengkhianati dinasti kita”. Suleiman semakin kecewa begitu mengetahui bahwa Murad sultan yang meminta perlindungan Rhodes telah meninggalkan islam dan memeluk keprcayaan lain.<br />
<br />
Suleiman berkata mereka akan dibawa ke istana dan diadili.<br />
<br />
Nigal kalfa membujuk Hurrem untuk menimang bayinya.<br />
<br />
Hurrem berkata kepada Mihrimah kecil ” Anakku saya akan sangat mencintaimu, karna kau hanya punya diriku untuk bergantung”<br />
<br />
Nigal kalfa yang mendengar perkataan Hurrem dari balik pintu merasa lega<br />
<br />
Permaisuri mahi membagikan manisan ke Harem, itu untuk merayakan anak Hurrem yang lahir perempuan.<br />
<br />
Ketika Viktoria berdoa, Ayse melihatnya. ia kemudian mengajak Nigal untuk melihat dan menanyakan soal keyakinannya<br />
<br />
Suleiman berkata kepada Ibrahim apa yang harus ia bayar untuk nyawa yang telah ia selamatkanIbrahim menjawab ” Sudah menjadi tugasku Yang Muliajangan ambil nyawaku itu saja..”<br />
<br />
Suleiman berkata bahwa Ibrahim adalah temannya sedangkan ia hampir saja dibunuh oleh saudaranya sendiri<br />
<br />
Ibrahim menerima surat..Sultan melihatnya kemudian bertanya. Tentu saja Ibrahim kaget luar biasa karna salah satu surat itu dari Khatijah untuknya, untungnya Sulleiman mengabaikannya.<br />
<br />
Sultan Suleiman membaca surat dari Hurrem, amarahnya mereda. ia ingin segera pulang..Demikian juga dengan Ibrahim , ia sampai menangis membaca surat dari Khatijah. BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-11.html" target="_blank"><b>ABAD KEJAYAAN EPISODE 11 BAG 2</b></a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-92134018272470367282015-01-21T18:39:00.000+07:002015-01-23T01:05:34.038+07:00Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 424<h3 style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-424.html" target="_blank"><b>Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 424</b></a></h3>
<div style="text-align: justify;">
Jodha mengatakan ke Ruks bahwa Salim menyukai seorang gadis di amer dan gadis itu adalah Mann bai, dia suka Salim juga, kami akan mengumumkan hubungan mereka pada hari ulang tahun, Ruks bilang aku suka Mann bai juga, selamat, Jodha meminta Ruks untuk tak menceritakan tentang salim itu, Ruks kata don t khawatir aku tak akan memberitahu, Jodha daun, Ruks bilang aku tak akan memberitahu Salim yang Anda pikir dia suka Mann bai seperti yang aku didn t memberitahu Anda bahwa Salim menyukai seorang gadis biasa, akan ada pertarungan antara pikiran dan salim s jantung, yang mengatakan bahwa Anda perlu Mairum Zamani posisi untuk memerintah, semua yang Anda butuhkan untuk memiliki pikiran yang besar untuk melakukan politik dan pikiran yang bisa berpikir lebih dari Jalal dan Jodha.<br />
Salim datang di pengadilan dan mengatakan kepada Jalal yang aku menolak posisi ahli waris s sebelumnya, aku ingin mengambil sekarang, semua tersenyum, Jalal datang ke Salim dan mengatakan satu-satunya yang benar dan aku senang untuk memberikannya kepada Anda, dia meminta Maan ke membawa pewaris s cap dan pedang, Salim duduk di tahta pewaris, aarti nya dilakukan, maka imam membuatnya memakai pewaris s sorban, Jalal tersenyum dan memberinya pedang ahli waris, dia menerimanya, Jalal pelukan Salim, semua mengatakan selamat, maka Salim diberikan cap ahli waris, Jalal mengatakan sekarang Anda dapat menggunakan cap dan dapat lulus agar orang s baik, mengangguk Salim. Ruks kata Salim telah mengenakan tugas tetapi Salim menyebut Qadir di istana, dia mengatakan mulai hari ini Anda adalah seorang tentara tentara Mughal, Qadir mengatakan don t tahu bagaimana harus berterima kasih, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-424.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-424.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfldL463TKoSMm5SaR6FiZnQ8olYIZaNDCA-4NPLy92nlPQeK-l5-ZHa7uD5j-XiJPsbjrdOrzJisgeRDK4PdvtlBY0T3i9sYlo9dG5FwHWjMeVxzWaIeFo81e78_CHdQUiC7Q_IQycIhT/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salim mengatakan dengan memeluk saya, dia Tuhan dia, Salim mengatakan kepada prajurit lain yang Anda semua melakukan pekerjaan yang besar jadi aku am meningkatkan posisi Anda dari tentara. semua prajurit bini untuknya. Haidar melihat ini, pamannya mengatakan bahwa akhirnya Salim mengambil posisinya, Haidar mengatakan Anda hanya melihat Salim sebagai pewaris tetapi tak bisa melihat masa depannya, akan ada perang antara Jalal dan Salim sebagai cara kerja mereka berbeda, segera akan memaksa Salim tentara mughal s yang akan melawan Jalal, pamannya mengatakan Anda akan pergi jauh di depan, di mana tentara Anda akan pergi, Salim s atau Jalal s? Haidar bilang aku akan berada di kedua sisi, aku akan ular bagi mereka berdua dan kemudian akan meludah racun segera aku mendapatkan kesempatan.<br />
Jalal datang di kamar jodha s yang melakukan pooja, Jodha berkata kepada Jalal bahwa Anda lupa Anda cant datang mandir memakai sepatu, Jalal meninggalkan sepatu di luar dan mengatakan maaf Kahna, aku lupa dalam kegembiraan, dia berkata kepada Jodha bahwa tentara meneriakkan fro Salim , Jodha mengatakan ya dia mengambil tanggung jawabnya serius, Jalal mengatakan segera namanya akan ditulis sebagai pewaris besar maka sebagai raja besar, Jodha bilang aku percaya Anda akan memberinya petunjuk yang baik dan apa permainan Anda bermain bahwa Salim harus menerima posisi pewaris s , awalnya aku didn t mengerti maksud Anda, tetapi kemudian aku terkesan, Jalal mengatakan terima kasih tetapi itu ide Birbal s, Jodha mengatakan bahkan kemudian Anda harus dipuji bahwa Anda telah diberi pekerjaan untuk Birbal di pengadilan, Jodha terletak kepalanya di dada dan mengatakan ini adalah hadiah terbaik untuk aku pada ulang tahun yang Salim adalah pewaris sekarang, Jalal mengatakan tetapi hadiah lainnya adalah untuk diberikan kepada Anda, sekarang datang dan memberi aku makanan.<br />
<br />
<br />
semua pangeran datang dan congrats Salim untuk menjadi pewaris resmi, Salim tersenyum melihat Aram dan membawanya dalam pelukan, dia berkata kepada pangeran bahwa aku hanya saudara untuk Anda semua tak ahli waris, Murad mengatakan kami senang bahwa saudara kita adalah ahli waris, Salim mengatakan aku mengambilnya untuk selamanya miskin, aku pikir aku bisa membantu orang miskin melalui menerima pewaris ini, Daniyal mengatakan sekarang Anda kuat, Anda dapat memesan apa pun, Salim mengatakan kekuasaan harus digunakan untuk miskin saja, jika kekuasaan dan menghormati kedua memudar, Aram meminta akan Anda tak menggunakan kekuatan Anda untuk saya, Salim syas hanya memesan saya, Aram mengatakan aku adik pewaris sehingga aku bisa menghukum siapa saja yang mengganggu, Salim mengatakan hanya memberitahu aku yang mengganggu Anda, Aram kata ibuku mengganggu aku yang paling seperti dia terus memerintahkan aku untuk melakukan ini atau itu, salah satu putri mengatakan ya sekarang Anda telah menjadi ratu semua, Aram mengatakan aku marah dengan semua, dia berjalan dari sana, putri katanya akan ditenangkan segera, dia seperti ini saja, Murad mengatakan Salim yang Anda beristirahat, yang hujan, Salim bilang aku ingin berada di sini untuk kadang-kadang, Anda pergi, Murad mengatakan Anda harus kehilangan Amer gadis, mereka pergi, Salim melihat langit, itu mulai hujan berat, Salim mengingatkan pertemuannya dengan Anarkali, Qutub memintanya untuk masuk ke dalam, Salim mengatakan mungkin hujan ini dapat mendinginkan api dalam diriku, hujan ini mengingatkan aku pada masa kecil aku yang aku ingin melupakan, memar yang masih sakit, don t tahu apa hujan ini akan membawa dengan itu.<br />
<br />
Anarkali datang ke Agra dalam hujan, Qutub berkata kepada Salim bahwa Anda hilang Anarkali? Salim mengatakan kita kehilangan orang yang kita cintai, tapi aku membencinya begitu banyak, aku ingin menghapus setiap memori miliknya selamanya. otherside Anarkali ingat saat dia dengan Salim, mereka berdua mengingat pertemuan mereka, lagu ishq ki hai yeh Dastan. Anarkali mengatakan bahwa Tuhan membuat aku bertemu Qutub sehingga aku bisa bertanya kepadanya mengapa dia didn t bertemu dengan saya, mengapa dia didn t memenuhi janjinya.<br />
Jodha sys untuk Shamshad (quthb ibu) bano bahwa Anda akan menjadi ibu dalam hukum, bagaimana putri kami dalam hukum? shamsahd mengatakan dia gadis yang sangat bagus, Jodha menunjukkan dia hadiah yang dia telah membeli untuk pengantin, katanya Salim adalah anak setengah Anda sehingga Qutub seperti anak aku juga, jadi istrinya harus mendapatkan hadiah dari saya, Anda tak bisa mengatakan tak untuk itu, Jalal mengatakan datang ke sana dan setuju dengan Jodhal, Jalal memerintahkan bahwa akan ada pernikahan besar Qutub, Shamshad mengucapkan terima kasih dan daun, Jodha mengatakan sekarang aku ingin membawa pengantin juga sehingga aku bisa menguasai dirinya, Jalal mengatakan aku kurang untuk Anda untuk memerintah? Jodha mengatakan Anda selalu menggodaku, aku tak berbicara dengan Anda, Jalal sys aku menggoda Anda sehingga aku dapat datang dekat dengan Anda untuk menenangkan Anda, aku mengundang Bhgwan das dalam pernikahan Qutub, sehingga kita akan akhir Salim s hubungan dengan Mann, Jodha meminta Jalal bagaimana Anda memahami pembicaraan hatiku, Jalal mengatakan karena hati Anda dengan saya, katanya hati aku dengan Anda, Jodha mengatakan tidak, aku lupa itu di suatu tempat, Jalal mengatakan don t khawatir, kita akan menemukan bersama-sama, dia semakin dekat, Jodha mendapat malu dan mengatakan aku tak punya waktu, aku harus mempersiapkan diri untuk menikah, dia tersenyum Jalal dan daun. BACA SELANJUTNYA<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-425.html" target="_blank"><b> JODHA AKBAR EPISODE 425</b></a></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-30000592078015757152015-01-21T16:35:00.000+07:002015-01-21T16:35:37.671+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 178<h3 style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-178.html" target="_blank">Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 178</a></h3>
<div style="text-align: justify;">
Begitu tahu kalo Bakshi bano telah di bebaskan dari tahanan oleh Jalal, para wanita penting di agra segera mengunjunginya. Bakshi bano memeluk Hamida sambil menangis haru. Hamida mengatakan kalo dirinya sebenarnya ingin menemui bakshi begitu tahu kalo dia hamil, tapi posisinya sebagai ratu melarangnya untuk melanggar hukum. Hamida sangat senang, Jodha telah berhasil menyentuh hati Jalal hingga dia mengubah keputusannya. Maham dan Ruq juga datang. Mereka mengucapkan selamat atas kebebasan Bakshi bano dan kehamilannya. Dan Maham anga seperti biasa menabur sekam di atas api kecemburuan Ruqaiya dengan memuji Jodha secara sarkastis. Salima yang bijak segera mengalihkan pembicaraan dengan memint aagar Bakshi berhenti menangis di moment bahagia ini. Jodha mengatakan kalo bakshi harus mendengar nasehat salima, karena salima sangat bijaksana dalam memberi saran. baskhi berkata kalo dia merasa bersyukur dapat berada diantara mereka lagi.Moti sedang menyisir dan menguapi rambut Jodha. Melihat Jodha hanya diam saja, Moti bertanya apa yang pikirkan Jodha. Jodha berkata kalo dia sedang memikirkan jalal. Jodha berkat abahwa semakin lama semakin sulit untuk memahami Jalal. Moti bertanya apa yang dtidak di pahami Jodha? Jodha berkata, "aku tak mengerti apa yang dia pikirkan. Contohnya dalam kasus bakshi bano, dia sangat mencintai bakshi, tapi ketika dia berbuat salah, dia menghukumnya. Dia tak pernah memihak siapapun. bagaimana seseroang bisa mengendalikan emosinya seperti itu? Ketika berhubungan dengan hukum, dia tak pernah mengizinkan sautu apapun mempengaruhi keputusannya." Moti melihat jalal datang. Jalal memberi isyarat pada moti agar tak memberitahu Jodha. Moti menyahuti ucapan Jodha, "kau benar, Jodha. Hal itu menandakan bahwa dia sungguh adil." Jodha tersenyum dan berkata kalo dirinya bahagia, karena Jalal kini mengerti apa yanag dipikirkannya dan mau memaafkan bakshi bano. bakshi sedang hamil, oleh karena itu dia harus berada diantara keluarganya. Tindakan ini juga membuktikan tak peduli betapa keras seorang Jalal, dia adalah orang yang baik. Ada saat dimana dia sangat baik sekali, tetapi ada saat di mana dia menjadi sangat mudah marah. Sampai-sampai saya tak mengerti apa sifat aslinya. Moti, dia sangat keras. Bahkan di dalam mimpiku, ketika saya berada di bawah pengaruh racun Benazir, saya merasa seperti akan memasuki dunia yang lain. Lalu yang mulia datang dan memegang tanganku untuk menghentikan aku." Moti bertanya, "benarkah Jodha?" Jodha menyahut, "ya. saya memintanya untuk melepaskan tanganku, tapi dia tak megindahkan permintaanku. Ya tuhan! bagaiman dia bisa begitu keras, bahkan dalam mimpi sekalipun"<br /><br />Jalal menyuruh Moti pergi. Dia melanjutkan pekerjaan moti mengasapi rambut Jodha. Jodha masih membicarakan Jalala, "aku tida percaya bahwa dia menyuruhku agar jangan pergi. Dan ketika saya sadar, saya melihat dia memegang tanganku." Jalal terlalu kera smenarik rambut Jodha, hingga Jodha protes dan menoleh. Alangkah terkejutnya Jodha saatt dia melihat jalal dan bukan Moti. Jalal pura-pura melihat kesana-sini dan berusaha untuk tak menatap Jodha. Jodha segera membalikan badan menghadap Jalal dan berkata, "kau... kenapa Moti tak memberitahu saya bahwa kamu ada di sini?" Jalal menjawab kalo dia menyuruh moti untuk tak memberitahunya." Dengan tertunduk menahan malu Jodha bertanya, "dan kamu mendengar semua yang saya katakan?" Jalal memgulang kata-kata Jodha, "kau memegang tanganku bahkan di dalam mimpimu?" Jalal menatap Jodha dengan senyum mengoda. Jodha berkata, "yang mulia ini tak benar. kamu masuk untuk mendengar apa yang saya bicarakan." Jalal berkata kalo dirinya tak melakukan kesalahan, "Ratu Jodha, kamu berbicara dengan Moti ketika saya kemari.kau tak berhak untuk melarang ku datang kesini. Ini aalah ruanganku yang telah saya berikan pada pada istriku. dan lagi, mimpimu berkaitan denganku, jadi saya berhak mendengarnya, bukan?" Jodha berkata tidak, karena itu mimpinya. Jodah masih berkeras kalo apa yang dilakukan Jalal menguping pembicaraan orang adalah tak benar. Jalal berkata, "aneh. kamu bisa membicarakan mimpimu dengan temanmu, tapi tak pada suamimu." Jodha menjawab, "aku tak bisa mengatakan apap-apa padamu, karena saya masih belum merasa bebas bicara denganmu." Jalal menatap Jodha dan mengatakan kalo dia akan menunggu saat itu. Jalal menatap Jodha, mungkin menanti reaksi darinya. tapi Jodha diam saja, jalal akhirnya berkata kalo dia akan pergi. Saat akan beranjak pergi tangan Jalal tersengol cawan uap yang panas hingga tumpah. Jodha segera meraih tangan jalal dan meniupinya. Jodha dengan wajah prihatin menegur Jalal, "kenapa kamu selalu terburu-buru yang mulia?" Jodha mengambil minyak dan menuangkannya di tangan Jalal yang terbakar. lalu menekannya dengan lap. Sesekali Jalal melirik Jodha, begitu pula sebaliknya Jodha meliri Jalal tapi secara diam-diam. Jalal berkata, "Ratu Jodha, cobalah untuk mengingat mimpimu, siapa tahu lain kali kamu ingin menceritakanny apadaku." Jodha menatap Jalal dengan jengah. Dia melepas tangan Jalal. Jalal mengerak-gerakan tanganya, setelah merasa nyaman, dia mengucapkan selamat malam pada Jodha dan pergi. <br /><br />Sujamal dan anak buahnya sedang membaca peta kerajaan mewat. Mereka sedang menyusun rencana untuk menyerang mewat keesokan harinya, ketika seorang pengawal datang membawa berita tentang Jodha yang minum racun untukmenyelamatkan Jalal. Sujamal galau mendengarnya. Di amemutuskan untuk pergi ke Agra menengok Jodha. Tapoi anak buahny amelarang. Karena begitu mereka menyerang mewat, mereka akan menjadi musuh mughal. Apalagi Jodha telah menikah dengan Mughal yang artinya mereka adalah musuh nya. Tapi Sujamal mengatakan kalo Mughal adalah musuhnya, tapi Jodha kan tetap menjadi saudaranya. Sujamal memgatakan tak perduli apa yang akan terjadi, dia tetap akan mengunjungi Jodha di Agra, sebelum melakukan itu, di atidak akan tenang.<br /><br />Sinopsis Jodha Akbar episode 178. Jodha menemui Bkashi. Bakshi melihat Jodha datang langsung memeluknya. Bakshi berkata, "kakak ipar, saya tak akan lupa atas apa yang telah kamu lakukan padaku. Tapi saya puny aatu keinginan yang tersisa, yaitu melihat suamiku ada disini. Tapi itu tak mungkin, karena hukuman tak bisa di tangguhkan." Jodha menyentuh pipi Bakashi dan berkata kalo setelah gelap pasti ada terang. Dan meminta agar bakshi jangan kuatiir, karena semua ada untuk nya. Gulbadan mengatakan kalo mereka akan merayakan upacara siraman bayi Bakshi. Dan mereka semua harus mempersiapkan segala keperluan yang diperlukan. Jodha juga berkata kalo dia harus pergi dan menyuruh Bakshi bano istirahat dan berhenti menangis. sebab kalo tak nanti anaknya kalo lahir akan sangat suka menangis. Gulbaan membenarkan apa yang di katakan Jodha. <br /><br />Jodha memasuki lorong yang menuju ruangan catur. Jalal muncul dari belakang mengamatii Jodha. Jodha terlihat heran dan bertanya apa ini? Dia melihat papan catur besar, dengan manusia sebenar berdiri diatasnya. Jodha segera beranjak mendekati papan catur itu. Jodha bertanya, "apa ini? Sepertinya ini permanan catur?" Dari jauh Jalal menjawab, "ya ratu Jodha.kau benar. Alas ini adalah papan permainan." Jodha melihat orang-orang yang berdiri diatasnya, "lalu bagaiman dengan orang-orang ini?" Jalal menjawab kalo mereka adalah bidak yang hidup. Apakah kamu menyukainya?" Jodha berkata kalo dirinya merasa aneh untuk menggunakan manusia sebagai bidak, "dan lagi, siapa yang akan memainkan permainan ini?" Jalal tersenyum dan menjawab, "aku. saya biasanya memainkan permainan ini bersama dengan ratu Ruqaiya. Dan hari ini dia seharusnya datang untuk bermain, tapi dia belum datang. Sampai dia tiba di sini, maukah kamu bermain catur dengan ku?" Jodha tertawa, "tidak masalah. Tapi bidak ini begitu besar, bagaimana saya menggerakannya?" Jalal memberitahu caranya adalah memberi perintah.<br /><br />Di kamarnya, Ru berteriak-teriak memanggil Hoshiyar. Hoshiyar datang bertanya ada apa? Ruq mengatakan kalo dia akan bermain catur dengan Jalal tapi sepatunya tak cocok dengan setelan yang dipakainya. Hoshiyar pergi untuk mengambil sepatu yang lain. Ruq menyuruh Hoshiyar cepat-cepat karena dia tak ingin jalal menunggunya. Hoshiyar datang membawa sandalbaru dan memasangkkannya di kaki Ruq. Ruq memarahi Hoshiyar karena kini kerjanya lambat dann malas-malasnya. Ruq mengancam akan memecat hoshiyar. Tapi moshiyar menyakinkanny aagar tak memecatnya. Ruq kesal dan menyuruh Hosh berhenti menyakinkan dirinya dan ikut denganya.<br /><br />Sinopsis Jodha Akbar episode 178. Jalal bertepuk tangan, semu abidak berdiri. Jodha berkata kalo dirinya tak suka dengan ide mengganti bidak dengan orang. jalal mengatakan kalo ini cuma permainan, jadi tak perlu ragu. Jalal mengajari Jodha cara mengerakan bidak. Setelah Jodh apaham, jalal berkata, "permainan baru akan seru kalo ada tantangan. Jika kamu menang saya akan memberikan apapun yang kamu inginkan. Jodha tersebyum. Mereka kemudian memainkan permainan catur manusia tersebut.<br /><br />Ruq tiba di ruang permainan, dia berpesan pada Hoshiyar agar tak membiarkan siapa saja mengganggu mereka saat bermain catur, karena dia akan bermain sangat lama dengan Jalal. Di dalam, Jalal sedang bermain catur dengan Jodha. Jalal mengatakan kalo dia sering kalah dari Ruq, dan Jodha pernah mengalahkan Ruq, jadi permainan ini akan sangat sulit. Jodha berkata kalal menang sudah biasa dalam permainan, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa menikmati saat memainkannya serta dapat menerima hasilnya dengan lapang dada. Saat mereka sedang asyik bermain Ruq datang. Melihat Jalal bermain catur dengan Jodha, Ruq menjadi sangat marah. Dia berkat akalau Jodha selalu muncul diantara dirinya dan Jalal. jalal berkata kalo Jodha kelihatannya mulai menyukai permainan ini. Jodha menjawabkalau dia mengunakan trik yang sama yang dilakukan Jalal yaitu memecah kosentrasi. Melihat keasyikan Jodha-Jalal bermain, Ruq menjadi kesal. Dia meminta Hoshiyar menunggu di ruangan catur itu samapai mereka selesai bermain lalu menemui Jalal dan mengatakan padanya kalo dirinya ingin bertemu dengan Jalal. Hoshiyar mengangguk,. Hoshiyar berguman, bahwa tuhan tak sepertinya tak adil karen asetelah Jodha sembuh, dia meebut jalal dari Ruq.<br /><br />Jalal memenangkan permainan. Tapi dia tak senang, karena dia merasa Jodha sengaja mengalah untuknya. Jodha mengatakan kalo dia kalah karena belum pernah bermain permainan ini sebelumnya. Jalal menangih kesepakan yang telah mereka sepakati sebelumnya kalo yang kalah akan mmberikan sesuatu pada yang menang. Jodah bertanya, apa yang bisa di berikan pada Jalal. Jalal menyuruh Jodha memikirkan apa yang dia bisa. Jodha berkata dia kan mmberikan sesuatu yang akan membuat jalal menjadi raja yang sangat baik dan orang-orang akan mencintainya. Jalal amenyuruh semua orang yang ada di ruangan itu peri. lalu dia bertanya hadiah apa yang akan dierikan Jodha. Jodha mengatakan kalo dia tak akan mmberikan hadiah, tapi Jalal yang akan mmberikan hadiah itu pada perayaan mandi bayi bakshi. jalal memuji Jodha, karena meskipun kalah, dia tetap bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Jalal menyuruh Jodha mengatakan hadiah apa yang Johda ingin dirinya berikan pada Bakshi. Jodh amenjawab hadiah yang akan di ingat bakshi seumur hidupnya., "biarkan dia merasa bahwa kamu sangat menyayanginya. Dan dia akan sangat berterima kasih padamu. Jalal meminta Jodha agar jangan bermain teka-teki dengannya dan mengatakany a secara langsung, apa yang haus dia berikan pada Balshi bano. Jodha berkata, "berikan bakshi bano suaminya, Sharifudin." Jodha menatap Jalal dengan takut-takut, jalal menatap Jodha dengan tatapan yang keras.Dia kemudian meninggalkan Jodha. Saat berjalan di lorong, hoshiyar mencegatnya. Jalal bertanya apa yang di lakukan hoshiyar di sini. Hoshiyar mengatakan kalo Ruq berpesan agar jalal menemuinya. Jalal mengatakan Ya, dan dia akan menemui Ruq sekarang juga.<br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-178.html" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-178.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJk4vGKM2vB9JgocAfRqq0L48qnVBg0IMvWZpP-pH6bYwa6e5QCTO97eIWu5HS0ZzH7GzA-YPkkQGaSGsaBxarCBMwcrY-RpSzs0dDITLj2Iz5lX0VDZSdNyvvKNhUNQA782v-W_sKWNC/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-177.png" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
jalal menemui Ruq. Ruq terlihat marah dan kesal, dia mengabaikan Jalal. Jalal menatap Ruq danberkat akalau dia tahu Ruq marah karena dia bermain catur dengan Jodha. Bukanny amembujuk Ruq, Jalal malah membuat Ruq semakijn panas dengan mengatakan kalo dia mendapatkan kesenangan saat bermain catur dengan Jodha yang tak di adapatkan saat bermain catur dengan Ruq</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-55370142184696612702015-01-21T16:32:00.001+07:002015-01-21T16:36:04.204+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 177<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-177.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 177</b></a>. Hamida memanggil semua para wanita, ada salima, Jodha, Ruqaiya, Jiji Anga, Gulbadan bahkan Maham anga. Jalal pun di pangil. jalal merasa heran dan bertanya, "ada apa ibu? Kenapa semua orang ada di sini? Apakah saya melakukan kesalahan? Ibu, katakan saja apa yang kau mau, saya akan melakukannya." Hamida mengatakan kalau Jalal selalu memberi mereka lebih dari apa yang kami mau. Hari ini saya kemari untuk meminta ampunan bagi bakshi bano." Mendengar kata-kata Hamida, jalal langsung berdiri, hendak pergi, tetapi dia mengurungkannya. Dia membalikan badan menghadap Hamida dan berkata, "ibu, saya selalu taat permintaanmu. tetapi jangan harap saya memaafkan bakshi bano. saya tak bisa lemah kepada seorang pengkhianat. Terutama seseroang yang berusaha memperdaya ratuku." Semu ayang hadir saling berpandangan lalu menatap Jalal tanpa tahu harus berkata apa..Jalal menghampiri Gulbada, "bibi Gulbadan, kau menulis biografi tentang ayahku Humayun. Katkan padaku, apakah dia akan memaafkan seorang pengkhianat?" Gulbadan menjawab, "jika saya bicara tentang raja humayun, dia pasti akan menghukum berat pengkhianat. tetapi hukumannya akan sesuai dengan kesalahannya. tak benar memberi hukuman lebih daripada apa yang dia lakukan. Itu tak benar, Jalal." Jalal kemudian menanyai Ruqaiya tentang pendapatnya apakah di adapat memaafkan Bakshi bano atas apa yang sudah dia lakukan? Ruqaiya menjawab, "yang mulia, kau selalu menjadi raja yang adil. saya tahu Bakshi bano telah melakukan kesalahan, tetapi benar bahwa dia tak bermaksud menyakitimu." Jalal kemudian meminta pendapat Salima. Salima berkata, "aku tak bisa mengatakan tentang apa hukuman yang pantas untuk baksi bano. tetapi saya bicara sebagai wanita. Saat seorang wanita hamil, dia butuh keluarganya... setiap orang layak untuk mendapatkan kesempatan kedua."<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-177.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-177.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJk4vGKM2vB9JgocAfRqq0L48qnVBg0IMvWZpP-pH6bYwa6e5QCTO97eIWu5HS0ZzH7GzA-YPkkQGaSGsaBxarCBMwcrY-RpSzs0dDITLj2Iz5lX0VDZSdNyvvKNhUNQA782v-W_sKWNC/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-177.png" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalal menatap para wanita yang telah memberikan pendapatnya, di alalu duduk kembali dan berkata, "aku sudah dengar pendapat kalian semua. saya berkeputusan untuk tak merubah keputusanku, ibu." Hamida mencoba meluluhkan hati Jalal dengan berkata, "Jalal, Bakshi adalah saudaramu. Sekarang ini dia butuh kau..." Jalal tak tergerak hatinya, dia dengan tegas mengatakan kalau dirinya masih tetap pada keputusannya. Bahkan setelah maham juga mengeluarkan pendapatnya, Jalal tetap pada keputusannya. Akhirnya Ruq mengatakan, karena jalal sudah sejak awal tetap pada keputusannya, maka pembicaraan ini tak akan ada gunanya. Dia berpamitan paling dulu dan meninggalakan mereka semua. Para wanita mengikuti di belakangnya, hingga tinggal Jalal yang duduk terpengkur seorang diri.<br />
<br />
Para wanita berjalan sambil berdiskusi. Hamida berkata pada Ruqaiya kalau mereka seharusnya mencoba lebih keras lagi. Ruqaiya mengatakan tak perlu, karena mereka semua tahu Jalal dengan baik, sekali dia memutuskan sesuatu, dia tak akan merubahnya. Mencobanya merubahnya hanya akan sia-sia. Salima berkata kalau dia paham itu, "yang mulia tak mau memaafkan Bakshi bano. Meskipun begitu, saya merasa di akhawatir soal baskshi bano." Maham angga berkata, "maafkan aku, Ratu Salima. tetapi kita semua tahu bahwa jalal itu tak punya hati. Dia tak pernah mengambil keputusan berdasarkan emosi." Ruqaiya setuju dengan maham anga, "dia benar, Ratu Salima. Jika kit abicarakan hal ini lebih jauh, kita akan membuat dia marah." tetapi Jodha masih tetap dengan semangatnya, dia meminta semua orang untuk pergi, dia yang akan berusaha meluluhkan hati Jalal. Maham berkata, "Ratu Jodha, kau hadir saat kami mendiskusikan masalah ini, kita semua mendengar apa yang mulia katakan. Yang mulia menolak melakukan apa yang di minta ibunya, saya tak berpikir bahwa yang mulia akan menerima dan mengabulkan permintaanmu." Ruqaiya menimpali, "sepertinya ratu Jodha berpikir perkataannya akan lebih di dengar dari kita semua." Jodha membantah, "aku tak bermaksud seperti itu, Ratu Ruqaiya. saya tahu bahwa kita sudah sangat sama-sama berusaha keras membujuknya. tetapi saya pikir kita harus juga tahu bahwa dia adalah seorang kakak. Bakshi bano adalah bagian darinya, saya tak kuat melihat dia sedih." hamida mendukung Jodha dengan berkata, "baiklah Ratu Jodha, saya tak tahu bagaimana Jalal akan bereaksi. Jika kau ingin mencobanya lagi, maka saya tak akan menghentikanmu. Orang bilang sebuah pohon baru akan berhenti bergerak setelah di hajar angin. Mungkin kali ini kau akan berhasil. saya harap dia akan mendengarkan permintaanmu." Dengan dukungan Hamida, jodha segera pergi diiringi tatapan para wanita. Ruqaiya berkata kalau semua usaha Jodha akan sia-sia, Bahkan bukan tak mungkin kalau akhirnya nanti Jalal akan menghukumnya karena memihak pada penjahat. Maham angga tersenyum senang mendengar kata-kata Ruq, (ngarep Jodha -Jalal berantem Annoyed)<br />
<br />
Jalal pergi ke timbanga besar. Dia teringat saat Jodha memberitahunya kalau bakshi banu sedang hamil, Jalal juga teringat bagaimana dia memutuskan hubungan persaudaraan dengan Bakshi . Jalal mendekati timbanganbesar dan memegang tali yang menyanggah anak timbangan. Jodha dan datang dan memanggilnya, "yang mulia.." Jalal menatap Jodha dengan tatapan yang sulit diartikan dan berkata, "Ratu Jodha, saya sudah bilang saya tak akan merubah pikiran." Jodha bertanya, "kalau begitu kenapa kau kelihatan gelisah? Kau seperti ini karena bakshi bano adalah adikmu. saya tahu kau baru mendapatkan ketenangan setelah mendapatkan keputusn yang betul. Kau bisa memberi kedilan pada semua orang. Apakah itu Sharifudin, Adham khan, Abul Mali, ataupun Bakshi." Jalal menjawab bahwa itu adalah hukum mughal. Jodaha menyahut dengan capat, "hukum Mughal juga menyatakan kalau yang tak bersalah tak boleh di hukum. Kau melakukan hal yang benar dengan menghukum Sharifudin dan bakshi banu, tetapi bagaimana dengan anak yang belum lahir? Apa yang membuatmu menghukumnya? Apa yang akan di pikirkan si anak saat dewasa nanti karena telah di pisahkan dari orang tuanya. Dia akan mempertanyakan aturan mughal dan membencinya. Pikirkan mereka yang tak bersalah. Ikatan yang mengikat kita dengan orang sekeliling adalh sangat rumit, yang mulia. Kita harus sangat berhati-hati menjaga ikatan seperti itu. Kau adalah orang yang saya bahwa yang tak bersalah tak boleh di hukum. Saat Shivani melarikan diri, kau tak meghukum ku, karena kau tahu saya tak bersalah. tetapi kau puny atanggung jawab lebih lagi, karena kau adalah kakak bakshi bano maka harus memikirlan masa depan dari anaknya. saya kemari hanya untuk menginggatkanmu tugas itu. saya juga ingin mengingatkanmu aturan yang telah berlaku selama ini, jika korban telah memutuskan untuk mengampuni pelaku maka hukumannya pun dapat di peringan. Ketika Ruq mengampuni Adham, maka dia dibebaskan. Hal yang sama juga terjadi ketika Mirza Hakim memaafkan ayahku. tetapi kenapa ketika saya mengatakan kalau saya memaafkan Bakshi kau tak mengampuninya? saya tahu kau sangat mencintai bakshi bano. Demi rasa cinta itu, saya mohon pikirkan kembali keputusanmu. Dengan tak memikirkannya, kau juga telah berlaku tak adil padaku, yang mulia. Karena saya tak bisa melihat Bakshi menderita. Dia adikmu. Ku mohon, ampunilah dia, pikirkan tentang anaknya. Dan sekali lagi pikirkan tentang keputusanmu." Dengan berlinangan air mata, Jodha meninggalkan Jalal. Jalal medenkati alah satu anak timbanga, dan meletakan cincinny di sana. Berat timbangan itu tak lagi seimbang.<br />
<br />
Di kamar tahanannya, Baksi sedang berjalan menaiki tangga. Tiba-tiba dia terpeleset. Jalal berteriak memanggil nama bakshi dan bergegas menangkap tubuhnya. Jalal menatap baksi dengan cemas dan bertanya, "apakah kau tak apa-apa?" Dengan marah Jalal memanggil pelayan, "kalian di sini untuk mengawasi Bakshi bano, kalian kaman saja? Jika terjadi sesuatu pada Bakshi bano saya akan membakar kalian hidup-hidup. Pergi kalian semua!" Bakshi tersenyum haru melihat Jalal. Jalal dengan kesal berkata, "kau seharusnya tak seceroboh itu. Kau bertanggung jawab atas keselamatan anak dalam kandungamu. Setiap kali kau membuat kesalahan, saya selalu memaafkanmu. tetapi kau sekarang hamil, kau akan menjadi seorang ibu dan saya akan menjadi paman. Jika kau membuat satu kesalahan lagi, saya tak akan memaafkanmu!" Bakshi menatap Jalal yangsedang kesal padanya dengan tawa bahagia. Di amemeluk Jalal dan berkata, "maafkan aku. Ku mohon maafkan aku, baijaan (abang)." Jalal mendekap bakshi bano dan menenangkannya. Bakshi bano menangis sesengukan dalam pelukan Jalal. Jalal berkata, "kau tak boleh menangis bakshi, saya telah memaafkanmu. saya tidk marah lagi padamu." Bakshi melepas pelukannya dan berkata, "kenap akau tak kemari lebih awal? Kau tak tahu betapa saya sangat merindukanmu? saya menyesal dan mengutuk diriku sendiri atas apa yang telah saya lakukan. " Jalal berkata kalau dia harus datang, karena jodha telah memaafkan dirinya. Dan mulai sekarang dia akan selalu berada di sisi bakshi. Jalal mengajak bakshi kembali ke istana.<br />
<br />
Jalal membawa bakshi kembali ke istana. Jalal memegang pundak baksi dan membimbingnya menapaki jalan menuju ke kamar baksi. Jodha sudah menunggu di sana di temani moti. Moti memberi salam pada jalal. johda dengan terharu memberi salam pad Jalal. Jalal membalasnya dan mengandeng baksi masuk kekamarnya. Jodh adan moti mengikuti mereka. Di hadapan para pelayan Jalal berkat akalau mereka semua mempunyai tanggung jawab untuk menjaga bakshi dan memastikan dia mendapatkan semua yang dia perlukan. Jalal juga mengancam para pelayan itu kalau sampai tak menjalankan tugasny adengan benar, mereka harus bersiap-siap mendapatkan hukuman darinya. Jalal menyuruh Bakshi bano beristirahat. Sebelum pergi dia menyempatkan menatap Jodha terlebih dahulu, Jodha menatapnya dengan rasa terima kasih yang terpancar di matanya yang indah. Jalal memgangguk dan meninggalkan kamar bakshi.<br />
<br />
Sepeninggal Jalal, bakshi segera menghambur memeluk Jodha. Setelah melepas pelukannya, bakshi berkata, 'hanya karena dirimu, Jalal datang untuk bicara denganku. Setelah berhari-hari dia menunjukan kasih sayangnya padaku. tak ada yang bisa saya katakan selain rasa terima kasih." Jodha berkata, "kalau kau menganggap saya sebagai kakakmu, seharusnya kau tak perlu mengucapkan terima kasih." Bakshi banu berkata kalau dia sangat bersyukur punya kakak ipar seperti Jodha. Bakshi jug mengatakan kalau dia sangat menyesal atas apa yang dilakukannya. Jodha menyuruhnya melupakan masa lalu, dan memikirkan kebahagiaan yang akan segera di sambutnya. Keduanya lalau berpelukan.<br />
<br />
Sinopsis Jodha Akbar episode 177. Adham berkata pada anak buahnya kalau Jalal memberiny atanggung jawab untuk menangkap pencuri dan menjaga keamanan. Karena itu dia meminta anak buahnya untuk tak menjarah lagi. sebab kalau Jalal sampai tahu, maka dirinya akan mendapat masalah. Anak buahnya juga bertanya tentang aktivita slain seperti menyelundupkan oarang keluar dari penjara atau penjualan budak. Adham menyuruh mereka tetap melanjutkan, tetapi harus dengan ekstra hati-hati karena Jalal sekarang sering blusukan dengan menyamar. Adham berkata dengan sinis kalau Jalal ingin mengubah Agra menjadi surga. Javeda dengan di temani pelayan datang menemui Ahdam. Javeda memberi salam, adham membalasnya. Adham memyuruh anak buahnya pergi. javeda mengatakan kalau dirinya sangat senang setelah berjam-jam akhirnya dia bisa menemukan adham. Adham bertanya kenapa Javeda mencarinya? Javeda mengatakan kalau dia ingin mengucapkan selamat karena Adham mendapat promosi. Javeda menyuruh adham emnangkapi para penjahat itu dan memberi mereka hukuman yang setimpal. Javeda berkata kalau dia yang mendapat tugas itu, "aku akan memukuli kapala para begal itu lalu menaburkan garam dan bubuk cabe diatasnya. Kau juga harus mengoleskan gula mentega ketubuhnya agar di gigit semut. Adham kesal mendengar ocehan Javeda, dia menghunus belatinya. Javeda tanpa rasa takut berkata kalau dirinya hany abilang hukuman apa yang setimpal untuk para begal, lalu kenapa Adham marah dan menghunus pisau ke arahnya, seharusnya dia kaan menunjukan pisau itu pada penjahat-penjahat otu. Adham dengan geram menyuruhnya pergi dan membuatkan sesuatu yang lezat untuknya. javeda segera pergi tentu saja setelah ngomong ngelantur. Adham berkata ternyata tuhan tak menunggu kiamat untuk membalas perbuatanya, Dia telah mengutuknya dengan memberikan istri seperti Javeda.<br />
<br />
Maham dan ruks bermain catur, maham mengatakan kalau Ruq tak melihat apa yang Jodha lakukan. Ruq berkat akalau dirinya telah membuat ruang untuk memisahkan mereka. Maham berkata kalau Jalal telah menuruti permintaan Jodha dalam kasus bakshi. Ruq berkat akalau Jalal telah melakukan apa yang dianggapnya benar. Ruq berkat ahanya ada satu ratu dalam catur, dan dalam hidup Jalal hany aada dirinya. Maham mengalahkan Ruq dalam permainan catu rkali ini. Ruq kaget dan tidakpercaya. Maham mengatakan kalau ratu nya Ruq terlalu percaya diri hingga meningalkana Raja di belakang yang di kelilingi oleh pion. Ruq dengan kesal berkata kalau dirinya akan pergi tidur. Sepeninggal Ruq maham berkata kalau dia sepertinya mempunyai perasaan bahw aJalal akan d rampas dari Ruq....<b>BACA SELANJUTNYA</b>.<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-178.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar episode 178. </b></a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-44461286607407812442015-01-21T02:47:00.000+07:002015-01-21T02:47:49.960+07:00Serial Jodha Akbar Diduga Tidak Seperti Sejarah Aslinya<h3>
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/serial-jodha-akbar-diduga-tidak-seperti-sejarah-aslinya.html" target="_blank">Serial Jodha Akbar Diduga Tidak Seperti Sejarah Aslinya</a></h3>
Di India, banyak serial yang diangkat dari kisah nyata. Sebut saja, Mahabharata, The Adventures of Hatim, Ramayana dan beberapa judul lainnya.<br /><br />Tapi saat ini ada satu yang sedang mendapatkan sorotan dari masyarakat India, yaitu serial Jodha Akbar. Pasalnya, drama yang diproduseri oleh Ekta Kapoor itu dituding sudah memutar balikkan sejarah.<br /><br />Sebuah kelompok masyarakat yang mengatasnamakan keluarga Rajput menyatakan bahwa Jodha yang didalam serial dikisahkan menikah dengan Akbar, sebenarnya tak pernah menikah dengan Akbar. Cerita yang benar adalah, Jodha menikah dengan anak Akbar, Jahangir<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/serial-jodha-akbar-diduga-tidak-seperti-sejarah-aslinya.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/serial-jodha-akbar-diduga-tidak-seperti-sejarah-aslinya.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfe_9aYOcQFKSUqdeoL6ztQ4tXeJMl2-M_INlmIany-hj8kSfB6ObLYp8lLFtd9u2PDo9BBjgVVfy_jghMTvLJW2-Jw6e9CyvFR7QQD-KocbYlweQPWVJfxRYYijQMrGguf9EeBpRmkZuH/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
Sementara itu, Ekta Kapoor sendiri berpendapat bahwa tak ada yang salah dengan serial yang dia buat. Karena dia memiliki pandangan tersendiri soal kisah rakyat.<br /><br />" Saya selalu percaya bahwa komposisi dari cerita rakyat adalah 80 persen sejarah dan 10 persen dongeng. tak ada bukti bahwa semua kisah itu nyata. Ada yang bilang benar, ada juga yang bilang itu hanya cerita belaka. Akbar punya beberapa catatan dan kita semua tahu itu. Kita tak bisa mengatakan kalau hatinya tak pernah berubah dan memiliki perasaan yang lain terhadap putri dari kerajaan Rajput," ujar Ekta kepada Times of India.<br /><br />Gara-gara protes inilah, Ekta juga sempat tak bisa tidur selama berhari-hari. Padahal, awalnya dia hanya ingin mengangkat sisi lain dari kisah Jodha dan Akbar.<br /><br />Ekta mengakui bahwa kisah yang dia suguhkan memang tak benar-benar terp Saya pada sejarah. dia hanya memakai kisah asli sebagai gambaran, dan mengubah sisanya sesuai dengan interpretasinya sendiri.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-43655353980297307262015-01-20T14:16:00.000+07:002015-01-20T14:16:10.693+07:00Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 423<h3>
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-423.html" target="_blank">Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 423</a></h3>
<div style="text-align: justify;">
Jalal mencium dahi Jodha dan bilang aku tahu bagaimana untuk memenangkan Anda, mereka tertawa, Jodha mengatakan ini adalah kecurangan, Jalal mengatakan semuanya adil dalam cinta dan perang dan mengatakan untuk mendapatkan cinta dari istri aku gak bisa melakukan apa-apa, Dalam Ankhon mein memainkan tum, Jodha terletak kepalanya di dada Jalal itu, Jodha berkata kepada Jalal untuk selalu seperti ini, aku takut kemarahan Anda, Jalal mengatakan apa tentang cinta saya? Jodha mengatakan bahwa adalah ketenangan hati, Jalal mengatakan demikian aku akan menjadi seperti seumur hidup ini untuk menjaga perdamaian di dalam hati Anda, aku janji. dia membelai kepalanya, mereka berdua memegang tangan, berbaring dekat satu sama lain, ishq hai yang ehsas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-423.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-423.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNN4f1XY0d03IgalAEcyJygSp1pyBLFvTBaulFi4pT3JmihOCC7R0pnSeFsxj9gg-E7b0O6LowpJvauN-Oc0CqFaDZqdid72jpQPmcSpj_-orrxuTuvBCT6772oLjcZ_whqprf4EqosDLN/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salim datang ke Hamidah, katanya kepadanya bahwa aku gak ingin tinggal di sini, hamida mengatakan gak mengatakan bahwa, kau masih marah dengan Jalal? Salim mengatakan aku mencoba untuk melupakan itu sebabnya aku ingin pergi, aku ingin kau meminta Jalal untuk membiarkan aku pergi ke partan, aku merasa seperti aku gak cocok di sini, jika Kamu meminta Jalal maka dia akan setuju, Hamidah mengatakan jika Kamu ingin itu tetapi aku punya permintaan untuk Kamu juga yang tinggal di sini sampai ulang tahun pernikahan orangtua Anda, Salim mengatakan apa-apa.<br />Rashid mengatakan untuk Zil bahwa kami akan pergi ke Agra, Zil mengatakan kau lupa apa yang terjadi pada kita di sana, Anarkali datang dan mendengarkan semua ini, Rashid mengatakan bagi aku cinta putri aku penting, tugas kita untuk membuat putri kami bertemu kekasihnya, dan membuat mereka menikah, kita akan meninggalkan forAgra besok, Anarkali datang dan pelukan Rashid, dia mengatakan Kamu akan berbuat banyak untuk saya? Rashid mengatakan aku bisa apa-apa untuk Anda, kami akan menemukannya, Anarkali mengatakan tetapi aku gak bisa egois, demi saya, aku meminta untuk datang ke Agra di mana Kamu harus menanggung begitu banyak penghinaan, Rashid mengatakan gak ada yang penting dari cinta dan aku akan mendapatkan ketenangan hanya ketika Kamu bertemu Qutub, aku akan melihat senyum di wajah Kamu dan akan melupakan semua penghinaan, Anarkali Tuhan dia dan berpikir bahwa bahkan Tuhan ingin aku bertemu Qutub, sekarang aku akan menemukan Kamu di mana pun Kamu berada.<br /><br />Salim datang di pasar, Fatima bi (yang masih hidup) ada juga, orang-orang mulai memberikan hadiah dia, Salim mengatakan aku gak perlu hadiah Anda, tetapi cinta dan dukungan, semua bersorak untuk Salim. Fatima mencoba menghubunginya keluar, Salim menemukan dia di sana dan tersenyum, dia datang padanya dan menyentuh kakinya mengatakan granma, dia berdoa untuk hidup yang hebat, dia bilang aku berdoa agar Kamu menjadi raja besar, Kamu adalah raja hanya untuk kepentingan tetapi Kamu manusia yang besar, Kamu masih ingat saya? Salim duduk di kakinya dan mengatakan aku gak pernah lupa, aku masih menghargai makanan yang dimasak, aku seperti cucu Anda, bagaimana Qadir? dia bilang dia baik-baik saja, Kamu ingin bertemu dengannya maka aku akan kirim ke istana, Salim mengatakan gak aku akan datang ke rumah Anda, katanya rumah saya? Salim mengatakan mengapa tidak, aku menghabiskan begitu banyak waktu di sana, aku masih ingat jalan, jika Kamu gak ingin aku datang kemudian its okay, dia mengatakan gak ada, yang keberuntungan aku bahwa Kamu datang ke rumah saya, Salim berjalan dengan nya.<br />Salim datang ke rumah Fatima dan berkata kepada Qadir bahwa cucu lain Fatima bi sini, Qadir terkejut melihat dia dan busur Infront dia, Salim mengatakan gak sujud, Kamu adalah adikku, Salim terlihat rumah mereka dan meminta Qadir apa yang Kamu lakukan? katanya aku melakukan pekerjaan kecil sebagai petugas keamanan, Salim mengatakan aku ingin Kamu untuk bekerja lebih baik, aku ingin kau menjadi prajurit istana, Qadir mengatakan aku gak untuk pekerjaan itu, Salim mengatakan tentara selalu orang besar, Kamu seperti saudaraku, aku akan mencoba untuk kesuksesan Anda, granma Kamu melakukan banyak bagi saya, dia meminta Qutub menulis surat kepada Jalal untuk pekerjaan Qadir, Salim meminta Qadir untuk membuat dia makan sesuatu, Fatima mengatakan aku akan memasak untuknya, Salim mengatakan gak ada waktu untuk istirahat Anda, kami akan makan whats dibuat hanya dalam rumah.<br /><br />Jalal adalah di pengadilan, menteri membaca surat Salim bahwa dia meminta untuk pekerjaan Qadir sebagai tentara di istana, dia kompeten, Maan mengatakan dia orang yang sama yang terluka oleh Salim, Jalal mengatakan ini adalah pekerjaan yang bagus, gve dia kerja, Birbal mengatakan gak Kamu gak harus menerimanya, Jalal bertanya mengapa? Kamu ingin aku untuk mengatakan gak kepada Salim sehingga kita pergi lagi, Birbal mengatakan tetapi katakan padaku dari mana sebutan dia mengirim surat ini? dia menyangkal mengambil posisi sebagai pewaris tahta jadi aku ingin Kamu untuk menolak surat ini, Jalal mengatakan jadi apa jika dia gak memiliki posisi jangan lupa dia pangeran, Birbal mengatakan tetapi dia gak ahli waris, Jalal meminta untuk gak melewati batas Kamu , Birbal mengatakan Kamu gak mengerti, jika Kamu mengatakan gak kepadanya sehingga menjadi keras kepala dia akan menerima posisi pewaris lulus ketertiban, Jalal mengatakan sangat bagus, Kamu memiliki pikiran yang besar, Jalal meminta menteri untuk mengatakan gak kepada Salim.<br /><br />Salim membaca surat penolakan dan mengatakan alwasys jalal mengecewakan saya, Ruks datang ke sana dan bertanya apa? Salim mengatakan aku meminta untuk pekerjaan Qadir tetapi dia menyangkal, ruks membaca surat itu dan mengatakan apa yang salah Jalal lakukan? Kamu gak memiliki kekuatan untuk meminta apa-apa dari Jalal, dia bertanya apa yang Kamu maksud? Ruks mengatakan Kamu gak memiliki kekuatan, gak ada posisi, gak ada penunjukan, Kamu menolak untuk menjadi ahli waris, jika Kamu telah mengirimkan surat dengan cap f pewaris maka Jalal harus menerima pesanan Anda, Salim sys aku gak tertarik untuk menjadi ahli waris, Ruks mengatakan tetapi yang benar, Kamu telah berjanji Qadir, Kamu akan dapat melihat diri Kamu jika Kamu gak memenuhi janji Anda, menjadi pewaris gak hanya posisi tetapi kekuasaan, Kamu harus menerimanya sehingga Kamu dapat membantu yang miskin, menerimanya maka Kamu dapat membuat Qadir apa-apa, gak ada yang akan menghentikan Anda, Salim mengatakan aku gak ingin setoran Jalal itu, Ruks mengatakan yang Kamu benar, Kamu ingin semua orang untuk mendapatkan keadilan, Kamu harus mengambil hak ini sehingga Kamu dapat memberikan hak setiap orang. Salim meminta Ruks mengapa Kamu lebih baik daripada Jodha? dia memberi aku lahir tetapi Kamu menceritakan semuanya, mengapa Kamu mengatakan kepada aku semua ini bukan dia? Ruks mengatakan gak masalah, Kamu adalah anakku dan aku ibumu, Salim mengatakan Kamu benar, kecuali Kamu semua memberi aku pengkhianatan, orang tua aku dan teman-teman aku cinta, ruks meminta seorang gadis? Salim mengatakan ya aku mencintai seorang gadis di Amer tetapi kemudian aku tahu bahwa dia sama Nadira, putri Rashid, dia bertemu dengan nama Anarkali, aku benci dia, Rusk bertanya apakah Kamu memberitahu Jodha dan jalal tentang hal itu? mereka gak akan membuat Kamu menikahi seorang gadis biasa, Salim mengatakan jika dia gak Nadira maka tak ada yang bisa menghentikan aku untuk menjadi satu dengan dia, tetapi dia telah melanggar mendengar saya, ruks meminta Salim menerima menjadi ahli waris, kadang-kadang kita harus mengambil hal-hal yang kita gak suka, Salim bilang aku akan melakukan seperti yang Kamu katakan, dia pergi, Rusk mengatakan Anarkali tampaknya menarik, Jodha datang ke sana, Ruks bilang aku datang ke sini untuk membuat Salim setuju untuk menjadi ahli waris, Jodha mengatakan kadang-kadang aku merasa Kamu lebih baik daripada saya, Ruks mengatakan gak bagaimana aku bisa datang ke tingkat Anda, Jodha mengatakan Kamu berada di atas saya, sekarang Salim dan jalal akan berinteraksi lebih, katanya sekarang kebahagiaan akan meningkat, aku akan hadiah Salim pada ulang tahun, saudara aku datang, Salim menyukai seorang gadis, dia mengatakan jalal dan Kamu tahu siapa dia? rusk bertanya, Jodha mengatakan mann bai putri Bhagwan, ruks nyengir.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-52982829080393141082015-01-20T14:10:00.002+07:002015-01-20T14:10:58.793+07:00Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 422<h3>
Sinopsis SERIAL ANTV JODHA AKBAR Episode 422</h3>
<div style="text-align: justify;">
Salim meminta nya Dadi Jan meminta izin Akbar atas namanya untuk membiarkan ia pergi ke Partan karena ia merasa tertahan di dalam dinding palace.His Dadi setuju untuk membicarakannya dengan Akbar dan sebagai imbalannya, meminta ia untuk tinggal sampai perayaan grand ulang tahun pernikahan orang tuanya. Ayah Anarkali yang memutuskan untuk mereka semua untuk pergi ke Agra untuk menemukan putrinya cinta bunga demi kebahagiaannya. Kemudian, Salim mengunjungi Agra dan disambut dengan hadiah dari penduduk setempat. Setelah beberapa interaksi dengan mereka, ia melihat seorang, membungkuk wanita tua datang ke arahnya. Salim langsung mengenali dia menjadi nenek Qadir dan ingat saat-saat terakhir selama tinggal di rumah mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNN4f1XY0d03IgalAEcyJygSp1pyBLFvTBaulFi4pT3JmihOCC7R0pnSeFsxj9gg-E7b0O6LowpJvauN-Oc0CqFaDZqdid72jpQPmcSpj_-orrxuTuvBCT6772oLjcZ_whqprf4EqosDLN/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Nenek Qadir memberkati Salim dan setelah banyak desakan dari dia, membawanya disertai ia rumah tangganya. Salim menjamin Qadir bahwa ia akan merekomendasikan ia untuk posting yang lebih tinggi. tetapi, Akbar menolak rekomendasi atas saran Birbal yang menolak permintaannya mungkin membuat ia menerima jabatan Valihad. Kemudian, Salim sangat marah setelah mengetahui bahwa permintaannya telah ditolak dan Rukaiya Begum menyarankan Saliim untuk mengambil posisi yang kuat ia ditawari. Menonton episode penuh untuk tau lebih banyak.</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-30263325268497994742015-01-20T14:06:00.000+07:002015-01-20T14:06:44.336+07:00Sinopsis Serial ANTV NAVYA Episode 63<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-navya-episode-63.html" target="_blank">Sinopsis Serial ANTV NAVYA Episode 63</a>. 20 Januari 2014 Navya menghindari panggilan dari Anant di depan Meeta dan membohonginya tentang hal itu. Meta curiga dgn perilaku Navya . Renuka kesal dengan perilaku Gautam terhadap Rits. Meeta takut Navya terlibat dengan anak laki-laki. Navya merasa bersalah karena membohongi ibunya ,Navya memanggil Anant dn mengatakan kepadanya tentang hadiah yang ia tinggalkan untuknya di balkon. Anant tak membiarkan Navya membongkar hadiah, Anant ingin ia melakukannya di depannya. Anant bangun di pagi hari lalu menelepon navya untuk mengucapkan selamat ulang tahun . Navya dan Anant bersiap-siap untuk bertemu. Rama penasaran lalu berbicara dengan Anant tentang perayaan ulang tahun. Anant memberi tau Rama tentang perayaan ulang tahun Navya dengan Rama tapi Mohan menghentikannnya karena ia tak percaya pd Rama. Appy dan Ritika , Ranbir Dan Harry mengejutkan Navya dengan kue ulang tahun di kantin kampus. Meeta memanggil Navya untuk memeriksa dirinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-navya-episode-63.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-navya-episode-63.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg41TS4bkaDZJWH6-j1irUacriIoFRCp-X8Ht_lH_Hx3lsjvOxOw3208nxSaR4-pbblJiDBs3F7ueME-Jd1YyFYjB0FgdM5C0G1eLGGF76iX8FHcOnYRH9dxVpB7YKUqgQpp68HAt3CI8bf/s1600/cuyexsputra.blogspot.com+sinopsis-serial-antv-navya-episode.jpg" height="200" width="166" /></a>Navya memberitahu Meeta tentang perayaan ulang tahun mengejutkan di kantin kampus. Rama berbicara kepada Shagun tentang bagaimana ia telah memanipulasi Anant untuk mendapatkan kepercayaannya. Rama memberi tau shagun bahwa kini anant sdh mau membagi rahasianya , Rama kini merencanakan agar mohan jg percaya padanya.<br />Anant membawa Navya ke restoran dan menyadari bahwa ia tak suka masakan. Ia berencana untuk membawanya ke tempat lain. Meta bercerita tentang kekhawatirannya dgn Renuka dan mengatakan kepadanya tentang perubahan perilaku navya Bahkan Renuka merasa Navya menyembunyikan sesuatu dari mereka. Meeta memaksa Renuka untuk mengetahui kebenaran tentang Navya . Navya membongkar hadiahnya dan bersemangat untuk melihat apa yang Anant berikan padanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-42555898234870395972015-01-19T16:15:00.000+07:002015-01-20T14:11:44.980+07:00Sinopsis Serial Antv Jodha Akbar Episode 421Dikamar , Salim masih bersama Rukayah ketika Jalal dan Jodha datang menemuinya disana, Rukayah meminta Salim untuk berkelakuan baik pada kedua orang tuanya. Sesaat Jodha langsung menghampiri Salim “Salim, kami ingin bicara dengan kamu mengenai Farhan” , “Pasti ibu ingin mengatakan bahwa Yang Mulia Raja tidak membunuh Farhan bukan ?” kata Salim dengan nada marah, “Tapi itulah kenyataannya, Salim … ayahmu malah menginginkan Bela menikah dengan Farhan” ujar Jodha, “Ayah Bela lah yang membunuh Farhan” ujar Jalal, “Cerita apalagi ini ! baiklah saya terima bahwa kamu tidak membunuh Farhan, permasalahan selesai !” kata Salim dengan nada tinggi, “Ngomong apa kamu ini, Sekhu Baba ! baik ! apapun yang kamu pikirkan pikirkanlah ! kalau kamu tidak ingin mendengarkan fakta yang sebenarnya maka tidak ada seorangpun yang bisa membuatmu percaya, dengan banyak kemarahan dan banyak kebencian maka tidak ada kenyataan yang sebenarnya yang bisa mencapai pemikiranmu !” ujar Jalal marah, “Kemarahanku ini adalah pemberian darimu, kamu benar ! aku tidak punya tempat untuk sebuah kenyataan yang sebenarnya didalam hatiku” kata Salim dengan nada tinggi, “Aku mau datang kemari karena ibumu Jodha khawatir tentang kau tetapi kau …” Jodha segera memotong ucapan Jalal, “Dia sedang marah, Yang Mulia … lebih baik kita bicarakan nanti saja” , “Tidak perlu Ratu Jodha, biarkan dia dewasa dulu kemudian dia akan mengerti bahwa kedua orang tuanya tidak berfikir buruk tentang anaknya, kita akan berangkat ke Agra besok !” lalu Jalal meninggalkan tempat tersebut” dalam benak Jodha, Jodha berkata dalam hati sambil memandang Salim “Kami telah berusaha sebanyak mungkin untuk membuat mereka bersatu tetapi sekarang mereka saling menjauhkan diri satu sama lain” sementara itu Rukayah yang sedari tadi senyum senyum senang melihat perlakuan Salim juga berkata dalam hati “Semakin banyak aku membuat Jalal dan Salim berpisah, maka semakin sukses usahaku !”<br />
<br />
Keesokan harinya, keluarga kerajaan Mughal sudah siap hendak meninggalkan Amer, istri Bhagwandas mendoakan agar mereka selamat dalam perjalanan pulang nanti, kakak ipar Jodha menyuruh semua anggota keluarga untuk memakan makanan yang manis sebelum mereka pergi. Hamida memeluk Ratu Amer, Bhagwandas memeluk Jalal dan mengucapkan terima kasihnya mau datang ke Amer. Maan Bai memberikan penghormatan ke Jodha “Aku ingin kamu tetap berada disini tapi sayangnya kamu harus pergi” , “Kalau aku tidak pergi lalu bagaimana aku akan kembali kesini untuk mengambil kamu dari sini ? kamu harus segera datang ke Agra” Maan Bai nampak malu malu sementara Jagat Gosain kesal melihat ulah Maan Bai, lalu Bhagwandas menanyakan keberadaan Salim “Dia mungkin telah pergi“ ujar Jalal, “Kau tau kan Salim itu orangnya tidak suka dengan tradisi yang semacam ini” tidak berapa lama kemudian mereka meninggalkan Amer.<br />
<br />
Sementara itu ditempat Salim, Salim sedang menyiapkan kudanya yang mau dia pakai untuk perjalanan pulang “Apakah kamu sudah bertemu dengan Anarkali ?” tanya Qutub, “Apakah kamu sudah mengatakan kedia bahwa kamu menyukainya ?”<br />
<br />
Sedangkan ditempat Anarkali, Anarkali sedang menunggu Salim “Qutub bilang ke aku bahwa dia akan datang untuk menemuiku tapi nyatanya dia tidak datang” kata Anarkali, “Aku dengar bahwa Farhan dan Bela sudang meninggal dunia” kata teman Anarkali , “Apa … ???” Anarkali terlihat sedih, “Lalu bagaimana dengan Qutub ?” , “Dia adalah prajurit biasa jadi tidak ada yang tahu tentang dia” Anarkali lalu mendoakan keselamatan Salim.<br />
<br />
Kembali ketempat Salim, “Aku tidak berbicara apapun kedia, dia itu bukan siapa siapa buat saya .tak ada sesuatu yang seperti cinta disini, semua ini hanya permainan belaka untuk semua orang, semuanya palsu, aku benci dengan dia !” kata Salim<br />
<br />
Ditempat Anarkali “Jika ada sebuah cinta berada jauh diluar sana maka Tuhan pasti akan melindungi Qutub” , “Apakah kamu mencintai Qutub ?” tanya teman Anarkali “saya berdoa untuknya, saya menunggunya, inilah cinta … aku mencintainya, aku berharap dia baik baik saja”<br />
<br />
Ditempat Salim, “saya tak inginkan dia ada didepan mataku. Anarkali itu bukan siapa siapa akan tetapi Nadira, dialah seseorang yang menyebabkan masa kanak kanakku hancur berantakan, untungnya kita akan segera pulang ke Agra” kata Salim, “Aku harus mencari tahu bagaimana keadaannya, saya akan menemuinya !” ujar Anarkali. Anarkali datang ke istana Amer, dia melihat keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Amer, kemudian Anarkali bertanya pada salah satu pajurit, mereka bilang keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Agra, Anarkali berlari hendak mengejar Salim.<br />
<br />
Salim sedang bersama rombongannya meninggalkan Amer, dia berdoa pada Tuhan agar tak membiarkan dia bertemu dengan gadis itu lagi, Anarkali terus berlari mengejar Salim, dia menangis dan berdoa agar dia bisa bertemu dengan Salim sekali lagi, paling tidak melihat wajahnya sekali saja, Anarkali melihat rombongan tersebut dan mencoba mengejarnya dibelakangnya akan ttapi ia ketinggalan dibelakang. “Dia tidak bisa pergi dengan begini saja, pasti ada sebuah masalah, mungkin Yang Mulia Raja telah memenjarakannya, ini aak bisa terjadi padanya” Anarkali lalu meninggalkan tempatnya dan rombongan kerajaan Mughal mulai menjauh darinya. Sesampainya dirumah Anarkali sangat sedih dikamarnya dan teringat kembali moment moment bahagia bersama Salim, bagaimana ketika dulu dia menyelamatkan Salim, sesaat kemudian ibunya datang “Nadira, kamu menghilang kemana saja tadi ? kenapa kamu menangis ?” tanya Zil Bahar, “Tidak ada apa apa, bu” , “Nadira, aku ini ibumu, katakan pada ibu apa yang menyebabkan kamu terluka, kamu kelihatan sangat sedih sepanjang hari ini” Anarkali langsung memeluk ibunya “Aku ingin pergi ke Agra, ibu” , “Tetapi kamu kan membenci Agra” , “Ya … tetapi Qutub ada di Agra”<br />
<br />
Narator : “Anarkali sangat khawatir tentang Salim dan rombongan keluarga kerajaan Mughal sudah mencapai Agra namun Salim belum sampai disana.<br />
<br />
Ditempat Anarkali, Zib Bahar, ibunya Anarkali mencoba untuk menghibur Anarkali “Mungkin dia telah mengkhianati kamu” ujar Zil Bahar, “Tetapi ia telah berjanji padaku bahwa dia akan datang” kata Anarkali, “Kamu bodoh dengan menganggap bahwa ia mengatakan tentang kejujuran” , “Dia tidak seperti yang lainnya ibu, jika dia baik baik saja dia pasti akan datang menemui aku, aku yakin itu, Yang Mulia Raja pasti telah memenjarakannya, aku ingin membawanya keluar dari penjara, saya tak ingin hidup tanpa ia … tolong bawa saya ke Agra, bu” pinta Anarkali, “Baiklah, ibu akan membicarakannya dengan ayahmu terlebih dulu” kata Zil Bahar<br />
<br />
Di istana Agra, Jalal dan Maan Sigh sedang latihan bermain pedang “Yang Mulia, beberapa hari lagi adalah ulang tahun pernikahanmu dengan Ratu Jodha” ujar Maan Sigh, “Waktu telah berlalu begitu lama dan tetap saja terasa seperti ketika Jodha datang pertama kali ke Agra” tepat pada saat itu Salim datang menemui mereka.<br />
<br />
“Yang Mulia Raja, saya ingin kembali ke medan perang, aku ingin pergi dengan Rahim dalam misi ini” Jalal yang saat itu masih bertlatih pedang dengan Maan Sigh langsung menghentikan latihannya dan melemparkan pedangnya ke Maan Sigh, sesaat Jalal istirahat sebentar, sementara Maan Sigh dan Rahim yang sedang berada disana sedikit terkejut mendengar pernyataan Salim “Sekhu Baba, kamu baru saja pulang setelah 7 tahun berperang jadi aku menginginkan kamu tetap disini, saya tak tau mengapa kamu ingin pergi dari Agra, kamu seharusnya belajar tentang politik” kata Jalal, “Biarkan aku pergi meskipun aku akan disebut sebagai pengkhianat ayahku sendiri” ujar Salim, “Kau tak akan ditandai sebagai pengkhianat karena terakhir kalinya seorang ayah yang memohon padamu untuk kembali ke Agra akan tapi kali ini seorang Raja yang memerintahkanmu, dan perintahku adalah kamu harus tetap berada disini” ujar Jalal.<br />
<br />
Didalam kamar Jalal, saat itu Jodha sedang memijat punggung Jalal dengan balon hangat, “Ratu Jodha, Sekhu Baba meminta saya untuk membiarkannya pergi dari sini, sebagai ayah aku diam akan tetapi sebagai Raja aku memerintahkan padanya untuk tetap tinggal disini. Dia tak akan mendengarkan aku sebagai seorang ayah jadi aku harus sedikit keras padanya” kata Jalal. “Yang Mulia, diamlah … aku sedang memijat punggungmu dengan balon hangat ini” ujar Jodha, “Ini sungguh aneh, aku ini yang mengontrol seluruh India dan kamu yang mengontrol saya"kata Jalal, “saya adalah Mariam Uz Zamani jadi saya ingin perintahku harus dipenuhi” ujar Jodha, “Perintahmu akan segera terpenuhi, Yang Mulia Ratu” kata Jalal kemudian mereka berdua tertawa lalu Jalal berbalik terlentang menghadap kearah Jodha “Ratu Jodha, ulang tahun pernikahan kita akan segera terjadi, aku ingin kamu seperti pengantin perempuan, yang selalu malu malu ke saya. kau tak berubah meskipun sudah bertahun tahun, kamu memang ajaib” puji Jalal, “Kamulah yang membuat keajaiban dengan kata katamu itu” ujar Jodha, “Aku serius kamu itu tak berubah” kata Jalal, “Tetapi kamulah yang berubah” ujar Jodha, “Bagaimana bisa ?” tanya Jalal, “Dulu kamu selalu berfikir dengan logika akan ttapi sekarang kau berfikir dengan hati” ujar Jodha, “Itu semua karena kamu, kamu memang tidak pernah berubah” kata Jalal lalu Jalal menyuruh Jodha untuk mendekat kearahnya, Jodha menurut mendekatkan wajahnya kewajah Jalal yang saat itu sudah terbaring terlentang menghadap kearahnya, namun tanpa sengaja tangan Jodha yang masih membawa balon hangat itu menempel ke mulut Jalal, Jalal mengaduh pura pura kesakitan, Jodha panic melihat suaminya kesakitan karena ulahnya, Jodha mencari tau dibagian mana yang sakit, lalu Jalal segera memegang kepala Jodha dan secepat kilat Jalal mencium keningnya lalu tertawa melihat kepanikan Jodha, Jodha kaget begitu tau Jalal mencium keningnya “Kamu memang bisa mengontrol aku akan tapi saya tau bagaimana caranya memenangkan kau” kata Jalal sambil tersenyum, Jodhapun tertawa geli mendengarnya. Salim untuk berkelakuan baik pada kedua orang tuanya. Sesaat Jodha langsung menghampiri Salim “Salim, kami ingin bicara dengan kamu mengenai Farhan” , “Pasti ibu ingin mengatakan bahwa Yang Mulia Raja tidak membunuh Farhan bukan ?” kata Salim dengan nada marah, “Tapi itulah kenyataannya, Salim … ayahmu malah menginginkan Bela menikah dengan Farhan” ujar Jodha, “Ayah Bela lah yang membunuh Farhan” ujar Jalal, “Cerita apalagi ini ! baiklah saya terima bahwa kamu tidak membunuh Farhan, permasalahan selesai !” kata Salim dengan nada tinggi, “Ngomong apa kamu ini, Sekhu Baba ! baik ! apapun yang kamu pikirkan pikirkanlah ! kalau kamu tidak ingin mendengarkan fakta yang sebenarnya maka tidak ada seorangpun yang bisa membuatmu percaya, dengan banyak kemarahan dan banyak kebencian maka tidak ada kenyataan yang sebenarnya yang bisa mencapai pemikiranmu !” ujar Jalal marah, “Kemarahanku ini adalah pemberian darimu, kamu benar ! aku tidak punya tempat untuk sebuah kenyataan yang sebenarnya didalam hatiku” kata Salim dengan nada tinggi, “Aku mau datang kemari karena ibumu Jodha khawatir tentang kau tetapi kau …” Jodha segera memotong ucapan Jalal, “Dia sedang marah, Yang Mulia … lebih baik kita bicarakan nanti saja” , “Tidak perlu Ratu Jodha, biarkan dia dewasa dulu kemudian dia akan mengerti bahwa kedua orang tuanya tidak berfikir buruk tentang anaknya, kita akan berangkat ke Agra besok !” lalu Jalal meninggalkan tempat tersebut” dalam benak Jodha, Jodha berkata dalam hati sambil memandang Salim “Kami telah berusaha sebanyak mungkin untuk membuat mereka bersatu tetapi sekarang mereka saling menjauhkan diri satu sama lain” sementara itu Rukayah yang sedari tadi senyum senyum senang melihat perlakuan Salim juga berkata dalam hati “Semakin banyak aku membuat Jalal dan Salim berpisah, maka semakin sukses usahaku !”<br />
<br />
Keesokan harinya, keluarga kerajaan Mughal sudah siap hendak meninggalkan Amer, istri Bhagwandas mendoakan agar mereka selamat dalam perjalanan pulang nanti, kakak ipar Jodha menyuruh semua anggota keluarga untuk memakan makanan yang manis sebelum mereka pergi. Hamida memeluk Ratu Amer, Bhagwandas memeluk Jalal dan mengucapkan terima kasihnya mau datang ke Amer. Maan Bai memberikan penghormatan ke Jodha “Aku ingin kamu tetap berada disini tapi sayangnya kamu harus pergi” , “Kalau aku tidak pergi lalu bagaimana aku akan kembali kesini untuk mengambil kamu dari sini ? kamu harus segera datang ke Agra” Maan Bai nampak malu malu sementara Jagat Gosain kesal melihat ulah Maan Bai, lalu Bhagwandas menanyakan keberadaan Salim “Dia mungkin telah pergi“ ujar Jalal, “Kau tau kan Salim itu orangnya tidak suka dengan tradisi yang semacam ini” tidak berapa lama kemudian mereka meninggalkan Amer.<br />
<br />
Sementara itu ditempat Salim, Salim sedang menyiapkan kudanya yang mau dia pakai untuk perjalanan pulang “Apakah kamu sudah bertemu dengan Anarkali ?” tanya Qutub, “Apakah kamu sudah mengatakan kedia bahwa kamu menyukainya ?”<br />
<br />
Sedangkan ditempat Anarkali, Anarkali sedang menunggu Salim “Qutub bilang ke aku bahwa dia akan datang untuk menemuiku tapi nyatanya dia tidak datang” kata Anarkali, “Aku dengar bahwa Farhan dan Bela sudang meninggal dunia” kata teman Anarkali , “Apa … ???” Anarkali terlihat sedih, “Lalu bagaimana dengan Qutub ?” , “Dia adalah prajurit biasa jadi tidak ada yang tahu tentang dia” Anarkali lalu mendoakan keselamatan Salim.<br />
<br />
Kembali ketempat Salim, “Aku tidak berbicara apapun kedia, dia itu bukan siapa siapa buat saya .tak ada sesuatu yang seperti cinta disini, semua ini hanya permainan belaka untuk semua orang, semuanya palsu, aku benci dengan dia !” kata Salim<br />
<br />
Ditempat Anarkali “Jika ada sebuah cinta berada jauh diluar sana maka Tuhan pasti akan melindungi Qutub” , “Apakah kamu mencintai Qutub ?” tanya teman Anarkali “saya berdoa untuknya, saya menunggunya, inilah cinta … aku mencintainya, aku berharap dia baik baik saja”<br />
<br />
Ditempat Salim, “saya tak inginkan dia ada didepan mataku. Anarkali itu bukan siapa siapa akan tetapi Nadira, dialah seseorang yang menyebabkan masa kanak kanakku hancur berantakan, untungnya kita akan segera pulang ke Agra” kata Salim, “Aku harus mencari tahu bagaimana keadaannya, saya akan menemuinya !” ujar Anarkali. Anarkali datang ke istana Amer, dia melihat keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Amer, kemudian Anarkali bertanya pada salah satu pajurit, mereka bilang keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Agra, Anarkali berlari hendak mengejar Salim.<br />
<br />
Salim sedang bersama rombongannya meninggalkan Amer, dia berdoa pada Tuhan agar tak membiarkan dia bertemu dengan gadis itu lagi, Anarkali terus berlari mengejar Salim, dia menangis dan berdoa agar dia bisa bertemu dengan Salim sekali lagi, paling tidak melihat wajahnya sekali saja, Anarkali melihat rombongan tersebut dan mencoba mengejarnya dibelakangnya akan ttapi ia ketinggalan dibelakang. “Dia tidak bisa pergi dengan begini saja, pasti ada sebuah masalah, mungkin Yang Mulia Raja telah memenjarakannya, ini aak bisa terjadi padanya” Anarkali lalu meninggalkan tempatnya dan rombongan kerajaan Mughal mulai menjauh darinya. Sesampainya dirumah Anarkali sangat sedih dikamarnya dan teringat kembali moment moment bahagia bersama Salim, bagaimana ketika dulu dia menyelamatkan Salim, sesaat kemudian ibunya datang “Nadira, kamu menghilang kemana saja tadi ? kenapa kamu menangis ?” tanya Zil Bahar, “Tidak ada apa apa, bu” , “Nadira, aku ini ibumu, katakan pada ibu apa yang menyebabkan kamu terluka, kamu kelihatan sangat sedih sepanjang hari ini” Anarkali langsung memeluk ibunya “Aku ingin pergi ke Agra, ibu” , “Tetapi kamu kan membenci Agra” , “Ya … tetapi Qutub ada di Agra”<br />
<br />
Narator : “Anarkali sangat khawatir tentang Salim dan rombongan keluarga kerajaan Mughal sudah mencapai Agra namun Salim belum sampai disana.<br />
<br />
Ditempat Anarkali, Zib Bahar, ibunya Anarkali mencoba untuk menghibur Anarkali “Mungkin dia telah mengkhianati kamu” ujar Zil Bahar, “Tetapi ia telah berjanji padaku bahwa dia akan datang” kata Anarkali, “Kamu bodoh dengan menganggap bahwa ia mengatakan tentang kejujuran” , “Dia tidak seperti yang lainnya ibu, jika dia baik baik saja dia pasti akan datang menemui aku, aku yakin itu, Yang Mulia Raja pasti telah memenjarakannya, aku ingin membawanya keluar dari penjara, saya tak ingin hidup tanpa ia … tolong bawa saya ke Agra, bu” pinta Anarkali, “Baiklah, ibu akan membicarakannya dengan ayahmu terlebih dulu” kata Zil Bahar<br />
<br />
Di istana Agra, Jalal dan Maan Sigh sedang latihan bermain pedang “Yang Mulia, beberapa hari lagi adalah ulang tahun pernikahanmu dengan Ratu Jodha” ujar Maan Sigh, “Waktu telah berlalu begitu lama dan tetap saja terasa seperti ketika Jodha datang pertama kali ke Agra” tepat pada saat itu Salim datang menemui mereka.<br />
<br />
“Yang Mulia Raja, saya ingin kembali ke medan perang, aku ingin pergi dengan Rahim dalam misi ini” Jalal yang saat itu masih bertlatih pedang dengan Maan Sigh langsung menghentikan latihannya dan melemparkan pedangnya ke Maan Sigh, sesaat Jalal istirahat sebentar, sementara Maan Sigh dan Rahim yang sedang berada disana sedikit terkejut mendengar pernyataan Salim “Sekhu Baba, kamu baru saja pulang setelah 7 tahun berperang jadi aku menginginkan kamu tetap disini, saya tak tau mengapa kamu ingin pergi dari Agra, kamu seharusnya belajar tentang politik” kata Jalal, “Biarkan aku pergi meskipun aku akan disebut sebagai pengkhianat ayahku sendiri” ujar Salim, “Kau tak akan ditandai sebagai pengkhianat karena terakhir kalinya seorang ayah yang memohon padamu untuk kembali ke Agra akan tapi kali ini seorang Raja yang memerintahkanmu, dan perintahku adalah kamu harus tetap berada disini” ujar Jalal.<br />
<br />
Didalam kamar Jalal, saat itu Jodha sedang memijat punggung Jalal dengan balon hangat, “Ratu Jodha, Sekhu Baba meminta saya untuk membiarkannya pergi dari sini, sebagai ayah aku diam akan tetapi sebagai Raja aku memerintahkan padanya untuk tetap tinggal disini. Dia tak akan mendengarkan aku sebagai seorang ayah jadi aku harus sedikit keras padanya” kata Jalal. “Yang Mulia, diamlah … aku sedang memijat punggungmu dengan balon hangat ini” ujar Jodha, “Ini sungguh aneh, aku ini yang mengontrol seluruh India dan kamu yang mengontrol saya"kata Jalal, “saya adalah Mariam Uz Zamani jadi saya ingin perintahku harus dipenuhi” ujar Jodha, “Perintahmu akan segera terpenuhi, Yang Mulia Ratu” kata Jalal kemudian mereka berdua tertawa lalu Jalal berbalik terlentang menghadap kearah Jodha “Ratu Jodha, ulang tahun pernikahan kita akan segera terjadi, aku ingin kamu seperti pengantin perempuan, yang selalu malu malu ke saya. kau tak berubah meskipun sudah bertahun tahun, kamu memang ajaib” puji Jalal, “Kamulah yang membuat keajaiban dengan kata katamu itu” ujar Jodha, “Aku serius kamu itu tak berubah” kata Jalal, “Tetapi kamulah yang berubah” ujar Jodha, “Bagaimana bisa ?” tanya Jalal, “Dulu kamu selalu berfikir dengan logika akan ttapi sekarang kau berfikir dengan hati” ujar Jodha, “Itu semua karena kamu, kamu memang tidak pernah berubah” kata Jalal lalu Jalal menyuruh Jodha untuk mendekat kearahnya, Jodha menurut mendekatkan wajahnya kewajah Jalal yang saat itu sudah terbaring terlentang menghadap kearahnya, namun tanpa sengaja tangan Jodha yang masih membawa balon hangat itu menempel ke mulut Jalal, Jalal mengaduh pura pura kesakitan, Jodha panic melihat suaminya kesakitan karena ulahnya, Jodha mencari tau dibagian mana yang sakit, lalu Jalal segera memegang kepala Jodha dan secepat kilat Jalal mencium keningnya lalu tertawa melihat kepanikan Jodha, Jodha kaget begitu tau Jalal mencium keningnya “Kamu memang bisa mengontrol aku akan tapi saya tau bagaimana caranya memenangkan kau” kata Jalal sambil tersenyum, Jodhapun tertawa geli mendengarnya. episode SELANJUTNYA <b><a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-antv-jodha-akbar-episode-422.html" target="_blank">JODHA AKBAR 422</a></b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-15102930988415767152015-01-19T15:53:00.000+07:002015-01-19T15:53:08.421+07:00Sinopsis Serial Antv Jodha Akbar Episode 420Siang itu Salim akhirnya keluar dari tendanya setelah dua hari mengurung diri dikamar, “Ratu Jodha, lihat. Pangeran Salim keluar dari tendanya” ujar Zakira sementara Jodha yang saat itu sedang bersama Salima bisa melihat dengan jelas anaknya keluar dari tendanya, Jodha sangat bahagia melihatnya “Benar kan apa yang saya bilang bahwa ia akan keluar juga, semuanya akan baik baik saja<br />
<br />
sesegera mungkin” kata Salima, “Saya akan memberitahu ke Yang Mulia Raja” ujar Jodha<br />
<br />
Teman Anarkali datang kerumah Anarkali “Kamu menolak lamaran juga ternyata, sebenarnya laki laki macam apa yang kau inginkan ?” tanya temen Anarkali, Anarkali langsung teringat Salim dan mengatakan : “Laki laki yang menghargai cinta, dia dapat bertarung untuk cinta, ia bisa mati demi cinta” , “Laki laki seperti itu hanya didalam dongeng” kItu mungkin saja bisa terjadi tetapi saya tak akan menghukumnya karena dia telah mendapat hukuman yang setimpal yaitu kehilangan anak perempuannya, kita akan kembali ke Agra besok” ujar Jalal<br />
<br />
Sementara itu, Salim mendatangi rumah Anarkali, dari kejauhan Salim sudah melihat Anarkali sedang bekerja sambil ngobrol dengan temannya, Salim terpesona pada kecantikannya dan dalam hatinya berkata “Hari ini aku akan mengatakan yang sebenarnya tentang perasaan yang ada didalam hatiku ini untuk kamu” bathin Salim. Tidak lama kemudian ibunya Anarkali keluar dari dalam rumah “Nadira, ibu akan pergi ke rumah tetangga sebelah yaa ,,,” ujar Zil Bahar, Salim yang mendengar nama Nadira disebut oleh ibunya Anarkali langsung terkejut, dia teringat bagaimana dulu pertengkarannya dengan Nadira ketika mereka masih sama sama kecil dan bagaimana dulu dia memberikan pernyataan ke Salim dengan melawan Salim dan Salim harus bekerja dirumah salah seorang rakyat biasa, itu semua karena Nadira ! Salim benar benar shock dibuatnya, dalam hati dia berkata “Ini Nadira adalah gadis yang sama dulu karena ia masa kecilku jadi hancur berantakan, ia telah menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya dari saya, dia memang pengkhianat sama saja seperti yang lain ! Yaa Khudaa berilah aku kekuatan untuk melupakan perjalanan ini, jangan biarkan aku melihat wajahnya lagi” bathin Salim sambil memegang tonggak kayu yang berdiri disebelahnya dan tidak terasa tangan Salim berdarah dan diapun meninggalkan tempat tersebut.ta teman Anarkali, “Tidak ! mereka ada dalam kehidupan nyata juga” bela Anarkali, “Jadi maksud kamu Qutub ?” Zil Bahar ibu Anarkali mendengarkan ini semua, “Ya ia itu orangnya, ia datang untuk menentang seluruh keluarga kerajaan Mughal demi cintanya pada sahabatnya, saya ingin laki-laki macam itu” Zil Bahar datang menemui mereka dan tersenyum “Jadi kamu ingin laki laki macam itu, Anarkali ?” , “Bukan seperti itu, bu” , “Ibu doakan agar kamu mendapatkan tipe seorang suami” kata Zil Bahar<br />
<br />
Sementara itu di istana Amer, para pelayan membawakan makanan untuk Jalal “saya tidak ingin makan” kata Jalal dengan nada sedih, “Lalu kapan kau mau makan, Yang Mulia ?” ujar Jodha, “<br />
<br />
“Ketika anakku lapar lalu bagaimana seorang ayah bisa makan ?” Jodha lalu duduk disebelah Jalal “Lalu kalo anaknya sekarang sudah membaik bagaimana ? Salim sekarang sudah baik, ia sudah keluar istana jadi kau harus makan juga” Jalal sangat senang mendengarnya, “Alhamdulilah, saya sudah bilang bahwa ia pasti akan baik baik saja” , Tetapi iaa masih berfikir bahwa kau adalah alasan dibalik semua ini” kata Jodha sedih, “saya akan menyelesaikannya akan tetapi sampai kapan kau berhenti sibuk dengan semua ini ? aku tahu kau itu juga tidak makan” kemudian mereka saling menyuapi satu sama lain, Jalal menyuapi Jodha , Jodha pun menyuapi Jalal dengan penuh cinta.<br />
<br />
Tak lama kemudian pelayan menghadap ke Jalal dan memberitahukan bahwa para menterinya ada diluar mau bertemu dengannya, Jalal menyuruh mereka semua masuk. Sesaat kemudian datanglah Maan Sigh, Rahim dan Haidar , Jodha langsung pamitan dan berlalu dari sana “Apakah kalian sudah menemukan siapa yang membunuh Farhan ?” tanya Jalal, “Kami menemukan bekas cakaran binatang buas pada punggungnya, Yang Mulia” ujar Maan Sihg, “Sepertinya ia dibunuh oleh binatang” sela Rahim, sementara itu Haidar yang sejak tadi cuma menyimak tiba tiba teringat bagaimana dia membunuh Farhan dengan senjata yang mirip dengan cakar binatang. “Mungkin seseorang telah membunuhnya” sela Haidar tiba tiba “saya curiga pada kepala suku Raja Tribal, dia mengatakan jika kau tak menikahi Bella maka dia akan membunuh Farhan” kata Haidar lagi,Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-61878748233564453982015-01-19T12:40:00.001+07:002015-01-19T12:40:59.942+07:00Update Option File PES 6 Transfer Januari 2015<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/update-option-file-pes-6-transfer-januari-2015.html" target="_blank"><b>Update Option File PES 6 Transfer Januari 2015</b></a>. untuk Pengemar PRO EVOLUTION 6 ATAU PES 6 kali ini saya bagikan update transfer pemain bulan januari, pemain yang pindah, berikut daftarnya :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/update-option-file-pes-6-transfer-januari-2015.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/update-option-file-pes-6-transfer-januari-2015.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFBW2Bu2crtZ-QB2WeGvqsJebPpNcnFSspJJrhgMVLTIlqgOr23rnQ86Vbxk52cznieam-GMYIa0pkrc9nhFMivUUlX8_YVvbsFYiwlhv09LGSp_oYZjricn9eXvyMJrvC9G1Zqq-0pC3/s1600/option-file-pes-6-januari-2015.jpeg" /></a></div>
Fernando Torres ke Atletico Madrid<br />
Podolski ke Inter Milan<br />Valdes ke Manchaster United<br />Shaqiri ke Intermilan<br />Montero (Swansea City)<br />Kane (Tottenham Hotspurs)<br />
<br />
Untuk mengunduhnya silahkan <a href="http://www.mediafire.com/download/hiylgrm3uw1vqqk/Option+File+Pes+6+Terbaru+November+_+kupuk+blog.rar" rel="nofollow" target="_blank"><b>KLIK DISINI</b></a><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-72121852985367921282015-01-17T06:11:00.000+07:002015-01-17T06:11:22.071+07:00Sinopsis Serial India Jodha Akbar ANTV Episode 419<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-419.html" target="_blank">Sinopsis Serial India Jodha Akbar ANTV Episode 419</a>. Salim masih menentang Jalal dengan mengacungkan pedangnya kearah Jalal “Kamu harus bertarung dengan saya atau perintahkan salah satu prajuritmu untuk membunuh aku, buatlah sebuah sejarah berdasarkan egomu kembali” Jodha langsung menghampiri Jalal diikuti oleh Rukayah sementara Jalal masih terdiam membisu memandang Salim dengan sedih “Salim ! apa yang akan kau lakukan ? kau akan bertarung melawan ayahmu sendiri ? tetapi sebelumnya kau harus melangkahi dulu mayat ibumu ini” ujar Jodha, “Aku tahu kalau kau pasti akan mendukung Yang Mulia Raja untuk menjaga posisimu tetap aman” kata Salim, “Salim saya perintahkan padamu, sebagai ibumu saya minta turunkan pedangmu, nak” sela Rukayah, sesaat Salim memandang kearah Rukayah dan mulai menyarungkan pedangnya “Aku berharap saya tidak punya hati jadi saya tidak akan mendengarkan kata kata ibu Rukayah juga” ujar Salim dan ketika hendak berlalu meninggalkan tempat tersebut, tiba tiba Bela berdiri dan mengambil belati dari pinggang Salim dan diacungkannya belati tersebut kearah tubuhnya sendiri “Farhan kau telah meninggalkan saya tetapi saya tidak akan pergi jauh darimu” kata Bela sambil menusukkan belati itu tepat kearah jantungnya, seketika itu juga Bella tewas bunuh diri, semua yang hadir disana terkejut melihatnya, Jalalpun sangat terkejut dan marah.<br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-419.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-419.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFA7iVrGj0sjiW7rjStrwO49UftPkVbpzs3rRbMgKyGuivFiq09qdQwkq0uT7LNg5hyXIgebw7Zp8vaVVjraSNOYF5h3fsTkExQeGk72h_uVDrqqpotV9RwkYtNpQRWwKWx46cURYbnUI/s1600/jodha-akbar-antv-episode-418.png" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditenda Salim, Danial mengajak Salim untuk datang dan makan “Bagaimana kau bisa bahkan berfikir bahwa saya bisa makan makanan, saya telah berjanji pada Farhan bahwa saya akan memberi kekasihnya padanya tetapi saya tidak bisa memenuhi janjiku sendiri” kata Salim, “Kamu pasti lelah, itu bukan salahmu, Salim” sela Murad, Qutub juga ikut nimbrung “Jangan hukum dirimu dirimu sendiri, Salim”, “Mereka saling mencintai satu sama lain dan akan bertemu setelah kematian mereka tetapi yang paling menyakitkan adalah ayahku harus bertanggujawab untuk semua kejadian ini” kata Salim, “Bukan seperti itu, Salim … jangan sakiti dirimu sendiri, kau telah berusaha semampumu” bujuk Qutub, sementara itu Haidar yang sedari tadi hanya mendengarkan saja, ikut angkat bicara “Semua orang seharusnya mempunyai seorang teman seperti kamu, Salim” , “Pergilah kalian semua, saya ingin sendirian” pinta Salim, “Sampai kapan kau akan seperti ini terus, Salim ?” ujar Haidar, “Aku tidak ingin berbicara untuk sementara waktu, kau boleh pergi” lalu semua pangeran pergi meninggalkan Salim, “Rencanaku akhirnya berhasil sekarang ayah dan anak itu terpisah jauh” bathin Haidar dalam hati<br /><br />Diruang sidang istana Amer, Jalal sedang mengadili kepala suku Tribal, “Aku selalu menghormati peraturanmu, saya menerima menikah dengan anak perempuanmu demi peraturanmu akan tetapi karena nafsumu kita kehilangan Farhan dan Bela, dosamu sangat besar, sebagai hukumannya semua kekuasaanmu akan kami ambil alih, sekarang peraturan Kerajaan Mughal yang akan berlaku di suku Tribal, seluruh rakyat suku Tribal harus mengikuti semua peraturan kerajaan Mughal” kata Jalal, “Maafkan saya Yang Mulia Raja” pinta kepala suku Tribal, “Kamu akan dihukum, kau kehilangan anak perempuanmu sendiri karena ketamakanmu dan hukuman ini hanya buat kau saja !” kata Jalal lagi. Kemudian Jalal meminta pada Bhagwandas “Sekarang kau yang mengambil alih kekuasaan di suku Tribal” sidangpun dibubarkan.<br /><br />Semua orang meninggalkan Jalal seorang diri diruang sidang, tak lama kemudian Jodha menghampiri Jalal diruang sidang, Jalal menghampiri Jodha yang sedang berdiri disana. “Aku telah mencoba untuk bicara dengan Salim tetapi ia tidak mendengarkan siapapun, ia tidak mau makan, tidak mau bicara, kematian temannya telah membuat hatinya hancur dan ia mengira bahwa kamulah yang bertanggung jawab atas semua ini” kata Jodha “Kenapa kau tidak mencoba untuk bicara dengannya ?” , “Dia bukan anak anak lagi yang bisa saya hibur sekarang, ia tidak akan mendengarkan, nanti kalau kemarahannya sudah reda, saya pasti akan bicara dengannya, saya akan mencoba menjelaskannya” kata Jalal, “Kenapa kita harus mendapat cobaan terus menerus sebagai orang tua, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan Salim, meskipun saya telah mencoba untuk melakukan semuanya dengan benar, begitu ada sebuah kejadian pasti membuat Salim jauh dari kita” ujar Jodha sambil menangis, “Kamu jangan khawatir, ia memang keras kepala dan lugu, saya akan bicara dengannya dan membuat semuanya kembali baik” kemudian Jalal memeluk Jodha sesaat kemudian Jalal melepaskan pelukannya “Ada satu pertanyaan yang masih mengganggu pikiranku, saya telah mengambil keputusan untuk menikahkan Farhan dengan Bella, lalu siapa yang membunuh Farhan ? kalau saya mendapatkan jawaban tentang hal ini maka Salim juga akan mendapat jawabannya” kata Jalal sambil merenung dan berfikir keras.<br /><br />Narator : Dua hari telah berlalu namun Salim masih belum bisa melupakan kesedihannya ditinggal sahabatnya, nampak Salim sedang duduk didalam tendanya, ia teringat masa masa indahnya bersama Farhan sahabatnya, bagaimana dulu ketika ia bertanya ke Farhan tentang kekasihnya, ketika mereka berdua pergi jalan jalan kedalam hutan, ketika ia memanggul jenazah Farhan dibahunya, Salim benar benar terluka akan kematian Farhan sahabatnya.<br /><br />Ditenda Aram Bano adik bungsu Salim, nampak Aram Bano sedang duduk bersama Mehtab anak Bhaksi Bano yang bisu, saat itu Maan Bai dan Jagat Gosain juga ada disana. “Panggil saya tuan putri !” pinta Aram Bano, “Tuan putri bagaimana keadaan pangeran Salim ?” tanya Maan Bai “Dia saat ini sedang marah, ia tidak mau bertemu dengan siapapun, jika kau ingin menemuinya, ia pasti akan marah sama kau juga !” kata Aram Bano “Aku sudah menceritakan semuanya padamu, apakah ada pertanyaan lain ?” , “Tidak ada tuan putri” sela Jagat Gosain “Kami harus pergi sekarang” , “Terima kasih banyak tuan putri Aram Bano” ujar Maan Bai tak berapa lama kemudian Maan Bai dan Jagat Gosain berlalu dari hadapan Aram Bano, sepeninggal mereka berdua Aram Bano mengatakan pada Mehtab saudara sepupunya dengan bahasa isyarat “Mereka itu ingin bertemu Salim tetapi saya adalah Aram, saya telah membuat mereka menjauh dari Salim”<br /><br />Sementara itu ditenda Salim, Murad datang menemui Salim dan secara diam diam menaruh hiasan kepala bergambar burung merak diatas tempat tidurnya, “Salim, saya ingin pinjam peralatan memanahmu boleh ?” , “Ambilah !” , “Kamu tidak ingin ikut berburu ?” , “Tidak saya lagi tidak mood saat ini” kemudian Murad meninggalkan Salim dan berjalan keluar, diluar sudah ada Qutub dan Danial yang sudah menunggunya “Apakah Salim melihat perhiasan itu ?” tanya Qutub, “Aku rasa tidak, kita telah membawa perhiasan yang sama persis yang dipakai gadis itu, kita berharap Salim bisa melihatnya dan mengingat gadis itu supaya pikirannya teralihkan dari kematian Farhan” ujar Murad.<br /><br />Salim masih terus menahan marahnya “Kenapa saya tidak bisa menyelamatkan Farhan ?” kemudian ia menemukan perhiasan kepala yang bergambar burung merak, diperhatikannya baik baik perhiasan itu kemudian ia teringat pada Anarkali “Aku telah berjanji pada Anarkali bahwa saya akan kembali padanya, ia pasti sangat khawatir, saya tidak bisa memenuhi janjiku pada Farhan tetapi saya akan memenuhi janjiku pada Anarkali” kata Salim<br /><br />Dilain tempat dirumah Anarkali, “Dua hari telah berlalu tetapi kabar dari Qutub tidak datang juga sampai kesini, saya harap ia baik baik saja” tepat pada saat itu ibunya Anarkali, Zil Bahar kedatangan tamu rupanya mereka ingin meminang Anarkali sebagai menantu mereka, mereka mengatakan bahwa mereka akan melangsungkan pernikahan untuk Anarkali dan anak laki laki mereka secara mewah dan besar besaran, Zil Bahar menerima lamaran tersebut dan menyuruh tamu tamunya untuk mencicipi makanan yang tersedia, tak berapa lama kemudian merekapun berlalu meninggalkan Zil Bahar. Sepeninggal tamu Zil Bahar, Anarkali keluar rumah menemui ibunya “Siapa mereka, ibu ?” ,”Mereka baru saja melamar kau untuk menjadi menantu mereka , calon suamimu bekerja di istana kerajaan, ia orang yang baik dan ibu sudah menyetujuinya” kata Zil Bahar, “Kenapa ibu tidak bertanya dulu padaku, saya tidak mau menikah ! saya akan mencari calon suamiku sendiri” , “Bukankah kau tahu kalau keadaan ekonomi kita ini sangat miskin, ayahmu tidak memiliki pekerjaan yang tetap, dari mana kami bisa melangsungkan pernikahanmu, mereka itu sudah siap untuk menyelenggarakan pesta pernikahanmu dengan biaya yang cukup mahal” ujar Zil Bahar, “Tapi itu bukan berarti saya bisa berkompromi dengan hidupku, saya akan mendapatkannya !” kata Anarkali, “Seorang gadis tidak memilih calon suaminya !” ujar Zil Bahar, “Aku kan memilih, ibu !” , “Kita belum membayar sewa untuk rumah ini, bagaimana kita akan melindungi rumah kita” , “Aku akan bekerja, ibu” ujar Anarkali, “Baiklah, kau harus menjadi penari, ibu telah melihat bakat dalam dirimu” kata Zil Bahar, “Ibu tahu kan, kalau saya nggak mencari uang dengan menari, kita akan menemukan cara yang lain” ujar Anarkali.<br /><br />Diistana Amer, Jodha sedang ngobrol dengan Salima “Salim kelihatannya masih sedih, Ratu Salima … ia bahkan tidak mau makan apapun sejak dua hari yang lalu dan tidak pernah keluar dari tendanya” tepat pada saat itu Salim keluar dari tendanya “Murad, rencana kau berhasil !” kata Danial begitu melihat Salim keluar dari tendanya, Qutub segera menghampiri Salim “Kamu mau kemana, Salim ?” , “Aku mau pergi menemui Anarkali, saya sudah berjanji padanya bahwa saya akan menemuinya, ia pasti sudah menunggu aku, saya telah menyadari cintaku padanya, saya akan mengatakan yang sebenarnya ke ia sekarang, saya akan mengatakan padanya bahwa saya ini adalah Salim bukan Qutub, nanti kita lihat apa yang akan ia putuskan, saya akan menyetujuinya” kata Salim, “Lakukan yang terbaik, Salim !” ujar Qutub .. Sinopsis Jodha Akbar episode 420<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-72589199548973101642015-01-17T06:07:00.002+07:002015-01-17T06:11:50.162+07:00Sinopsis Serial India Jodha Akbar ANTV Episode 418<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-418.html" target="_blank">Sinopsis Serial India Jodha Akbar ANTV Episode 418</a>. Jalal mengatakan kepada para menterinya “Aku akan berpura pura didepan ayah Bela bahwa saya mau melakukan pernikahan akan tetapi pernikahan nantinya akan dilangsungkan oleh Farhan, pengkhianatan akan dibalas hanya dengan pengkhianatan saja, begitu pernikahan itu selesai kita akan lihat bagaimana reaksi raja suku Tribal, tetapi pertama kali kita harus menemukan Salim” ujar Jalal, kemudian Jala menyuruh Rahim agar pergi dan mencari Farhan “Dia tidak bisa melakukan kesalahan ini dengan kemarahannya, saya tidak ingin dia menghancurkan rencanaku ini, sampai saya bertemu padanya bahwa dialah nanti yang akan melangsungkan pernikahan” ujar Jalal lagi pada Maan Sigh, Bhagwandas, dan Rahim, tepat pada saat itu Haidar menguping pembicaraan mereka dan berkata dalam hati “Kalau Farhan sampai menikahi Bela, pasti Jalal dan Salim akan segera bersatu juga dan saya tidak akan membiarkan ini terjadi !” ujar Hadiar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-418.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-418.html" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFA7iVrGj0sjiW7rjStrwO49UftPkVbpzs3rRbMgKyGuivFiq09qdQwkq0uT7LNg5hyXIgebw7Zp8vaVVjraSNOYF5h3fsTkExQeGk72h_uVDrqqpotV9RwkYtNpQRWwKWx46cURYbnUI/s1600/jodha-akbar-antv-episode-418.png" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu Jalal menemui Farhan digubuknya, Farhan sangat terkejut dan dia langsung bersimpuh dikaki Jalal “Akulah yang salah, Yang Mulia Raja … bukan Salim, jadi hukumlah aku” pinta Farhan “Ya, kau akan mendapatkan hukuman, hukuman akan cinta dan kau saya akan dihukum agar kau sesegera mungkin menikahi Bela !” Farhan langsung terkejut, “Aku baru tahu kalau ternyata Bela dipaksa untuk menikahi saya dan kalian berdua mencintai satu sama lain, saya tidak ingin ikut campur dalam percintaan kalian berdua, datanglah nanti dipesta pernikahan Bela untuk menikahinya” ujar Jalal, sementara Farhan sangat terharu dan menitikkan air mata, Jalal menyeka air mata yang membasahi pipi Farhan “Kamu akan menjadi pengantin pria nanti, jadi jangan sampai ada air mata tetapi tersenyumlah” Farhan sangat berterima kasih sekali ke Jalal, kemudian Jalal meninggalkan Farhan. tidak lama kemudian Haidar datang menemui Farhan dan memberinya salam “Haidar, Yang Mulia Raja akan membuat saya menikahi Bela” ujar Farhan senang “Tidakkah kau ingin memelukku untuk merayakannya ?” pinta Haidar kemudian Farhan segera memeluknya dan Haidar langsung mencengkram Farhan, Farhan kaget dan meminta Haidar agar melepaskannya “Kalau saya melepaskanmu maka saya akan kehilangan kesempatan !” kemudian Haidar menusuk punggung Farhan dengan belati dari belakang “Jika kau menikah maka impianku akan hancur ! Salim dan Jalal akan bersatu, saya tidak akan membiarkan Jalal memeluk anaknya seperti dia telah mengambil hakku untuk memeluk ayahku !” Farhan yang saat itu sudah tidak bernyawa karena tusukan belati Haidar langsung tersungkur ke tanah, kemudian Haidar mendekati jenazah Farhan “Ayahku akan mendapatkan kebahagiaan dengan kematianmu, berilah salam pada ayahku dan katakan padanya bahwa saya akan membalas dendam atas kematiannya, segera saya akan mengirimkan Jalal ke ayahku juga, saya doakan semoga kamu, Farhan … bisa menemukan cinta dikehidupanmu selanjutnya lalu Haidar menutup mata Farhan.<br />
<br />
Jalal akhirnya sampai ditempat berlangsungnya pernikahan, semua yang hadir disana memberikan salam padanya, “Yang Mulia Salim tidak bisa ditemukan” ujar Rahim, “Aku tidak ingin dia datang kesini dan menciptakan kerusuhan” tepat pada saat itu raja suku Tribal memberi salam ke Jalal “Apakah kau tidak siap untuk pernikahan ini, Yang Mulia ?” tanya kepala suku Tribal, “Sabar, ada waktunya untuk menikah” kata Jalal<br />
<br />
Didalam hutan, tampak Salim mengendap endap mendekati tempat Bela dirias “Aku tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi, saya akan menemukan cara untuk membawa Bela keluar dari tempat ini” kata Salim dalam hati<br />
<br />
Sinopsis Jodha Akbar episode 418. Kepala suku Tribal meminta ijin pada Jalal untuk melakukan pemujaan terhadap dewa dewi sebelum melangsungkan pernikahan, Jalal pun setuju. Salim sudah semakin dekat dengan tempat Bela, kemudian dia sembunyi dibalik pepohonan , dia mencoba memasuki tempat tersebut secara diam diam sementara didalam pemujaan pada dewa dewi sudah dimulai.<br />
<br />
Maan Sigh menyuruh prajuritnya untuk waspada karena Salim mungkin bisa datang sewaktu waktu, saat itu Salim sudah bersiap siap mau masuk kedalam tetapi tiba tiba saja Qutub menyeretnya keluar “Kenapa kau kesini ? saya kan sudah bilang sama kau untuk membawa Farhan kesini” kata Salim, Qutub lalu menceritakan apa yang terjadi pada Farhan bahwa Farhan telah terbunuh, Salim sangat terkejut.<br />
<br />
Pemujaan dewa dewi telah selesai dilakukan, Bela dibawa masuk kedalam tempat berlangsungnya pernikahan kemudian Bela duduk ditempat berlangsungnya pernikahan, kepala suku Tribal juga menyuruh Jalal untuk duduk disebelah Bela “Dimana Farhan ?” Jalal bertanya tanya didalam hati “Tunggu sebentar” ujar Jalal ke Kepala suku Tribal tidak berapa lama kemudian Salim masuk kedalam tempat berlangsungnya pernikahan dengan memanggul jenazah Farhan dibahunya, semua yang hadir disana terkejut melihatnya. Tatapan Salim sangat marah mengarah ke Jalal, kemudian diletakkannya jenazah Farhan dilantai. Bela sangat terkejut melihat jenazah Farhan kekasihnya dan dia segera berlari menghampiri jenazah Farhan “Farhan ! bangun Farhan ! katakan padaku ! saya mau menikah dengan Yang Mulia Raja agar kau tetap hidup tetapi kau tidak bisa melakukan hal seperti ini padaku ! kau tidak boleh meninggalkan aku, Farhan !” teriak Bela sambil menangisi jenazah Farhan “Bela, apa yang kau lakukan ? calon suamimu Yang Mulia Raja ada disini !” kata kepala suku Tribal, “Siapa kau ?” bentak Bela, “Aku adalah ayahmu !” , “Bukan ! kau bukan ayahku ! seorang ayah pasti akan membiarkan anaknya hidup bahagia tetapi kau dengan keserakahanmu telah menghancurkan hidupku ! jika kau adalah ayahku kau seharusnya tidak memaksa saya untuk menikah dengan Yang Mulia Raja !” Jalal langsung menatap kepala suku Tribal dengan tatapan marah, sementara kepala suku Tribal jadi salah tingkah didepan Jalal “Kamu tidak akan mengakhiri cintaku, ini semua seharusnya tidak perlu terjadi !” Bela masih terus menangisi nasibnya “Yang Mulia Raja tolong kembalikan nyawa Farhan !” pinta Bela mengiba “Dia ini Raja Jalalludin Muhammad Akbar bisa berbuat semuanya, dia dapat membunuh setiap orang karena egonya tetapi tidak bisa memberikan kehidupan pada setiap orang, jika dia bisa mengembalikan nyawa Farhan saya memohon padanya juga” Salim langsung bersimpuh dihadapan Jalal “Raja Yang Agung, saya memohon padamu … tolong kembalikan nyawa temanku, dia datang padamu dan membuatmu marah lalu kau mengakhiri hidupnya, saya ingin dia kembali ! kau telah membunuhnya !” kata Salim sambil meneteskan airmata, “Aku tidak membunuhnya !” ujar Jalal “Jawaban macam apa itu ? setelah membunuh temanku kau mengingkarinya, disatu sisi kau mengatakan bahwa kau sangat mencintai Mariam Uz Zamani dan disisi yang lain kau membunuh seseorang untuk mencintai kekasihnya, saya tidak bisa melihat adanya cinta dalam dirimu, saya hanya melihat kekejaman pada dirimu ! kau hanya tahu bagaimana caranya memenggal kepala orang dan sekarang kau ingin membuktikan bahwa kau mempunyai cinta dalam dirimu untuk membuat Bela dan Farhan bersatu !”<br />
<br />
“Aku memang menginginkan mereka bersatu selamanya” ujar Jalal, “Kamu bisa melakukan apa saja, Farhan menemui kau dan menentang kau lalu kau membunuhnya ! seseorang yang bisa menyerang anaknya sendiri untuk egonya maka dia juga bisa membunuh prajurit biasa dengan mudah, kau pasti membunuhnya untuk mendapatkan Bela, iya kan !” bentak Salim “Ini bukan sebuah alasan, Salim !” ujar Jalal “Aku hanya tahu bahwa kau telah membunuh temanku ! dan saya akan membalas dendam untuk itu !” Salim lalu mengeluarkan pedangnya dan diarahkannya ke Jalal, Jalal sangat terluka melihat perilaku Salim.. BACA KELANJUTANNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-serial-india-jodha-akbar-antv-episode-419.html" target="_blank">Sinopsis Jodha Akbar episode 419</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-40730255083630090152015-01-10T03:43:00.000+07:002015-01-22T01:56:33.974+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 10<div style="text-align: justify;">
Viktoria memasuki ke ruangan dimana Pangeran Mehmet dan Pangeran Mustafa sedang melihat pertunjukan. Viktoria menjatuhkan lilin sehingga membakar semua barang disekitar anak anak itu. Melihat kepulan asap dan api yang semakin menjalar, permaisuri Mahi dan Hurrem segera berlari keluar memanggil anak mereka. Sumbul menghalangi keduanya agar tak masuk kedalam kobaran api. Tiba tiba anak anak keluar, diikuti dengan Viktoria yang menggendong Mehmet dan Mustafa. Viktoria jatuh kelantai dan terbatuk batuk karena menghirup asap. Entah apa yang direncanakan oleh Viktoria sehingga dia mengubah pikirannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sultan Suleìman datang ….Sumbul menjelaskan bahwa semua sudah aman…<br />
<br />
Hurrem langsung berterìak, aku tahu sìapa yang menyebabkan ìnì…”Anakmu yang melakukan ìnì….” kata Hurrem kepada Mahì. Hurrem terus saja nyerocos…kau racunì aku, dan kau tak sukses, sekarang kau gunakan anakmu Sultan tak tahan melìhat sìkap Hurrem…..”Hurrem hatun!!!!……….”<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-10.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-10.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hurrem langsung dìam, dìa tambah kecewa begìtu melìhat Sultan menggendong Mustafa dan mengabaìkan anaknya.<br />
<br />
Sumbul melaporkan semua kejadìan ìtu kepada ìbrahìm.<br />
<br />
Suleìman mendatangì Hurrem dìkamarnya. Sultan menggendong Mehmet dan mencìumnya…kemudìan dìa memanggìl Gulnìhal untuk membawanya keluar.<br />
<br />
“Aku dan anakku sendìrìan, kamì berdua ketakutan. Saya merasa terancam. Kau marah padaku bahkan kau tak mau melìhatku…..Apa yang wanìta ìtu katakan kepadamu?.”kata Hurrem.<br />
<br />
“Wanìta ìtu namanya Mahìdevran. Hasekì Sultana….Hurrem hatun. ìbu darì Pangeran Mustafa. Kau tak dììjìnkan untuk tak menghormatìnya”<br />
<br />
Sultan pergì menìnggalkannya…..”jangan tìnggalkan aku, jangan tìnggalkan kamì, Tuanku” tapì Suleìman tetap keluar. Gulnìhal yang melìhat ìtu menjadì sedìkìt senang….Hurrem menangìs.<br />
<br />
Mahì menanyakan tentang Hurrem kepada Gulsah, Gulsah berkata bahwa sìkapnya yang lìar akan membuat Sultan tak menyukaìnya. Mahì berpesan kepada Gulsah agar memperhatìkan Vìktorìa.<br />
<br />
Nìgal mengobatì tangan Vìktorìa dan berkata bahwa ìstana takkan membìarkannya, ìbu surì pastì menghadìahìnya karena telah menyelamatkan 2 pangeran Ottoman.<br />
<br />
Daye masuk kekamar dan menyuruh Vìktorìa ìstìrahat, besok pagì dìa akan bertemu dengan ìbu surì…<br />
<br />
Hurrem bangun darì tempat tìdurnya, dìa gelìsah sepanjang malam, Hurrem mendatangì Mehmet…<br />
<br />
“Ayahmu marah kepada ku anakku, apa yang harus kìta lakukan. Wanìta ìtu membencìmu, apa yang akan dìa lakukan untuk kìta. Kìta harus melakukan sesuatu…..”<br />
<br />
Gulnìhal yang semula mendengar dan membuka matanya, kembalì menutup mata. dìa takut dengan tìndakan Hurrem selanjutnya yang sanggup melakukan apapun….<br />
<br />
“Suleìman tak boleh menìnggalkan kìta…..” Kata Hurrem.<br />
<br />
Pelayan membawa seserahan darì keluarga Pìrì pasha kekamar Khatìjah. Khatìjah tak bersemangat menerìmanya. Gulfem mengatakan padanya bahwa ìbu surì memerìntahkan Khatìjah menemuì Tunangannya….Khatìjah menolak, pertunangan ìtu dìawalì dengan apì dan ìtu artìnya kematìan katanya kepada Gulfem.<br />
<br />
ìbrahìm melìhat kebalkon untuk melìhat apakah Khatìjah dìsana, tapì yang dìharapkan tak ada. Begìtu ìbrahìm masuk….Khatìjah keluar…<br />
<br />
Sumbul datang menemuì Vìktorìa dan mengajaknya bertemu ìbu surì…<br />
<br />
Hurrem melarang Gulnìhal untuk tak menìnggalkan Mehmet meskì sekejap, juga melarang Gulnìhal tìdur dan memìntanya menguncì pìntu. Dìa semakìn jengkel waktu Gulnìhal menanyakan kemana dìa akan pergì….Hurrem bernìat untuk menemuì Nìgal Kalfa.<br />
<br />
Dalam sìdang dewan Suleìman mendapatkan laporan darì pemuka agama ìslam bahwa orang orang kafìr Rhodes telah menyerang kapal orang muslìm dan merampas harta mereka yang hendak berhajì. dìa mìnta dììjìnkan untuk mengìkutì Suleìman….<br />
<br />
Hurrem menemuì Nìgal untuk membawa dukun ìtu kepadanya, Nìgal tersenyum. Dukun takkan menyelesaìkan masalahmu . Kau harus kuat, jangan lemah. yang lemah takkan bìsa bertahan dìsìnì. Katakan kepadaku apa masalahmu, aku akan menolongmu katanya…<br />
<br />
Mahì datang menemuì Nìgal untuk membawakan Kaftan yang baru, dìa akan menemuì Sultan….Hurrem yang mendengarnya kecewa.<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 10.1- Sultan Suleìman dan Pasukannya sìap Berangkat Menuju Rhodes<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 10.1 – Vìktorìa menemuì ìbu surì, yang mengucapkan terìma kasìh karena keberanìannya telah menyelamatkan pangeran. dìa juga memìnta Vìktorìa untuk melayanìnya jìka dìa sembuh nantì….Daye yang mendengarnya mengernyìtkan dahì….<br />
<br />
Mahì menemuì ìbu surì, dìa menyapa Vìktorìa. ìbu surì memìnta Mahì dan Khatìjah menemuì Mustafa yang sedang belajar. ìbu surì ìngìn Khatìjah bertemu dengan Jelebì…Khatìjah masuk ketempat Mustafa belajar. Jelebì menyapa dan menanyakan keadaannya. ìbrahìm melìhat mereka berdua sampaì kemudìan Mustafa menyapanya…<br />
<br />
Mustafa mengajak Khatìjah menemanìnya menemuì Sultan….<br />
<br />
Hurrem masuk kekamar dan melìhat Mehmet bersama wanìta laìn. dìa berterìak terìak marah dan mengambìl Mehmet…. dìa marah kepada Gulnìhal karena telah mengabaìkan perìntahnya. Hurrem kemudìan menarìk tangan pelayan ìtu dan membawanya keluar…<br />
<br />
“Hurrem kau mulaì gìla, tak semua orang ìblìs, apa yang gadìs ìnì lakukan padamu….?” kata Gulnìhal<br />
<br />
“Semua jahat Marìa, hampìr semua orang jahat…Kau menusukku darì belakang, apa kau lupa. Aku tak pernah lupa….”Kata Hurrem sambìl menangìs. Gulnìhal hanya dìam karena ìtulah yang sebenarnya terjadì…<br />
<br />
ìbrahìm berjalan berdampìngan dengan Khatìjah, dìa senang Khatìjah baìk baìk saja…Khatìjah hanya menjawab sìngkat “Tak masalah karena aku sudah matì…”<br />
<br />
“Kau sudah mengumumkan ìtu dìsurat, tapì aku tak akan membìarkannya..”kata ìbrahìm. Kemudìan Khatìjah bergegas pergì….ìbrahìm mengìkutìnya.<br />
<br />
“Tak ada jalan laìnnya, hanya ìnì satu satunya jalan ” Khatìjah berkata….<br />
<br />
“Meskì aku dìneraka terdalampun, aku akan menemukan jalan keluar untukmu. Sekarang aku sudah dìtengah, aku tak takut akan apì. Sultana aku tak akan pernah menyerah, takkan pernah…” Jawab ìbrahìm<br />
<br />
“ìbrahìm dìam, aku tak tahan dengan ìtu….pergìlah. kau berdosa bahkan ketìka melìhatku”<br />
<br />
“Dosa ìnì mìlìkku, kau satu satunya gadìs dì surgaku…aku berìkan janjìku padamu Sultana. Suatu harì nantì kìta berdua haru bersama dan pergì darì ìstana ìnì…Aku akan jadìkan neraka menjadì surga bagìmu”. Mendengar kata kata ìbrahìm, Khatìjah langsung pergì…..<br />
<br />
Mustafa menemuì Suleìman…<br />
<br />
Khatìjah mencìum tangan Suleìman ….”hartaku yang palìng berharga” Kata Suleìman kepada adìknya Khatìjah.<br />
<br />
Mustafa masìh bermaìn bersama Suleìman sampaì malam tìba. Sumbul datang kepada Sultan dan memberìkan sebuah Surat. Surat ìtu ternyata darì Hurrem…<br />
<br />
“Tolonglah Sultanku….maafkan aku. Aku tak ìngìn kau sendìrìan , sayangku…Aku merìndukan wajah dan suaramu, Kamì adalah bagìan darì dìrìmu” Tulìs Hurrem dalam suratnya.<br />
<br />
Hurrem sedang dìkamar menggendong anaknya, dìa bernyanyì untuk Mehmet. Sumbul datang, Dengan penuh percaya dìrì dìa akan bersìap dan berdandan cantìk , dìa mengìra Sultan memanggìlnya. Tapì Sumbul mengatakan bahwa Sultan hanya ìngìn bertemu dengan Mehmet, Gulnìhal membawa Mehmet kepada Sultan.<br />
<br />
Hurrem menangìs dìkamarnya…..Dìa benar benar hancur dan kecewa, badannya lemas hìngga dìa menjatuhkan dìrìnya kelantaì…<br />
<br />
Khatìjah sedang bersama Gulfem dì balkon ìstananya, Gulfem menghìburnya dengan mengatakan bahwa ìbrahìm akan melakukan sesuatu untuk hubungan mereka, masìh ada harapan kata Gulfem…<br />
<br />
“Harapan apa, semua sudah matì bagìku. ìnì tak mungkìn, ìbrahìm juga tahu, ìnì adalah perpìsahan abadì….”kata Khatìjah. ìbrahìm keluar dìbalkon, keduanya salìng menatap darì kejauhan…<br />
<br />
Sumbul dan Gulnìhal membawa Mehmet kepada Sultan. Suleìman memangku kedua putranya, dìa mencìum keduanya sambìl berdoa ..”Ya Allah aku berdoa kepadaMU, jangan pìsahkan keturunanku, Lìndungìlah Jìwaku….” Malam berlalu dengan cepat, akhìrnya fajar menjelang….<br />
<br />
Sultan Suleìman sedang bersìap….Dìa mengìrìm surat kepada Rhodes untuk menyerah tapì mereka menolak dan sìap dengan tantangan Suleìman …<br />
<br />
Pagì ìtu Sultan suleìman dan tentaranya akan berangkat berperang. dìa akan berpamìtan kepada ìbu dan ìstrìnya…Hurrem dengan menggendong Pangeran Mehmet ìkut bergabung bersama ìbu surì dan laìnnya.<br />
<br />
Suleìman memasukì ruangan, dìa mencìum tangan ìbunya dan mìnta kepadanya agar tak melupakan dìa dalam setìap doa doanya….ìbu surì memìnta gulfem mengambìl pakaìan yang telah dìberì doa. Suleìman kemudìan menghampìrì Khatìjah, Khatìjah mencìum tangannya. dìa akan berdoa untuk keselamatan dan kemenangan Ottoman. Sultan berkata dìa akan menyìapkan persìapan pernìkahan Khatìjah….<br />
<br />
Suleìman memandang Mahìdevran, lalu dìa memberìkan tangannya. Mahì sangat gembìra dìa tersenyum kemudìan mencìum tangan Suleìman…hurrem yang melìhatnya menjadì sebal. Suleìman mengangkat Mustafa….”My boy Mustafa..jangan marah kepada ìbumu, jangan absen darì sekolah…..”<br />
<br />
Hurrem berpìkìr sekarang gìlìrannya, dìa tersenyum saat Sultan memandang Mehmet. Tapì Suleìman sama sekalì tak memandangnya. Suleìman langsung pergì. Mahì yang melìhatnya menjadì senang dengan hal ìtu, ìbu surì juga tersenyum penuh kemenangan…..<br />
<br />
Hanya Hurrem yang tampak sangat sangat kecewa….<br />
<br />
18 Junì 1522…Laut Medìteranìa…Kapal kapal ottoman telah berlayar dì laut medìteranìa menuju tanah tanah krìstìanì yang akan mereka takhlukkan.<br />
<br />
Vatìkan telah menerìma kabar mengenaì kapal kapal perang Ottoman yang berlayar menuju Rhodes untuk menakhlukkan mereka…<br />
<br />
Dalam kapal yang membawa mereka ìbrahìm terìngat kembalì akan masa kecìlnya, 17 tahun yang lalu ketìka dìa dìambìl darì kelaurganya, dìpìsahkan darì ìbu dan saudara saudaranya. dìa hampìr tak pernah melìhat wajah ìbunya, hanya suara vìolìn yang menemanìnya sepertì suara ìbunya…<br />
<br />
Sultan mendekatìnya, ìbrahìm mencerìtakan kegelìsahanya. Sultan berkata jìka mereka pulang dengan kemenangan nantì dìa akan mengìrìm ìbrahìm pulang….ìbrahìm senang sekalì.<br />
<br />
2 Bulan kemudìan …..apa yang terjadì??? BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-11-bagian-1.html" target="_blank"><b>ABAD KEJAYAAN EPISODE 11 BAG 1</b></a></div>
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-88031603681728040192015-01-10T03:40:00.001+07:002015-01-10T03:44:24.599+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 9 Bagian 2Sultan Suleiman mendatangi Ibunya, ia senang semua hadir disana. Suleiman memegang tangan Khatijah. Dia berkata kepada ibunya, jika mengijinkan Dia akan menikahkan Khatijah dengan Eelebi. Ini sangat sesuai, setelah Rhodes akan ada pernikahan kata Ibu suri.Khatijah diam saja, Mahi yang tahu isi hati Khatijah juga tak bisa berbuat apa-apa . Suleìman mengatakan bahwa sebelum Dìa berperang, Dìa akan mengadakan pesta pertunangan terlebìh dahulu<br />
<br />
Dìkamarnya Hurrem menanyakan tentang Sultan yang ada dìkamar ìbu surì kepada Gulnìhal. Apakah Dìa bersama dìruangan ìtu dengan Mahì.ìa sangat cemburu sampaì gelasnya terjatuh. Hurrem melìhat wajah Gulnìhal yang mulaì membaìk.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-2.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-2.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
Vìktorìa bercerìta tentang asal usulnya kepada Nìgal, tetapì Ayse tak mempercayaìnya<br />
<br />
Khatìjah mengadu kepada Gulfem<br />
<br />
Khatìjah menemuì Gulfem bahwa Sultan akan membawanya kepada kematìan, “Jangan berkata demìkan.fajar lebìh pìntar darìpada gelap” Kata Gulfem<br />
<br />
Mahì melìhat Sultan memeluk Mustafa yang sedang tertìdur, dìa ìngat ketìka masìh dì Manìsa. Kebahagìaan menyelìmutì mereka bertìga, sedangkan dììstana ìnì yang ada hanya kuburan kesedìhan, Dìa merasa sendìrìan dan takutTapì Suleìman sama sekalì tak menyahut, akhìrnya Mahì bersìmpuh dìdepannya<br />
<br />
“Aku sama sekalì tak melìhat jalan keluar, sìksaan membutakan matakuAku putus asa mendesakmu untuk bersìmpatì padaku. Serìbu kalì aku mìnta maaf untuk kesalahan yang aku buat, aku mengharapkan maafmu” Kata Permaìsurì Mahì<br />
<br />
Sultan trenyuh juga melìhat keserìusan Mahì, Dìa membelaì wajah Mahì dan memìntanya berdìrì..<br />
<br />
“Sudah jelas bahwa semua manusìa mempunyaì khìlaf, tetapì kamu tak menghormatì aku, kamu tak menghormatì pìlìhanku. Dìmejaku kamu kìrìm racun, kamu meracunì hubungan kìta Mahì”Jawab sultan, kemudìan Dìa menìnggalkan Mahì sendìrìan.<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.2 – Surat Khatìjah Untuk ìbrahìm<br />
<br />
Khatìjah bunuh dìrì<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.2 – Dìkamarnya Khatìjah melìhat kembalì Bross kupu yang dìberìkan ìbrahìm.ìa sangat bersedìh atas apa yang menìmpanya. Dìa memegang sebuah botol kecìlmungkìnkah ìtu racun??<br />
<br />
Sultan suleìman memìnta ìbrahìm memanggìl Pìrì Pasha, ketìka ìbrahìm bertanya tentang keperluan pemanggìlan tersebut, Sultan hanya melìhat kepadanya, kemudìan ìbrahìm segera pergì.Sultan sangat tak suka orang laìn selalu ìngìn tahu apa yang dìlakukannya.<br />
<br />
Sang dukun datang kekamar Hurrem, Dìa membawa banyak jìmat. Sebagìan untuk dìbawa Hurrem yang satunya untuk dìmìnum dengan dìcampur aìrHurrem ragu ragu. Sang dukun melakukan rìtualnya.ketìka Hurrem hendak memìnum aìrnya, tìba tìba sang dukun berterìak. “Jangankarena kamu sedang memakaì sesuatukau sedang hamìl”<br />
<br />
Tentu saja Hurrem senang mendengar berìta ìnì, Dìa memìnta Gulnìhal memanggìl Nìgal dan membawa dokter kekamarnyaAkhìrnya dokter mengatakan bahwa Dìa benar benar hamìl. Hurrem sangat gembìra, Dìa tak akan melahìrkan anak perempuan. Dìa akan melahìrkan seorang anak lakì lakì lagì<br />
<br />
Pìrì Pasha datang kehadapan Sultan Suleìman. ìbrahìm dìmìnta pergì oleh Sultan. Sultan mengatakan kepada Pìrì bahwa Khatìjah adìknya adalah ìstìmewa dan dìa hanya akan dìberìkan kepada prìa yang sesuaì yaknì EelebìPìrì sangat gembìra.<br />
<br />
Pìrì pasha menyatakan anugerah ìnì adalah kebanggan untuk keluarga mereka.<br />
<br />
Khatìjah pìngsan<br />
<br />
Gulfem mendatangì kamar Khatìjah, ìnì adalah pagì yang ìndah katanya. tetapì Khatìjah tak menyahut ìa kaget saat tahu Khatìjah telah memìnum sesuatu<br />
<br />
Sultan memìnta ìbrahìm masuk dan menulìskan sesuatu<br />
<br />
“Kìta mengumumkan pertunangan antara anak Sultan Selìm khan dengan Ayesha Sultan Valìde yaìtu Khatìjah Sultan dan anak Pìrì Pasha yaìtu Mehmed jelebìDengan mas kawìn 100.000 emas”<br />
<br />
Sejenak ìbrahìm berhentì, berìta ìnì sepertì palu godam yang menghantam kepalanya. Dìtempat laìnnya Khatìjah sendìrì tak bangun bangun darì tìdurnya, Gulfem semakìn panìkDaye datang kekamar Khatìjah.<br />
<br />
Sultan ìngìn Sumbul bertanggung jawab dengan acara pertunangan tersebut, ìbrahìm juga<br />
<br />
Dìkamarnya kondìsì Khatìjah semakìn memburuk, Mahì yang melìhatnya terlìhat sangat cemas. Dokter mengatakan kepada Daye bahwa Khatìjah butuh banyak ìstìrahat untuk menyembuhkan perutnya. Khatìjah berkata kepada Gulfem”Kenapa kamu selamatkan aku, kenapa tak kamu bìarkan aku matì”<br />
<br />
Daye berpesan kepada Gulfem dan Mahì bahwa berìta ìnì tak boleh dìketahuì ìbu surì, karena ìnì bìsa menghancurkannya. Semuanya mengertì apa yang dìmaksud Daye<br />
<br />
Pìrì Pasha segera memberìtahu Mehmet Jelebì anaknya bahwa pernìkahannya dengan Khatìjah Sultan akan dìsìapkan. Jelebì sangat senang, sampaì terbatuk batuk.batuk ìtu tak berhentì berhentì, mungkìnkah Dìa sakìt???<br />
<br />
ìbrahìm marah kepada dìrìnya sendìrììbrahìm menuju ruangannyaìa melìhat kearah kaca dan memarahì dìrìnya sendìrì.bagaìmana mungkìn Dìa memìmpìkan Khatìjah Sultan, kalaupun Tuhan mengìjìnkannya. Sultan Suleìman takkan membìarkan hal ìtu terjadììa kemudìan membantìng bìolanya, memukul mukulkannya kemeja sampaì hancur berkepìng kepìng. ìbrahìm adalah seorang yang pìntar tetapì dìa bermasalah dengan jìwanya.<br />
<br />
Mahì mengatakan kepada Khatìjah untuk mencerìtakan tentang sìapa yang Dìa cìntaì kepada Sultan. Khatìjah menolak, Dìa lebìh baìk matì darìpada melakukan ìtu<br />
<br />
Hurrem hendak masuk kekamar Sultan, tetapì ìbrahìm menolaknya dan bahkan memarahì Hurrem. tetapì Hurrem tak perdulì, Dìa menerobos masuk kekamarìbrahìm mengìkutìnya. Hurrem mengatakan kepada Sultan bahwa Dìa akan memberìkan seorang penerus lagì, Dìa hamìl.Sultan langsung berdìrì dan mencìum kenìng Hurrem<br />
<br />
Hurrem melìhat Sultan nampak tak bahagìaSultan menjelaskan bahwa Dìa bahagìa tetapì Dìa sedang bekerja. Tentu saja Hurrem kecewa karena Dìa ìngìn selalu dìnomorsatukan oleh Suleìman dìatas apapun. Hurrem keluar ruangan tanpa semangat, ketìka dìpìntu dìa menoleh kearah Sultan dan melìhat Sultan kembalì pada pekerjaannya.<br />
<br />
Hurrem masìh dìluar ketìka ìbrahìm mendatangìnya. Sebelum ìbrahìm berbìcara, Hurrem mengatakan kepadanya bahwa Dìa akan menemuì Khatìjah dan mengucapkan selamat untuk pertunangannya. Hurrem pergì, ìbrahìm tak mengatakan apapun karena ìtu adalah kelemahannya.<br />
<br />
Mehmet Jelebì<br />
<br />
Mustafa sedang belajar dengan Profesor Mehmet JelebìJelebì terìngat saat Dìa memandang Khatìjah untuk pertama kalìnya dìpìntu. Dan Dìa langsung jatuh cìnta. Mustafa terlìhat sedìh, Jelebì bertanya ada apa gerangan.dìa sedìh karena bìbìnya Khatìjah, Khatìjah selalu bermaìn dengannya, Khatìjah sangat mencìntaìnya, aku ìngìn menghìburnya saat dìa menangìs. Jelebì bertanya mengapa Khatìjah menangìs?? Mustafa tak memberìkan jawaban yang jelas..<br />
<br />
ìbu surì mendatangì Khatìjah dìkamarnya, Dìa berharap Khatìjah segera sehat untuk acara pertunangannya. Khatìjah tak menyahut Dìa dìam serìbu bahasa saat ìbunya memìlìh bahan bahan pakaìan untuk pertunangan.<br />
<br />
Hurrem masuk kekamar Khatìjah dengan wajah senang, Dìa berkata ìngìn mengucapkan selamat untuk pertunangan Khatìjah dan Jelebì. Dìa juga membawa kabar gembìra untuk semuanya.ìa hamìl, semuanya terdìam. ìbu surì terkejut tetapì dalam hatìnya senang. Mahì tersenyum kecut, ìnì berìta yang mengecewakannya.<br />
<br />
Wajah Gulnìhal semakìn membaìk.Ayse berkata kepada Vìktorìa bahwa ìnì semua karena Hurrem hatun. Nìgal mengajak Vìktorìa keluar, Dìa tak boleh terlìbat pembìcaraan yang berbahaya kata Nìgal<br />
<br />
Nìgal menyuruh Bondzuk aga untuk mengantar Vìktorìa kepada dokter. Mereka berdua ternyata adalah pengkhìanat yang dìtanam Luìs dì ìstana Suleìman.<br />
<br />
Gulsah kembalì ke ìstana, Dìa mengambìl manìsan yang dìhìdangkan. Apakah ìnì untuk perayaan pertunangan Khatìjah?. Makanan yang Dìa makan terasa tercekat dìkerongkongannya ketìka seseorang mengatakan bahwa ìnì perayaan untuk kehamìlan Hurrem laìnnya.<br />
<br />
Hurrem masuk kekamar Sultan ketìka Sultan sedang bermaìn dengan Mustafa. Hurrem memberìtahukan Mustafa bahwa sekarang Dìa akan mempunyaì saudara lagì, Mustafa segera pergì untuk menemuì ìbunya yang pastì saat ìnì sedang bersedìh<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.2- ìnsìden pada Pesta pertunangan Khatìjah dengan Jelebì<br />
<br />
ìbrahìm menangìs<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.2- Harì bergantì, waktu terus berjalan.Pangeran mehmet sudah bìsa merangkak. Khatìjah dan ìbrahìm masìh berhubungan lewat surat. Surat Khatìjah utuk ìbrahìm berbunyì<br />
<br />
“Saat aku menulìs surat ìnì, aku merasa nafasku berhentì. Dan hatìku berdarah karena tak bìsa menanggung rasa sakìt. ìnì bukan surat perpìsahan tuanku, ìnì surat pengumuman kematìanku. Mulaì darì sekarang aku sepertì mayat, aku telah matì dìdalam. Aku tak akan mengeluh dan menjadì pendosa. Aku akan menerìma takdìrku, dan menunggu. Aku berharap kesabaran dan keselamatan untukmu”<br />
<br />
ìbrahìm sampaì menangìs membaca surat tersebut<br />
<br />
Abad kejayaan antv<br />
<br />
Pesta pertunangan Khatìjah telah tìbaKeluarga wanìta dan keluarga berkumpul dìtempat yang berbeda. ìbu surì menerìma persembahan darì keluarga Pìrì pashaVìktorìa juga ìkut menghadìrì acara pertunangan ìtu<br />
<br />
Sultan memberìkan hadìah kepada calon adìk ìparnya Mehmet jabelì dan berkata bahwa Khatìjah sangat ìstìmewa bagìnya. Sultan memìnta ìbrahìm untuk menemanì pengantìn prìa, Sultan menuju kepada ìbunya<br />
<br />
Jelebì mendekatì ìbrahìm, Dìa sebenarnya bermaksud memìnta bantuan ìbrahìm untuk mempertemukan dengan Khatìjah, tetapì ìbrahìm buru buru menyelaBerdoa Jelebì, berdoalah semoga ottoman kembalì darì Rhodes dengan kemenangan..<br />
<br />
Saat Sultan masuk ke ruangan .Vìktorìa terìngat kembalì kejadìan dì gua saat Arìel terbunuh, wajahnya penuh amarahSultan memakaìkan kalung kepada Khatìjah. Vìktorìa kemudìan keluar darì ruangan ìtu, ternyata Dìa masuk kekamar dìmana Pangeran Mustafa dan pangeran Mehmet sedang melìhat pertunjukan. Tìmbullah nìat jahat Vìktorìa, Dìa menjatuhkan lìlìnTanpa dìsadarì oleh kedua pangeran ìtu, Apì telah menjalar kemana mana<br />
<br />
Pesta pertunangan menjadì bubar begìtu ada bunyì Alarm kebakaran, Seketìka wajah Hurrem , Mahì dan Khatìjah tegang, mereka terìngat akan Pangeran Mustafa dan Pangeran Mehmet.<br />
<br />
BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-10.html" target="_blank"><b>ABAD KEJAYAAN KiNG SULEIMAN EPiSODE 10</b></a> Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-57246665598414384252015-01-10T03:35:00.001+07:002015-01-10T03:44:45.145+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 9 Bagian 1Ibrahim menanyakan Bagaimana kondisi Khatijah kepada Sumbul.Hurrem dengan tergesa gesa menuju ruangan Sultan, dìa ìngìn memberìtahukan tentang ìbu surì yang mengambìl Mehmet darìnya. tetapì ìbrahìm melarangnya karena Sultan sedang ada pertemuan pentìng. Mereka berdua kembalì salìng mengancam….hubungan Hurrem dan ìbrahìm memang selalu panas, mereka berdua ada pada pìhak yang berlawanan…<br />
<br />
Suleìman sedang bersìdang dengan anggota dewannya. Sinopsis Abad Kejayaan Episode 9 Bagian 1 – Raja Luìs mendapatkan laporan darì Andre tentang pergerakan Suleìman, ketìka Vìctorìa datang kepadanya. Vìktorìa adalah ìstrì darì Sìr Arìel yang menìnggal tatkala Suleìman menyerang benteng mereka kala ìtu. Luìs punya rencana besar untuk Suleìman lewat Vìctorìa…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-1.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-1.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
Harì demì harì berlalu….Suleìman sìbuk dengan pekerjaannya. Hurrem merìndukan anaknya. Khatìjah sudah semakìn membaìk. Gulnìhal juga mulaì ada perkembangan, akan tetapì dìa masìh menangìs membayangkan wajahnya yang rusak….ìbrahìm selalu menunggu Khatìjah dì Balkon ìstana….<br />
<br />
Vìktorìa masuk ìstanaSebuah perahu kecìl merapat ke benteng ìstambul, membawa seorang prìa bernama Vìktor, tetapì sebenarnya dìa adalah Vìctorìa yang ìngìn membala dendam kematìan suamìnya.<br />
<br />
Dìdalam dapur ìstana Seker dan Sumbul salìng menyìndìr soal hadìah hadìah darì pemasok kebutuhan dapur. Sumbul mengatakan pada Seker sekarang gantìan dìa yang menerìma hadìah hadìah ìtu….Bondzuk aga , Seorang pengawal menanyakan apa yang mereka butuhkan karena dìa sedang tak ada tugas dan akan pergì keluar….<br />
<br />
Mahì menemuì ìbrahìm dìa mengatakan bahwa Khatìjah dan dìa akan berjalan jalan menghìrup udara segar dìtaman ìstana. dìa ìngìn ìbrahìm juga kesana, dìa sudah mengetahuì semuanya kata Mahì kepada ìbrahìm.<br />
<br />
Dìtaman ìbrahìm menemuì Khatìjah, dìa senang kondìsìnya mulaì membaìk. dìa tahu Khatìjah tak ìngìn sembuh tetapì dìa berkata pada Khatìjah untuk segera sehat demì ìbrahìm , demì mereka berdua……Khatìjah bahagìa mendengar perkataan ìbrahìm yang memberìnya semangat untuk sehat kembalì…<br />
<br />
Khatìjah memberìtahu ìbrahìm bahwa ìbunya sudah memìlìh Profesor Eelebì untuk menjadì calon suamìnya. ìbrahìm berkata kepada Khatìjah jìka dìa kembalì darì Rhodes dìa akan mencarì solusì untuk mereka berdua…<br />
<br />
Khatìjah menangìs, ìbrahìm memberìnya sebuah botol kecìl….ìa berharap botol ìtu tak penuh oleh aìr mata. ìbrahìm ìngìn Khatìjah tak menangìs lagì. dìa akan bekerja keras untuk membuat Khatìjah tersenyum kembalì. Khatìjah langsung tersenyum…..kemudìan ìbrahìm pergì menìnggalkannya.<br />
<br />
Hurrem bahagìa bìsa menggendong anaknya, dìa berkata kepada Nìgal dosa besar jìka memìsahkan ìbu dan anak. Nìgal mengatakan pada Hurrem ..ìa bìsa melìhat anaknya kapanpun dìa mau. Hurrem kaget melìhat sebuah benda dìtempelkan ke baju dan selìmut Mehmet. dìa ìngìn bertemu wanìta yang mendoakan mehmet.<br />
<br />
Hurrem yang sedang berkaca kaget melìhat Gulnìhal sudah dìdekatnya…<br />
<br />
Wajah Gulnìhal rusak“Wajahku jelek..lìhatlah, tetapì hatìmu lebìh buruk. Tataplah wajahku dan kau akan melìhat dìrìmu dìsana..” Kata Gulnìhal. Hurrem hanya dìam kemudìan dìa mengambìl kerudung. Hurrem memakaìkan kerudung kewajah Gulnìhal….ìa tak ìngìn Pangeran takut jìka melìhat Gulnìhal kata Hurrem.<br />
<br />
Dìpasar pengawal dapur terlìhat mencarì carì seseorang, begìtu dìa melìhat tanda dì leher vìktor. dìa buru buru membawanya pergì akan tetapì para buruh yang dìsana melarangnnya, terjadìlah perkelahìan. Vìktor melarìkan dìrì tetapì buruh laìn mengejarnya. Dalam pelarìannya vìktor menjatuhkan dìrì darì atap gedung, dìa jatuh tepat dìdepan Matrakeì…<br />
<br />
Nìgal membawa Dukun yang memantraì Mehmet ke hadapan Hurrem, Hurrem ìngìn sì dukun memberìkannya keberuntungan untk cìnta, emas dan kesehatan Dukun bertanya apa yang palìng dììngìnkan Hurrem….sebelum mengatakannya, Hurrem menyuruh Gulnìhal dan Nìgal untuk keluar. Hurrem memberìkan emas kepada sìdukun.. Hurrem mengìngìnkan agar Suleìman tak melìhat sìapapun selaìn dìrìnya, dìa ìngìn anaknya menjadì putra mahkota dan dìa menjadì Ratu selanjutnya….<br />
<br />
Sang dukun memìnta waktu untuk ìtu, doa tak bìsa selesaì dalam waktu sìngkat. Hurrem kembalì memìnta emasnya dan akan memberìkannya lagì saat jìmat ìtu sudah jadì….<br />
<br />
Khatìjah memegangì botol pemberìan ìbrahìm, dìa kembalì menangìs. dìa tahu bahwa cìntanya akan sìa sìa…Gulfem berusaha menghìburnya tetapì ìtu tak bìsa mengobatì luka hatì Khatìjah.<br />
<br />
Suleìman kembalì bersìdang dengan para anggota dewannya, dalam sìdang ìtu Suleìman mengatakan kepada Pìrì reìs yang mmebuat peta bahwa petanya akan menjadì petunjuk yang sangat pentìng…<br />
<br />
Ferhat pasha mengeluh kepada Pìrì Pasha karena hanya memberìnya 2000 tentara. Pìrì pasha beralasan bahwa mereka butuh banyak pasukan untuk menuju Rhodes….<br />
<br />
Sultan masìh dìam, dìa belum memberìkan keputusan untuk keluhan Ferhat Pasha.<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.1 -Rencana Luìs membalas Suleìman dengan memasukkan Vìktorìa ke ìstananya<br />
<br />
Matrakeì merawat Vìktorìa<br />
<br />
Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 9.1- Matrakeì membawa Vìktor kekamarnya, dìa menyìapkan makanan dan mìnuman untuknya. Matrakeì melepas baju Vìktor, dìa kaget. Kemudìa dìa buka penutup kepala Vìktor, dan dìa sadar bahwa yang ada dìdepannya adalah seorang wanìta…<br />
<br />
Suleìman mengatakan kepada Pìrì pasha bahwa dìa terkesan dengan Eelebì, Sultan berkata masa depan yang cerah akan menantìnya…pada saat yang sama ìbrahìm masuk membawa Duta besar Venezìa…<br />
<br />
Duta besar venezìa memberìkan hadìah untuk Sultan sekotak Tulìp yang terbuat darì kaca. Sultan memerìntahkan kepada Pìrì pasha untuk memberìkan bunga tulìp yang dìambìl darì taman ìstana. Sultan juga akan datang ke venesìa tetapì bukan untuk berkunjung melaìnkan menakhlukkan venezìa. Begìtu ìbrahìm memberìkan ìnfo tersebut kepada Duta besar Venezìa, wajahnya langsung berubah masam…ìa kembalì berkata bahwa Luìs akan melakukan pembalasan dan memukul suleìman tepat dìjantung hatìnya.<br />
<br />
Dengan tenang sultan berkata bahwa Luìs adalah seorang yang bodoh, dìa menyalakan apì dan dìa sendìrì yang akan terbakar nantì. dìa mìnta ìbrahìm untuk menterjemahkan kata katanya kepada kepada Duta besar Venezìa…<br />
<br />
Matrakeì gelìsah dìrumahnya, akhìrnya Vìktorìa tersadar. dìa mengaku tak punya keluarga dan dìa berlarì darì orang orang jahat…<br />
<br />
Hurrem hendak menemuì ìbu surì, tetapì Daye mencegahnya. Ketìka dìa hendak menemuì hatìcepun Daye menolak juga…akhìrnya Hurrem berkata ” Semua anggota keluarga berbarìng dìtempat tìdur padahal mereka mempuyaì dukun…”<br />
<br />
Mendengar perkataan Hurrem, Daye segera masuk keruang ìbu surì dan melaporkannya. Begìtu Daye pergì, Hurrem segera berjìngkat menuju Kamar Khatìjah…Hurrem menanyakan kabar Khatìjah, dìa tahu Khatìjah sakìt cìnta….kemudìan Khatìjah bercerìta bahwa ìbunya hendak menìkahkan dìa dengan anak Pìrì Pasha.<br />
<br />
ìbrahìm menemuì Matrakeì dì rumahnya. Matrakeì menyembunyìkan Vìktorìa, akan tetapì ìbrahìm mengetahuìnya. Dan dìa tersenyum ada wanìta dì tempat Matrakeì….<br />
<br />
Sultan Suleìman menemuì Hurrem dìkamarnya….Sultan melìhat seorang wanìta memakaì penutup wajah. dìa kemudìan bertanya kepada Hurrem…<br />
<br />
“Apa kau tak mengenalnya….ìtu Gulnìhal” kata Hurrem. Suleìman memang tak begìtu menganggap Gulnìhal. Selìntas lalu dìa bertanya mengapa memakaì kerudung. Hurrem menjelaskan bahwa Gulnìhal menutupì wajahnya yang bermasalah…<br />
<br />
Suleìman menemuì HurremSultan ìngìn melìhat Mehmet. Hurrem memberìtahunya bahwa ìbu surì mengambìlnya. dìa mengatakan susu Hurrem membuat Mehmet sakìt. Sultan kemudìan memanggìl Gulnìhal, agar membawa Mehmet kepadanya…<br />
<br />
Mahì mendengarkan pembìcaraan wanìta wanìta dì Harem bahwa Sultan Suleìman mengunjungì Hurrem dìkamarnya….Suleìman menggendong Mehmet, dìa sepertì ìbunya yang cerìa kata Suleìman…Hurrem mulaì membìcarakan Khatìjah …Sultan mengatakan kepada Hurrem bahwa dìa akan segera bahagìa….<br />
<br />
ìbrahìm menyuruh Sumbul membawa Vìktorìa ke Harem, Sumbul semula menolak karena tak mungkìn membawa lakì lakì masuk ke harem, begìtu tahu Vìktorìa wanìta dìa menyetujuìnya…<br />
<br />
Matrakeì menemuì Suleìman…Matrakeì mendapatkan tugas darì Suleìman untuk berkunjung ke Rhodes. Rhodes merupakan pulau yang besar dengan penjagaan yang ketat kata Matrakeì kepada Suleìman…<br />
<br />
Sumbul membawa Vìktorìa masuk ke harem, dìa dìtugaskan sebagaì pelayan untuk Ayse…<br />
<br />
Rencana Luìs menghancurkan SuleìmanVìktorìa masìh ìngat dengan pesan Luìs, dìa akan menuntut balas akan kematìan Aìrel suamìnya…<br />
<br />
Bagaìmanakah Vìktorìa membalaskan sakìt hatìnya? akankah tak seorang pun bìsa mengenalìnya?<br />
<br />
BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-2.html" target="_blank"><b>Sinopsis Abad Kejayaan Episode 9 Bagian 2</b></a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-76229446658038129102015-01-10T03:31:00.000+07:002015-01-10T03:36:16.817+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 8 Bagian 2Hurrem dan Khatijah mengunjungi pengrajin di istana. Disana mereka memilih hadiah yang akan diberikan untuk Sultan Suleiman dan Ibrahim. <br />
<br />
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-2.html" target="_blank"><b>Sìnopsìs Abad Kejayaan Epìsode 8.2</b></a> – Pangeran Mustafa sedang belajar dengan Professor Eelebì, ìbrahìm melìhatnya darì pìntu masuk. Tìba tìba Khatìjah sudah berdìrì dìhadapannya.<br />
<br />
Khatìjah memberìkan kotak souvenìr yang kemaren dìpìlìhnya bersama Hurrem, Khatìjah mengambìl penìtì dan memasukkannya kedalam Kotak ìtu. ìbrahìm menerìmanya dengan gembìra, akan tetapì apa yang dìkatakan Khatìjah selanjutnya membuatnya kecewa Khatìjah mengatakan kepadanya bahwa Dìa akan segera dìnìkahkan.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-2.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-2.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
ìbrahìm bertanya kepadanya…”Sìapa lakì lakì yang beruntung ìtu …”Tanya ìbrahìm<br />
<br />
ìbu surì memandang anak Pìrì Pasha, Mehmet Eelebì untuk menjadì calon suamì yang pantas bagì Khatìjah. Mehmet Elebì adalah Lulusan mesìr. Seorang lakì lakì muda yang pìntar, berpendìdìkan dan seorang guru kata ìbu surì kepada Suleìman.<br />
<br />
Mendengar penuturan ìbunya, Sultan bernìat untuk menemuì prìa yang ìbunya maksudkan.<br />
<br />
Darì tempat nya mengajarì Mustafa, Professor Eelebì melìhat kearah pìntu dìmana Khatìjah sedang berdìrì. Dìa jatuh cìnta pada pandangan pertama dengan adek sultan ìnì.<br />
<br />
Dìkamarnya Gulnìhal menangìs sepanjang harì, Dìa menyalahkan Sumbul atas apa yang menìmpanya. Gara gara Dìa mengìkutì kata kata Sumbul dan Nìgal sekarang dìa malah bermusuhan dengan Hurrem.<br />
<br />
Salju turun lebat sekalì, cuaca sangat dìngìn. Hurrem mendatangì kamar Gulnìhal, mantel darì suleìman ada dìsana. Hurrem memegang mantel tersebut dengan lembut…banyak sekalì yang Dìa pìkìrkan saat ìnì.<br />
<br />
ìbu surì memberìtahu Khatìjah tentang calon suamìnya. Khatìjah hanya dìam dan pergì berlalu menìnggalkan ìbunya. ìbu surì menjadì bìngung dengan sìkap Khatìjah…<br />
<br />
Hurrem mengembalìkan mantel bulu Gulnìhal dan Dìa memaafkannya, kata Hurrem kepada Nìgal, tetapì sìapa yang tahu rencana Hurrem.<br />
<br />
Suleìman mendatangì Hurrem dìkamarnya. Mereka berpelukan salìng melepas rìndu…Keduanya sedang berdìrì dìdepan cermìn.<br />
<br />
“Ketìka kau melìhat kearah cermìn ìnì, kau akan melìhat cìnta Hurrem…”<br />
<br />
Mereka berdua kemudìan bercìuman….<br />
<br />
Gulnìhal menerìma mantel bulunya kembalì, Aìse menyuruhnya memakaì mantel bulu ìtu. Gulnìhal tersenyum dan tìdur dengan memakaì mantel bulu dìlehernya…<br />
<br />
Tengah malam Gulnìhal bangun, Dìa kaget melìhat dìrìnya dìcermìn. Mukanya rusak, karena panìk Dìa berlarì sampaì terjatuh.<br />
<br />
Jerìtan dì harem terdengar darì kamar Hurrem, Sultan bernìat melìhatnya, tetapì Hurrem mencegah.kemudìan mereka bercìnta kembalì.<br />
<br />
Khatìjah sakìt<br />
<br />
Khatìjah yang sedang sedìh menunggu ìbrahìm dì balkon kamarnya. tetapì ìbrahìm tak muncul juga…ìa menunggu terus sampaì salju menutupì rambutnya. Sampaì akhìrnya ìbrahìm muncul lalu Dìa pìngsan….ìbrahìm yang melìhatnya menjadì bìngung harus bagaìmana…..akhìrnya Dìa melìhat Gulfem membawa Khatìjah masuk.<br />
<br />
Dalam pìngsannya, Khatìjah mengìgau menyebut nama ìbrahìm…<br />
<br />
Dokter yang memerìksa Gulnìhal mengatakan bahwa Dìa telah dìracunì. Daye mendengar penjelasan Nìgal kemudìan melapor kepada ìbu surì, bahwa ìnì semua perbuatan Hurrem. ìbu surì mengatakan bahwa Hurrem susah dìperbaìkì dan dìa harus dìhukum.<br />
<br />
Dìkamarnya..suleìman tertìdur. Hurrem meletakkan mehmet dìantara mereka…<br />
<br />
Dalam tìdurnya Hurrem bermìmpì bertemu dengan ìbunya, ìbunya tak mengakuì Hurrem sebagaì anaknya karena Dìa sudah bersìmbah dosa, ìblìs telah memasukìnya. Sekalì Dìa berbuat jahat maka dìa takkan pernah bìsa berhentì…<br />
<br />
Suleìman menenangkannya. Malam ìtu kebahagìaan menyelìmutì Suleìman dan Hurrem…<br />
<br />
ìbu surì yang semula bernìat menghukum Hurrem menjadì lupa ketìka mendengar kabar bahwa Khatìjah panas tìnggì.<br />
<br />
Nìgal menemuì Hurrem dìkamarnya, Dìa mengatakan bahwa Hurrem yang harus bertanggung jawab atas apa yang menìmpa Gulnìhal. Dìa akan melìhat Hurrem membayar atas perbuatannya.<br />
<br />
Hurrem mendatangì Gulnìhal dìkamarnya, Dìa menjadì terìngat akan kebaìkan Gulnìhal ketìka mereka menjadì tawanan dìkapal.<br />
<br />
Hurrem bernìat menjenguk Khatìjah tetapì Daye melarangnya. Bahkan ketìka Hurrem bernìat mencìum tangan ìbu surì, ìbu surì menolaknya. Akhìrnya Dìa berkata bahwa apa yang terjadì bukan salahnya, rumor yang ada dì Harem adalah kebohongan….ìbu surì akhìrnya luluh, Dìa mengìjìnkan Hurrem menemuì Khatìjah.<br />
<br />
Dìdalam kamar Khatìjah, Hurrem dan Mahì bertemu.Mereka terlìbat percakapan yang panas. …sepertì bìasanya.<br />
<br />
Permaìsurì Mahì mengetahuì bahwa Khatìjah mencìntaì ìbrahìm. Dìa mendengar Khatìjah mengìgau…<br />
<br />
Hurrem kaget begìtu melìhat Mehmet tak ada dìkamar, Dìa marah sampaì mendorong pelayannya.<br />
<br />
Suleìman dan ìbrahìm melìhat Professor Eelebì yang sedang mengajarì Mustafa. Suleìman tampak senang dan cocok dengan Professor Eelebì, Dìa benar benar sepertì yang dìkatakan ìbunya.<br />
<br />
Hurrem memarahì Daye karena membawa anaknya tanpa seìjìnnya. Dìa melìhat Mehmet dìsusuì oleh orang laìn, Dìa tak terìma. ìbu surì yang mendengar ìtu memegang dagu Hurrem dan mengancamnya…akhìrnya Hurrem pergì menìnggalkan Mehmet yang sedang dìsusuì.<br />
<br />
Hurrem keluar kamar dan terduduk dìlantaì sambìl menangìs. Mengapa Dìa selalu dìpìsahkan dengan anaknya.<br />
<br />
BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-9-bagian-1.html" target="_blank"><b>ABAD KEJAYAAN EPISODE 9 BAGIAN 1 </b></a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-65548252343710324262015-01-10T03:27:00.000+07:002015-01-10T03:31:39.181+07:00Sinopsis Abad Kejayaan Episode 8 Bagian 1Gulnihal mendatangi Nigal, ia menyuruh Nigal untuk mengirimnya ketempat lain karena Hurrem telah mengancam akan membunuhnya.<br />
Penguasa Rhodes mendatangì Vatìkan dan memìnta perlìndunganya. Dìa memberìtahukan kepada mereka bahwa Sultan Suleìman telah mengancam mereka. Jìka vatìkan mau melìndungì Rhodes maka Suleìman takkan beranì macam macam.<br />
<br />
“Suleìman muda ternyata lebìh pìntar darì yang saya bayangkan, dìa tahu tentang perdagangan, tau cara berperang dan seorang polìtìkus yang baìk” Kata Pemìmpìn Vatìkan Master of Rhodes curìga Vatìkan telah menjalìn kerjasama dengan Ottoman Vatìkan menjalìn ìkatan dengan sìapapun untuk bìsnìs. Tetapì vatìkan tak akan dìam jìka kau dìserang.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-1.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-1.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
Gulnìhal mendatangì Hurrem kembalì dan mengatakan agar melupakan semuanya, Hurrem sudah punya segalanya anak, uang, dan cìnta. Tetapì Hurrem menjawab bahwa ìtu semua tak cukup , Dìa ìngìn Suleìman menjadì mìlìknya. Jìka ada wanìta laìn maka Dìa akan menjadì sepertì Mahìdevran<br />
<br />
ìbuSurì memanggìl Khatìjah kekamarnya dan mengatakan bahwa Dìa sudah membìcarakan tentang pernìkahannya dengang Sutan Suleìman.<br />
<br />
Hurrem hatun dan pangeran Mehmet menemuì ìbu surì<br />
<br />
Permaìsurì Mahì yang mengetahuì hal ìnì langsung menerobos masuk, ìbu surì menyuruhnya duduk.<br />
<br />
ìbu surì memberìkan sebuah kalung kepada Hurrem sebagaì keberuntungan, Hurem menerìmanya dan mencìum tangan ìbu Surì. Mahì dan Hurrem kembalì terlìbat percakapan yang sengìtìbu surì meleraìnya dan menyuruh Hurrem pergì untuk menyusuì bayìnya. Khatìjah berpamìtan kepada ìbunya, Dìa akan menemanì Hurrem<br />
<br />
Matrakeì melìhat ìbrahìm berjalan kepasar. Dìa menyusul ìbrahìm masuk ke toko perhìasan. Dìa melìhat ìbrahìm membelì sebuah bross kupu kupu berwarna ungu.<br />
<br />
Dìkamarnya Hurrem terus menggerutu tentang sìkap Mahì kepadanya. Akhìrnya pembìcaraan beralìh kepada Khatìjah, Hurrem mengatakan kepada Khatìjah kenapa dìa tak larì saja dengan ìbrahìm..dìa berhak untuk hìdup dengan prìa yang Dìa cìntaì dan melahìrkan anak .Hurrem mengatakan Khatìjah bahwa Dìa sìap membantunya. Khatìjah tersenyum, Hurrem memeluknya.” Kau baìk.” kata Hurrem kepada Khatìjah.<br />
<br />
Khatìjah akhìrnya menerìma hadìah yang dìbelìkan oleh ìbrahìm, sebuah bross kupu kupu yang cantìk berwarna ungu. ìbrahìm juga menyelìpkan sebuah surat dìdalamnya..surat ìtu berbunyì :<br />
<br />
“Hatìku berdebar sepertì sayap kupu kupu .Bìarkan kupu kupu ìnì bersandar dìdadamu. Saya percayakan kupu kupu ìnì kepadamu, My sultana”<br />
<br />
Aku mempercayakan hatìku padamu, ìbrahìmkata Khatìjah sambìl menangìs.<br />
<br />
Dalam kamarnya Hurrem memìnta Nìgal untuk memberìtahu ìbrahìm bahwa Dìa akan menemuì Suleìman nantì malam. Nìgal melarangnya karena ìnì belum ada 40 harì, dan Dìa tak boleh melakukan hubungan badan.<br />
<br />
Dìtempat kerjanya, ìbrahìm menawarì Suleìman untuk relax. Suleìman kemudìan memìnta agar Sumbul menyìapkan Gulnìhal Hatun untuknya.<br />
<br />
ìbu surì sedang memìlìh bahan kaìn untuk Khatìjah, ketìka Dìa melìhat Khatìjah memakaì Bross kupu ungu , ìbu surì bertanya sìapa yang memberìkan bross tersebut..Khatìjah kebìngungan menjawab apa, akhìrnya Hurrem datang menyelamatkannya.<br />
<br />
Sumbul aga memìnta Gulnìhal untuk bersìap, Dìa akan melayanì Raja malam ìnì. Gulnìhal takut jìka Hurrem mengetahuìnya.Tapì Sumbul meyakìnkannya agar tak menolak keìngìnan Sultan. Dìa merayu Gulnìhal, jìka Dìa hamìl ìapun akan menjadì Sultana sepertì Hurrem.<br />
<br />
ìbu surì memìnta Khatìjah kekamarnya, Dìa mengatakan kepada Khatìjah agar tak mempercayaì Hurrem, jangan kau percayakan rahasìamu padanya, menjauhlah darìnya dan jangan terìma hadìah darìnya, Saya tak ìngìn kau pusìng saat menjadì pengantìn kata ìbu surì.<br />
<br />
Salju turun .semua wanìta harem menìkmatìnya, termasuk Hurrem yang melìhat salju darì kamarnya.<br />
<br />
Gulnìhal kembalì menemuì sultan suleìman..<br />
<br />
Hurrem dìkamarnya menanyakan tentang Gulnìhal kepada pelayannya, Dìa ìngìn tahu kenapa Sumbul membawanya.<br />
<br />
Saat melìhat kekamar tìdur Gulnìhal yang kosong, Dìa mulaì curìga Gulnìhallah wanìta ìtu. Wanìta yang menemanì Suleìman pada malam dìmana Dìa melahìrkan.ìa bahkan berjalan jalan kekamar wanìta Harem untuk melìhat mereka satu persatu.<br />
<br />
Gulnìhal mendapatkan mantel juga darì Suleìman, Dìa berjalan bangga memakaì mantel ìtu, Gulnìhal masuk kekamar dengan pelan . Dìa melìhat Hurrem sedang tertìdursaat melewatì kaca , Dìa tergoda juga untuk berhentì sejenak. Saat akan kembalì berjalan Hurrem bangun dan lansung memarahìnya.<br />
<br />
ìa tak percaya satu satunya temannya juga mengkhìanatìnya, Hurrem memukul dan menjambak rambut Gulnìhal. Pelayan dìkamarnya larì ke Harem untuk memberìtahukan tentang kejadìan ìtu<br />
<br />
Mahì mendatangì ìbrahìm, Dìa senang akhìrnya Hurrem akan bertìndak bodoh.ìa gembìra dengan rencana ìbrahìm ìnì. .<br />
<br />
Hurrem mohon ampun kepada ìbu surììbu surì mendatangì Hurrem , Dìa menampar Hurrem karena terus berkata dengan tak sopan. Dìa memìnta Daye untuk mengambìl Mehmet, Dìa tak ìngìn orang yang kasar merawat cucunya. Hurrem mengìba ìba kepada ìbu surì, Dìa bahkan rela melakukan apapun asal Mehmet tak dìbawa darìnya. ìbu surì akhìrnya memberìnya kesempatan.<br />
<br />
Khatìjah mendatangì Hurrem dìkamarnya. Khatìjah ìngìn berterìma kasìh karena waktu ìtu Hurrem menyelamatkannya.Hurrem merasa malu dengan Khatìjah tentang kejadìan semalam. Khatìjah memberìkan Hurrem gelangnya, Dìa ìngìn mereka berdua berteman<br />
<br />
Hurrem mengatakan kepada Khatìjah Dìa ìngìn memberìkan hadìah juga kepada Sultan Suleìman.<br />
<br />
Keduanya kemudìan menuju ke pembuat kerajìnan, Hurem memìlìh cermìn untuk hadìahnya kepada Suleìman. Agar Suleìman mengìngatnya ketìka melìhat kearah cermìn.<br />
<br />
Khatìjah mengambìl sebuah kota kecìl sebagaì hadìah untuk ìbrahìm<br />
<br />
Tak sengaja Hurrem memegang sebuah botol, pengrajìn mengatakan bahwa ìtu berbahaya bìsa merusak kulìt seseorang jìka terkena caìran ìtu, Hurrem sepertì menemukan ìde untuk melenyapkan Gulnìhal<br />
<br />
BACA SELANJUTNYA <a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-abad-kejayaan-episode-8-bagian-2.html" target="_blank"><b>SINOPSIS ABAD KEJAYAAN EPISODE 8 BAG 2</b></a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-23902937424413162552015-01-10T03:16:00.001+07:002015-01-10T03:16:52.429+07:00Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan Season 1<div style="text-align: justify;">
CeritaNya diawali oleh peperangan, Dimana Raja Suleiman menaklukan Ukraina, Di sanalah Alexandra tertangkap, Dia adalah seorang anak dari pendeta, Dalam penangkapan itu Ayah, Ibu, dan Saudara Perempuan nya terbunuh semua, Hanya tunangan nya ( Bernama Leo ) saja yang dapat melarikan diri dari penangkapan itu, <br /><br />Akhìrnya Alexandra dan Sahabat Dekatnya (Marìa) dì bawa ke Turkì.<br /><br />Sesampaìnya dì ìstana Raja Suleìman, Alexandra mengetahuì seandaìnya Dìa menjadì hatun terbaìk maka Dìa bìsa merebut posìsì sultanah,<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-lengkap-abad-kejayaan-season-1.html" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2015/01/sinopsis-lengkap-abad-kejayaan-season-1.html" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-of-hnvb0yZY/VLA2zxuE0DI/AAAAAAAACUo/J3SluXn4ATQ/s1600/cuyexsputra.blogspot%2Babad-kejayaan-antv.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selaìn ìtu, Dìa harus bìsa memberìkan seorang putera kepada Raja Suleìman, Dengan melakukan ìtu semua, ìa bìsa memerìntah dunìa.<br /><br />Cerìtanya menarìk karena dì sìnì mulaì muncul perselìsìhan antara Alexandra (Hurrem) dengan ìstrì Suleìman yaìtu Mahìdevran, Kedatangan Alexandra memercìkan apì cemburu Mahìdevran, Hìngga pada suatu ketìka, Alexandra dìpukul olehnya, Setelah mengetahuì kebenarannya, Raja Suleìman marah besar.<br /><br />Cerìta pun berlanjut, Alexandra hamìl, Berìta ke hamìlan ìnì langsung dìsambut dengan pesta, Dì sìnì pula terjadì kerìbutan dìmana Alexandra jatuh sakìt.<br /><br />Rupanya Mahìdevran memberì racun pada makanan Alexandra, Beruntung, Dìa masìh bìsa dì selamatkan, Kejadìan ìnì membuat Raja Suleìman tambah gak suka pada ìstrì nya ìtu, Sementara ìtu, dì daratan Eropa terjadì pertempuran sengìt, Penaklukan sedang dìlakukan dì Balgrade, Hungarìa.<br /><br />Suamì Vìctorìa tewas terbunuh. (Cerìta ìnì pun dì ìlhamì oleh kìsah nyata.)<br /><br />ìa sendìrì pergì ke Konstatìnopel untuk membalas dendam <br /><br />Pada kehamìlan berìkutnya, Alexandra mengandung seorang anak perempuan, Kelahìran putrì, yang dìberì nama MìHRìMAH SULTAN, Juga dì rayakan dengan pesta,<br /><br />Dì saat-saat pesta ìnì pula terjadì kerìbutan, Salah seorang hatun, Ayse, Bertengkar dengan Alexandra, Ayse berencana melakukan pembunuhan.<br /><br />Cerìta Raja Suleìman menjadì sangat menarìk ketìka Ayse tewas, Sadìka membunuh Ayse karena Ayse memergokì atas sesuatu yang dì lakukannya, Lanjut cerìta, Atas segala penyelìdìkan yang dìlakukan justru Alexandra lah yang menjadì terdakwa, Sang Raja pun menghukum nya dengan mengìrìmkan dìa ke ìstana Tua.<br /><br />Kìsah pada season ì ìnì berakhìr dengan kedatangan Leo (Tunangan Alexandra) yang pada akhìrnya dì ketahuì oleh Pargalì ìbrahìm Pasha, Teman baìk Sultan, ìbrahìm memìnta Alexandra membunuh Leo dengan memberìnya racun dll. Apabìla gak melakukan ìtu, ìbrahìm membuka rahasìa hubungan antara Alexandra dan Leo Yang menyamar menjadì seorang ahlì senì.<br /><br />Dì hujung cerìta season ì, Sadìka (Vìctorìa, darì Hungarìa) menemanì Sultan Suleìman pada sebuah tenda, Pada saat ìtu, Vìctorìa bermaksud melakukan rencana nya untuk membalas dendam, Dan pìsau pun sudah mengancam leher sang Sultan</div>
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-61741288542825415882014-10-21T13:02:00.001+07:002014-10-21T13:02:50.490+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 90<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-90.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 90</b></a><br />
Jalal sedang berdiri di kamarnya menatap sebuah lukisan seorang pahlawan Rajvanshi. Jodha datang sambil membawa nampan prasad. Jalal menoleh melihat kedatangan Jodha dan melihat nampan yang di bawanya. Jodha balas melihat dengan waspada, sepertinya dia menduga kalau jalal pasti gak akan melewatkan kesenangan untuk mengejeknya. Betul saja, belum Jodha menyapa, Jalal sudah bicara duluan, "saya gak percaya ratu Jodha, semenjak datang ke Amer, dirimu banyak berubah. kamu mulai perduli padsaya. Tempo hari kamu mengoleskan obat pada luksaya, hari ini kamu membawakan makanan." Jodha menyahut, "saya selalu memberimu prasad bahkan saat di agra." Jodha mengambil cawan berisi prasad dan meletakan nampan di meja. Kata Jodha, "ini kheer, persembahann untuk dewa khrisna. Nenek memintsaya agar berbagi denganmu." Jodha menyendok kher dan memberikannya pada Jalal. tetapi Jalal malah mengambil cawan dari tangan Jodha dan meminum habis isinya. Jodha menatap Jalal dengan terkejut. Jalal yang ditatap Jodha begitu rupa terlihat heran dan bertanya, "ada yang salah? kenapa kamu terkejut?" Dengan tatapan sengit .seperti biasa. Jodha berkata, "kamu selalu larut dalam duniamu sendiri. kamu tak dengar yang kukatakan? Kita harus berbagi makanan ini. tetapi kamu habiskan." Jalal seperti tersadar, dengan sedikit gagap dia berkata, "kheer nya sangat lezat sampai saya lupa berbagi denganmu." Jodha menegur, "kamu juga lupa dengan hal yang lain, kamu harus mencicipi makanan sebelum memakannya. Mengapa melanggar peraturanmu hari ini? .jalal tersenyum simpul. Apa kamu sudah mulai mempercayai saya?" Jodha menatap Jalal dengan bangga .karena bisa mengejeknya, tentu saja.. Jalal menjawab, "gakjuga. tetapi saya yakin kamu tak ingin membunuhku." Jodha bertanya apa yang membuat Jalal begitu yakin? Jalal menatap Jodha dan menjelaskan maksudnya, "kamu punya banyak kesempatan untuk membunuhku, tetapi gak kamu lsayakan. kamu bahkan bisa membuat kematianku terlihat seperti kecelakaan." Jodha dengan senyum heran yang ditaha, bertanya, "benarkah? Kesempatan apa yang ku lewatkan?" Jalal menjawab, "saat kamu menunjukam keahlian memanahmu. kamu bisa memanahku di dada dengan anak panah itu. Dan setelah lihat kemampuanmu, saya yakin kamu bisa mengenai sasaran. Ratu Jodha, saya terkesan dengan 3 kepribadian bangsa Rajput. Yang pertama kalian sangat terlatih dalam peperangan. Yang kedua, kamu bisa menjadi teman yang setia dan musuh paling ditsayati. Dan yang ketiga yang paling kusukai, kalian gak pernah menyerang musuh dari belakang. Malah ada satu hal yang saya suka dengan bangsamu, kalian sangat pandai membuat lukisan.Jalal menatap kembali lukisan yang tadi di lihatnya dengan kaguman yang sama.saya merasa orang itu seperti berada di depanku. Lihatlah lukisan itu. saya yakin orang ini adalah pejuang yang hebat. saya yakin dia orang pemberani. Lihatlah cahaya matanya, lihatlah sikapnya." <br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-90.html" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-90.html" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-bCPdogCOdnI/VEXuBz_N8qI/AAAAAAAABBY/nsw5Pv2Adgk/s1600/Sinopsis%2BJodha%2BAkbar%2BANTV%2BEpisode%2B93.png" height="241" width="320" /></a></div>
Jodha memberi tau Jalal kalu orang dilukisan itu bukanlah pejuang biasa, dia adalah pejuang yang hebat. Raja Prithviral Chauhan. Dia di anggap pejuang terhebat bangsa rajvanshi. Dia terbiasa menyapu bersih musuhnya di medan perang, di tsayati musuh. tetapi Shahabuddin menangkapnya dengan tipuan. Dia di siksa dengan kejam, matanya di cungkil, tetapi Prithviral gak menyerah. Dia melepas panah ketika mendengar suara musuhnya dan berhasil membunuh Shahabuddin. Jodha berpikir, kalau bangsa Rajput membutuhkan pejuang seperti dia untuk melindungi kami dari bangsa Mughal. Jodha tersadar saat menyebut bangsa mughal. Jalal sedang memandangnya dengan ksaya. Jodha jadi salah tingkah dan meminta maaf, "saya tak bermaksud menyakitimu. saya terbawa perasaan saat memujinya. Sampai saya tidk sadar apa yang saya katakan. tetapi itu benar, dia akan di ingat sepanjang masa." Masih dengang memasang wajah ksaya jalal berkata, "bagus ratu Jodha. Hari ini saya mengetaui bakatmu yang lain. kamu ingin kuberitau?" Jodha berkata, "kamu bicara seakan kamu gak akan memberitauku jika gak kutanya. katakanlah!" Kata Jalal, "walau gak bersenjata, kamu masih bisa melukai perasaan orang lain. Semua yang kamu katakan mengenai sasaran." Jodha berkata, "sudah ku duga. saya tau kamu tak kan menghargai saya. Setiap kamu mengatakan sesuatu, tujuan utamamu selalu mencelsaya. .Jalal tersenyum tanpa rasa bersalah. Ucapanmu berbelit-belit juga pikiranmu!" Dengan geram jodha meninggalkan Jalal yang masih tersenyum.<br /><br />
Sinopsis Jodha Akbar episode 90. Sukanya di kelilingin oleh Jodha, Shivani dan Dadisa. Mereka sedang melihat hadiah pernikahan yang di berikan pada Sukanya. Dadida memberitau Sukanya kalau hadiah untunya sangat banyak. Pelayan meletakan hadiah-hadiah itu diatas meja. Dadisa berkata pada sukanya, "Sukanya, coba tebak, yang mana hadiah dari Jodha dan raja?" Suknaya menatap Jodha yang menantang Sukanya denga gerakan mata. Sukanya segera menghadiri meja hadiah dan terlihat bingung memilih. Dadisa berkata kalau sukanya sulit memutuskan, .lalu kata dadisa pada Jodha. "dia gak akan tau yang mana hadiah darimu." Sukanya melihat nampan berisi perhiasan dan seikat gelang kaca. Sukanya mengambilnya dan menunjukan pada dadisa kalau itu pasti hadiah dari Jodha. Semua tersenyum. Dadisa berkata, "sukanya, ternyata kamu lebih peka dari yang kukira. Katakan padsaya, bagaimana kamu bisa menebak itu hadiah dari Jodha?" Sukanya meletakan nampan kembali ke meja dan mengembil gelang kaca dan menunjukanny apada dadisa, "gelang ini yang membuatku menebaknya. Jodha Jiji, apakah gelang ini menginggatkan mu akan sesuatu?" Jodha teringat mereka berdua dulu sering bertengkar dan berebut, salah satunya karena gelang yang saat ini ada di tangan Sukanya. Sukanya menangis haru dan berlari memeluk Jodha. Sukanya berkata, "Jodha, sekarang saya akan bertengkar dengan siapa? saya akan sangat merindukanmu!"<br /><br />Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau Hamida dan rombongannya datang. Hamid amemwakili pihak agra membawa begitu banyak hadiah untuk Sukanya. Maham juga menyerahkan hadiah atas nama Ruqaiya dan Salima tentu saja di selingi kata-kata setengah menghina yang dianggap anggin lalu oleh keluarga Jodha. Hamida menyamapaikan hadiah Jalal untuk anak-anak perempuan kecil seperti yang di janjikannya dulu. Anak-anak menyambutnya dengan gembira. Hamida juga memberitau kalau Shivani juga memdapat hadiah. Shivani sangat senag. Menawati berkata, "saya sangat tersentuh dengan niat baik anda. tetapi saya penasaran, bagaimana anda tau , hadiah apa yang harus di berikan kakak dari mempelai wanita dan suaminya?" Jodha menghampiri menawati dan berkata, "Masa (ibu/rajput), yang mulia lahir di istana raja rajput. Ratu Umarkoi adalahdteman baik ami jaan (ibu/mughal). Ami jaan hadir saat keponakan ratu menikah. Itulah sebabnya, beliau mengenal tradisi kita." Menawati juga memberi pihak mughal hadiah. Hamida menerimanya dengan senang hati. Maham juga mendapat hadiah khusus dari dadisa, sebuah baju putih yang biasa di kenakan maham yang di buat khusus untuknya. Maham gak terlihat senang. Hamida berkata kalau mereka juga punya hadiah untuk Jodha. Semua orang tersenyum senang. Hamida membuka nampan hadiah untuk Jodha, isinya adalah seperangkat gaun Rajvanshi berwarna hijau muda. Senyum diawajah keluarga Jodha langsung hilang. Jodha jodha akbar 90dteringat saat Jalal mengatakan kalau dia suka warna hijau dan ingin Jodha selalu memakai warna tersebut. Hamida berkata, "Yang mulia yang memilih gaun ini untukmu. Hijau adalah warna kesukaannya." Sivani berbisik pada Sukanya, "sukanya jiji, ini gak beres. Jodha sangat membenci warna hijau. Apa mertuanya gak tau itu?" Dadisa mendegar ucapan Shivani dan terlihat gelisah. Menawati mentralkan suasana dengan menyuruh para tamu menikmati hidangan. Menawati berkata pada jodha, "Jodha, kamu harus menghormati keinginan mertuamu. " Jodha mengangguk. Menawati meminta Jodha agar mengikutinya.<br /><br />Bhramal menyambut kedatangan calon besan. Fil dan putranya Vajendar terlihat sangat kagum dengan keindahan istana Amer. Bharmal berkata kalaidirinya sudah menyiapkan semuanya untuk calonbesan dan meminta mereka mengikutinya. Mereka terlihat senang. Rombongan segera mengikuti bharmal, tinggal Sharifudin yang berdiri menatap kepergian calon mertua Sukanya dengan tatapan dan senyum licik.<br /><br />Maham duduk di kamarnya sambil menatap hadiah dari dadisa. Jodha datang memberi salam dan bertanya apakah maham ingin bertemu denganya? Jodha berharap segalany abaik-baik saja. Maham berkata, "saya di jamu dengan baik. Bahkan nenek mu tau pilihanku. .jodha merasakan sesuatu yang gak beres. Mereka tau pakaian yang kupakai. Harus kusayai, saya terkesan." Mengambil gaun pemberian dadisa dan berkata, "hadiah yang diberikan oleh nenekmu, membuatku teringat kenangan buruk. Itu sebabnya saya memanggilmu. Untuk bercerita apa yang kurasakan saat itu." Jodha berkata kalau dia gak paham dengan maksud maham angga. Maham angga berkata agar Jodha jangan kuatir, "saya akan jelaskan semuanya padamu." Maham kemudian meletakan gaun pemberian dadisa diatas nyala lilin. Setelah gaun itu terbakar, maham membuangnya ke lantai. Jodha menatap perbuatan maham dengan tatapan terluka tetapi gak bisa berkata apa-apa. Mahama duduk di sofa, sambil tersenyum dia memandangi gaun yang terbakar itu. Mahama berkata, "saya tau banyak tentang tradisimu, ratu Jodha. tetapi saat pernikahanmu dengan raja, saya tau, bagaimana cara menghormati hadiah dari kami. Apakah ini menginggatkanmu?" Jodha teringat bagaimana dulu dia membakar gaun pemberian Jalal. Mata Jodha berkaca-kaca. Maham tertawa, "kamu yang mengajarkan saya ini. .maham berdiri tepat di depan Jodha. Sepertinya kamu sangat marah. saya juga sangat marah. Saat kamu membakar gaun yang di berikan yang mulia. saya gak melkukan ini di depan orang banyak. tetapi saya bisa apa? saya adalah perdana menteri mughal. Ada pertauran dan etika yang harus ku taati." Jodha mematikan jodha akbar 90eapi yang membakar gaun, lalu meletakannya di nampan. Jodha menatap maham angga dan berkata, "Maham angga, kamu telah lsayakan apa yang menurutmu benar. Dan saya tak berhak memberitaumu mana yang salah dan mana yang benar. saya gak menyesal kamu gak menghormati keinginan nenek ku. saya sedih...karena dadisa memilih orang yang salah untuk di berinya hadiah." Maham tersenyum menghina, "kamu boleh berpikir sesukamu, ratu Jodha. Seperti yang kulsayakan. .mahammendekati Jodha. Apakah ingin ku panggilkan pelayan? dia bisa mengantamu keruanganmu. saya belajar tradisi ini darimu. Tradisi mengusir tamu dengan bantuan pelayan." Jodha menatap Maham dengan geram, maham balas menatap dengan penuh kemenangan. Maham berkata, "saya sudah menyampaikan apa yang ingin kukatakan. Sampai jumpa." Maham mengusir Jodha keluar dari kamarnya dengan memunggungi Jodha. Jodha pergi dengan geram dan terluka.<br /><br />Sharif bicara dengan calon mertua adn calon suami Sukanya. Fil bertanya tentang janji Sharif pada mereka saat dia mengatur pernikahan Sukanya dan Vajender. Sharif tanya janji yang mana? Fil janji untuk memberikan benteng ratanpur. Sharif teringat pertemuannya dulu ketika merundingkan masalah pernikahan sukanya. Sharif berkata, "oh janji itu. Lihat saja, setelah pernikahan yang mulia pasti akan memberikan benteng itu padamu. Fill senang. Sharif menemui adham dan memberitau adham tentang janjiny apada Fil. Adham bertanya apakah Sharif memberitau hal ini pada Jalal. Sharif berkata tentu saja gak. Adham bertanya, kalau begitu apa yang akan terjadi? Sharif menyuruh adham melihatnya saat pernikahan nanti. <br /><br />Pratap singh sedaang bermain chaufer (dadu) dengan Das di saksikan oleh raja bharmal dan para menteri. Das memuji pratap yang sepertinya sangat ahli dalam permainan ini. Pratap mengatakan gak peduli apakah permainan atau peperangan, dia gak akan membiarkan lawannya menang. Jalal datang, suasana jadi tegang. Keluarga Amer berdiri menyambut jalal dan meberi salam. tetapi pratap tetap duduk di tempatnya. Bharmal mengajak jalal duduk menonton permainan. Pratap berhasil mengalahkan Das. Para raja Rajput dari pihak pratap mengatakan kalau ini kesempatan pratap untuk mengalahkan Jalal. Mereka kemudian menyuruh raja Bharmal agar meminta jalal bermain chaufer melawan pratap. Raja bharmal menolak dengan alasan kalau upacara pernikahan akan segera mulai. tetapi Jalal menyetujuinya. Jalal segera naik ke meja tempat permainan chaufer diadakan. Dia duduk berhadapan dengan pratap dan saling menatap.....Sinopsis Jodha Akbar episode 91<br /><br />Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2810865535908266372.post-11136861252129999462014-10-21T12:47:00.001+07:002014-10-21T12:47:52.727+07:00Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 89<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-89.html" target="_blank"><b>Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 89</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sukanya sedang digoda oleh kakak-kakak iparnya karena akan menikah dan pergi kerumah mertua sehingga tak punya waktu untuk mereka lagi. Sukanya tertunduk malu. Jodha datang. Sukanya senang melihatnya dan menyapa, "Jodha, kamu darimana?" Salah satu kakak ipar Sukanya memarahinya, "itu pertanyaan yang tidak sopan, Sukanya." Kakak ipar satau lagi amenimpali, "jodha baru pertama kesini bersama suaminya setelah menikah, saya yakin dia bersamanya. Benarkan Jodha?" Jodha jadi salah tingkah mendengarnya. Sukanya bertanya, "kakak, ku pergi ke kuil dewi kali kan? bagaimana kunjungannya?" Jodha tersenyum dan menjawab, "saya merasa sangat tenang, saya berhasil memenuhi sumpahku." Sukanya bertanya, "sumpah apa?" Pelayan datang memberitau kalau ratu mainawati memanggil kakak-kakak ipar Sukanya. kakak ipar mengatakan pada Sukanya, "kami pergi dulu, Sukanya. Ibu memanggil. kamu bisa bertanya pada Jodha apa yang ingin kamu ketaui." lalu mereka pergi meninggalkan Jodha dan Sukanya. Sukanya segera menghampiri Jodha memegang tangannya dan mengatakan, "kakak" Jodha bertanya, "bagaimana perasaanmu? kamu akan memulai hubungan yang baru. " Sukanya mengatakan kalau dirinya sangat tsayat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-89.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="http://cuyexsputra.blogspot.com/2014/10/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-89.html" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-bCPdogCOdnI/VEXuBz_N8qI/AAAAAAAABBY/nsw5Pv2Adgk/s1600/Sinopsis%2BJodha%2BAkbar%2BANTV%2BEpisode%2B93.png" height="241" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jodha bertanya kenapa sayat? Dengan agak gugup Sukanya bertanya pada Jodha apakah dia boleh bertanya sesuatu? Sukanya mengatakan, "kakak, saya tidak." Melihat Sukanya gugup, Jodha bertanya, "Ada apa sukanya? kenapa kamu terlihat gugup?" Sukanya melihat ke belakang Jodha, kearah pintu. Jodha ikut-ikutan menoleh. Sukanya mengatakan, "kakak, kamu sudah menikah, saya yakin kamu tau segalanya. saya tak tau apapun. saya bahkan belum pernah bertemu calon suamiku. saya tak tau apa yang harus kulsayakan setelah menikah, apa yang harus kami bicarakan. Apa yang harus kulsayakan jika dia mendekatiku untuk yang pertama kali. saya tak tau apapun, Jodha. kakak ipar bilang kamu akan menjawab semua pertanyaanku." Jodha tertawa mendengarnya. Sukanya bengong dan bertanya kenapa Jodha tertawa? Jodha sambil menahan tawa menjawab, "karena ini lucu. saya cemas, ku pikir kamu gugup karena hal yang serius. Ayo ikutlah saya." Jodha membawa Sukanya kedepan cermin. Jodha mengatakan, "lihatlah dirimu dicermin, kamu cantik sekali. kamu telihat sangat polos. Semua pria yang memandang mu akan jatuh cinta padamu. Semua orang di keluarga suamimu akan menyayangimu dan kamu akan mempelajari semuanya." Sukanya balik memuji Jodha, "kamu lebih cantik dariku, kamu bahkan terlihat lebih polos dariku. saya yakin kakak ipar langsung jatuh cinta padamu pada pandangan pertama." Jodha terlihat jengah, dan coba mengalihkan pembicaraan, "Suknaya, ini adalah pernikahanmu, bersiaplah, kita bisa terlambat." Sukanya menahan Jodha, "kenapa kamu mencoba menghindar dari percakapa ini? kamu tak perlu malu di depanku. Suamimu sangat mencintaimu kan? Itulah sebabnya, meski dia bangsa mughal, tapi dia tetap menemanimu ke kuil. Beritau saya, apa yang harus kulsayakan untuk membuat suamiku senang? Apa yang harus kulsayakan untuk membuat dia semakin mencintaiku?" Jodha dengan perasaan jengah mengatakan, "Sukanya, saya tak tau soal itu." Sukanya kaget, "apa?" Jodha menerangkan, "Ya. saya tak bisa menjawab pertanyaanmu." Sukanya tertegun dan bertanya, "apa itu artinya, kamu dan raja belum.." Keduanya saling memandang, Sukanya dengan rasa tak percaya, Jodha dengan rasa jengah. Jodha mengatakan, "Sukanya, ada hubungan tertentu yang berbeda. Hubungan kami sangat rumit. Mungkin takdir yang menyatukan dua insan. Tapi sebuah hubungan akan bertahan jika kedua insan itu cocok. kamu akan menikahi keturunan rajput, budaya dan sifat mereka mirip seperti kita. kamu tidak akan menghadapi masalah. Bagaimanapun juga, jodha akbar 89raja dan saya menganut agama yang berbeda. Itulah sebabnya sifat dan pandangan kami sangat berbeda satu sama lain. Lagi pula saya belum lama menikah dengan dia. " Sukanya mengatakan, "kakak, saya tak tau butuh berapa lama bagi kedua insan menjadi akrab, tapi saya percaya sepenuhnya padamu. saya yakin, jika kita bertemu kamu pasti sudah bisa memnjawab pertanyaanku itu." Jodha mengelus pipi Sukanya penuh kasih danj mengatakan, "dan saya yakin, kamu sekarang sudah dewasa. saya yakin kamu tau tak ada yang boleh tau tentang apa yang kita bicarakan." Sukanya berjanji kalau dia tak akan bilang pada siapapun. Lalu keduanya berpelukan penuh rasa haru.<br /><br />Jalal menghampiri gajah kesayangannya. Dia menyapa gajah itu seolah-olah si gajah sahabatnya dan mengerti kata-katanya. Adham mengamatinya dari balik pepohonan dengan tatapan licik. Jalal berbicara dengan gajah, mengatakan kalau dia terlihat sedikit lemah. Das mengatakan kalau gajah ini sepertinya menyukai Jalal, bahkan Jalal sendiri sepertinya menyukai gajah ini. jalal mengatakan, "dia sangat menyayangiku. Hidupku berubah sejak dia datang." Jalal teringat ketika dia pertama kali memiliki gajah itu, dia langsung jatuh cinta padanya. Seseorang pernah mengatakan kalau Jalal sangat menyukai hewan. jalal muda menjawab kalau hewan berbeda dengan manusia, tak ada yang bisa menandingi kesetiaan mereka. jalal tersenyum mengingat kenangan itu.<br /><br />Narator mengatakan kalau kata orang, orang hebat selalu mempunyai pikiran yang sama. Dan itu benar jika menyangkut Jalal dan Pratap. rajkumar pratap dan raja Jalal mempunyai kepribadian yang berbeda, tempat lahir berbeda, budaya dan pendidikan yang berbeda. Tapi dalam hal tertentu mereka mempunyai persamaan, mereka sama-sama menyukai hewan. <br /><br />Di tempat lain, di waktu bersamaan, Pratap sedang memberi makan kuda putih kesayangannya. Didepan menterinya Pratap mengatakan, "hewan tidak mengerti bahasa manusia, itu sebabnya mereka tidak bisa bersumpah dan berjanji seperti kita. Tapi mereka selalu mendampingi pemiliknya apapun yang terjadi. saya sangat menyukai kuda ini, dia mengerti yang kukatakan, saya bisa bercerita apapun padanya. Di adalah teman bagi teman-temanku, dia musuh yang di tsayati oleh musuh ku." Seorang menteri memancing pratap dengan mengatakan, "kuharap dia bisa menyerang musuh seperti dirimu. Tempo hari kamu berhadapan dengan Jalal.." Pratap memotong kata-kata meteri itu, "itu perlu. Guru mengajariku agar saya mengenal musuhku dengan baik. Saat kamu melihat mata seseorang kamu akan tau kekuatannya. Tapi sulit untuk memahami manusia." Menteri menyahut, "saya paham. Tapi menurutku itu bodoh, melewatkan kesempatan seperti itu. "Pratap mengatakan dengan tegas kalau dia belum menyerang Jalal karena dia di sini sebagai tamu, "Saat dia menantangku sebagai musuh, saya akan memberi dia pelajaran. Saat raja Rajput bersatu, tak akan ada musuh yang bisa mempertahankan dinastinya, bahkan bangsa mughal sekalipun."<br /><br />Adham masuk kekamarnya dalam keadaan sedikit mabuk. Dia melihat seorang wanita berpakaian rajvanshi dari belakang. Adham menduga itu pelayan. Dan karena ada di ruangannya, maka dia bisa melsayakan apapun padanya. Adham memeliuk wanita itu dari belakang dan mengatakan, "habiskan malam ini bersamsaya sayang. saya akan membayarmu, apapun yang kamu inginkan sebagai imbalannya. saya akanmemberimu emas yang sangat banyak." Javeda terlihat sangat senang. dia membalikan badan. Adham terkejut sekali, moodnya langsung hilang. Dengan polos Javeda mengatakan, "Ya allah, kamu sangat mencintaiku. Ini pertama kalinya kamu utarakan cintamu padsaya. Kurasa, kita harus sering meluangkan waktu keluar dari agra. Kita bisa menghabiskan waktu bersama ketika kamu sedang tidak bekerja.." Adham tertawa miring dan bertanya, "itu benar, tapi kenapa kamu berpakaian seperti ini?" Javeda bertanya, "kenapa kamu terkejut? Apakah kamu mengira saya seorang pelayan?" Adham sambil tertawa menjawab, "ya. saya kira..." javeda terkejut, "ya Allah, apakah begini kamu memperlsayakan pelayan? Apakah sikapmu terhadap mereka sama seperti padsaya? saya kesal sekali. saya akan beritau ibu soal ini." Javeda bermaksud melangkah pergi, tapi Adham menarik tanganya dan mengatakan, "saya tidak mengira kamu orang lain. saya tau itu adalah kamu Javeda, saya hanya bercanda." Javeda tetawa senang, "saya kira..." Adham menyerobot kata-kat aJaveda, "...saya memperlsayakanmu seperti pelayan?" javeda menyuruh Adham melupakan hal itu, "apa kamu bilang tadi kamu ingin menghabiskan malam bersamsaya?" Adham terlihat bingung dan mengalihkan pembicaraan. Dia bertanya siapa yang memberinya baju ini?" Javeda menjawab, "dadisa." Adham bertanya, "siapa?" javeda memberitau Adham kalau yang meberi dia baju iniadalah dadisa, neneknya Jodha, "dadisa bilang padsaya, kalau saya cocok memakai baju ini. Dan dia benar, saat kamu melihatku, kamu tertarik padsaya." Adham tertawa terbaha-bahak.<br /><br />Jalal sedang duduk di ranjang sambil mengelus keningnya dengan ujung pisau ~dalam sarungnya~ ketika Jodha datang. Jalal melihat Jodha dan mengatakan, "ayo, tanyalah!" Jodha heran, "bagaimana kamu bisa tau kalau saya datang untuk menanyakan sesuatu?" Jalal menyahut, "saya sudah mengenalmu dengan baik, Jodha. kamu menemuiku hanya untuk mengeluh atau bertanya. Katakan!" Jodha mengajukan pertanyaanya, "yang mulia, akibat kamu ke kuil hari ini, bangsa mughal akan mengecammu. Mereka tidak akan setuju dengan apa yang kamu lsayakan hari ini." Jalal balik bertanya, "apakah ada yang memberitaumu kalau mereka tidak setuju dengan tindakanku?" Jodha menjawab, "tidak". Kata Jalal, "kalau begitu, tak perlu cemas. tak kan ada yang tanya padamu soal apa yang telah kulsayakan." Jodha berpikir apakah maham angga cerita semuanya pada Jalal? Tiba-tiba telinga Jodha menangkap suara yang mencurigakan. Dia segera naik ketempat tidur mendekati Jalal. Jalal melihatnya dengan heran. Jodha mengambil pisau Jalal dan menghunus di depan dadanya dengan siaga. Jodha terlihat tegang. Jalal yang tidak tau apa maksud Jodha ikut melihat kearah yang di lihat Jodha dengan tatapn ingin tau. Jalal bertanya,"ada apa Jodha?" Jodha memberinya isyarat agar bicara pelan. Dengan suara pelan, Jalal mengulang pertanyaanya, "ada apa ratu Johda?" Jodha mengatakan, "kurasa ada seseorang diluar ruangan ini." Joidha menyerahkan pisau pada Jalal dan memberi isyarat dengan mata agar Jalal memeriksanya.<br /><br />Dengan penasaran, Jalal mengambil pisau itu dan turun dari tempat tidur, lalu melangkah ke arah yang di tunjuk Jodha. Jalal memeriksa keluar, Jodha bertanya, "siapa dia?" jalal menjawab kalau serombongan pasukan Amer sedang menyerangnya. Jodha segera berlari keluar. Jalal sedang bicara dengan anak-anak perempuan. jalal mengatakan, "kurasa saya sudah pernah bertemu kalian semua." Seorang anak menjawab, "ya. Anda bertemu kami saat anda kesini untuk menikah dengan kakak Jodha. Saat itu anda memberi kami hadiah dan manisan yang sangat banyak." Anak satu lagi mengatakan, "kali ini pernikahan putri sukanya, apakah kali ini anda akan berikan kami hadiah juga?" Jalal menyahut, "tentu saja. saya akan berikan hadiah apapun yang kalian inginkan. ~jalal mencubit pipi anak perempuan yang paling kecil~ Dan kamu, apa yang kamu inginkan?" Si anak menjawab, "saya kesini untuk melihatmu, saya dengar kamu orang yang pemberani dan juga tampan." Jalal tertawa senang. jodha akbar 89cJodha membuat muka dan melirik Jalal. Jalal segera menarik tangan anak-anak itu dan mengajaknya duduk di tempat tidur. JOdha duduk di sudut tempat tidur, dia berhadap-hadapan dengan Jalal. Anak-anak duduk di ranjang bersama Jalal dengan santainya. Jalal mengatakan, "saya akan memberi kalian hadiah yang sangat banyak, tapi sebelum itu saya akan ceritakan sebuah kisah pada kalian. Kisah tentang seorang putri yang pemarah." Jalal melirik Jodha. Jodha yang merasa tersindir mengakat wajahnya melihat jalal dengan tatapan tak terima. Anak-anak mendaulat Jalal untuk segera bercerita. Jalal menceritakan bahwa suatu hari hidup seorang putri, dia mudah sekali marah. Dia membenci warna hijau. Suatu hari putri bertemu sang raja yang sangat baik dan menawan. Jodha protes, "itu tidak benar!" Jalal melihat Jodha dan mengatakan, "ratu Jodha apakah kamu pernah mendengar kisah ini? Kurasa kamu yang harus melanjutkan kisah ini" <br /><br />Jodha dengan jengah mengatakan kalau dia tak pernah mendengarnya. Anak-anak mendaulat Jodha untuk bercerita. Jodha melihat anak-anak dengan salah tingkah. Jalal tertawa penuh kemenangan. jalal melanjutan ceritanya. Katanya, "kemudia putri yang mudah marah itu menikah dengan sang raja yang baik dan menawan itu. lalu... ~Jodha menanti kelanjutan kata-kata Jalal, jalal melihat Jodha~ lalu putri yang kejam itu membuat hidup sang raja menderita. Dia merenggut semua kebahagiaan sang raja, dia sering mengeluh dan bertengkar, dia pernah melompat ke danau. Bahkan dia pernah membuat sang raja melawan harimau.." Jodha tertawa lepas, Jalal melihat Jodha terpesona, dia ikut tertawa. Tapi bukan Jalal kalau tidak bisa membuat Jodha geram. Sambil mendengarkan tawa Jodha, Jalal mengatakan pada anak-anak, "coba dengar, apa kalian bisa mendengar suara sang putri?" Seorang anak mengatakan kalau suara sang putri seperti malaikat. Tapi Jalal membantahnya, menyuruh anak-anak mendengarkan dengan benar dan mengatakan kalau suara sang putri seperti suara penyihir. Jodha langsung diam dan melihat Jalal dengan kesal. Jalal tersenyum senang. jalal melanjutkan ceritanya lagi hingga anak-anak tertidur semuanya. Menawati datang ke kamar jalal dan terkejut melihat anak-anak tidur dalam pelukan Jalal. Menawati bermaksud menyuruh anak-anak bangun dan pindah kamar. Tapi Jalal melarangnya, dia tidak keberatan tidur dengan anak-anak. Menawati bertanya, bagaimana mereka akan tidur kalau ada anak-anak. jalal mengatakan dia tidak masalah. Tapi kalau Jodha keberatan, dia menyuruh Jodha pindah kekamar lain. Jodha menjawab kalau dirinya tidak masalah. Akhirnya menawati pergi dan membiarkan anak-anak tidur dengan Jalal. Jodha bangkit dan membenahi selimut jalal sambil mengatakan, "kamu harus bersitirahat yang cukup, jika kesehatanmu terganggu, ayah akan sangat Jalal dan Maan singh sedang berlatih memanah di lapangan. Jalal memberi saran pada Maan Singh tentang cara menggunakan senjata. jalal mengatakan, "kamu harus menganggap senjata sebagai bagian dari tubuhmu. Senjata itu akan mengikuti pikiranmu, begitu juga dengan tanganmu. Dengan cara itu kamu akan bisa melepaskan anak panah tepat pada sasarannya. kamu boleh membidik sekarang." Maan singh segera bersiap-siap membidik sasaran, dan ketika anak panah di lepaskan tepat mengenai target. Maan singh senang. Jalal juga melepaskan anak panahnya, dan tepat mengenai sasaran. kali ini anak-anak yang melihatnya bertepuk tangan. Jalal memanggil anak-anak agar mendekat. Seorang anak mengatakan memuji Jalal, "apakah kamu tau, kamu semakin terlihat tampan setiap hari. kamu seperti raja dalam kisah itu. jalal mengucapkan terima kasih.<br /><br />Dari dalam istana, Jodha keluar di temani oleh pelayannya. Mereka sedang membicarakan Maham Angga. Jodha melihat jalal sedang berbicara dengan anak-anak di tempat latihan. Anak yang pling kecil meminta Jalal agar mengajarinya cara memanah. Jalal tidak keberatan. Jodha bertanya apa yang dilsayakan anak-anak di lapangan. Saat itu Jalal sedang mengajari anak yang paling kecil cara memegang busur dan melepaskan target. Maan singh mengatakan kalau busur lebih tinggi dari dirinya, dan menyuruhnya pergi dari lapangan dan tidak mengganggu jalal. Tapi Jalal mengatakan tidak apa-apa. Dia senang menghabiskan waktu bersama anak-anak. Das yang melihat keakraban jalal dan anak-anak mengatakan pada Maan singh, "raja tidak sekejam seperti rumor yang beredar." Maan mengiyakan dan mengatakan kalau orang-orang yang meciptakan kabar itu terlalu melebih-lebihkan. Jodha melihat Jalal mengajari anak-anak memanah. Dia segera meyuruh pelayannya untuk pergi duluan, nanti dia akan menyusul sambil membawa anak-anak pergi dari tempat latihan. Jodha bergegas menghampiri Jalal.<br /><br />Jodha memarahi Jalal karena mengajari anak yang belum cukup umur memanah, mereka bia terluka. jalal mengatakan kalau dia hanya menuruti keinginan anak-anak. Jodha mengatakan kalau anak-anak masih terlalu muda untuk memahami bahaya, "kalau mereka di bebaskan, mereka semua bisa menunggangi kuda dan pergi dari sini." jalal tertawa. Das yang mendengar kata-kata Jodha menyahutinya, "semua orang di larang mengatakan ini. kamu sendiri tidak pernah betah berada di istana ini." Jalal melihat Jodha yang langsung terdiam mendengar kata-kata Das. Maan singh menimpali, "apakah anda tau yang mulia? Bibi Jodha dulu sering melanggar peraturan, dia selalu menunggangi kuda kalau ada kesempatan. Prajurit kami harus mengejarnya dan membawanya kembali. Dia terkenal sering membelot." Jodha memarahi maan singh, "Maan singh, kamu lebih muda dari saya, kamu tidak boleh membahas hal ini dengan orang lain." Maan singh mendekati Jalal dan berbisik di telinganya, "lihat itu yang mulia, bibi Jodha suka mendominasi." jalal tertawa dan setuju, "saya tau itu , maan singh." Melihat itu Jodha melihat maan singh dengan geram. Anak-anak memberitau Jalal kalau Jodha sangat pandai memanah. jalal mengatakan, "benar? saya tidak tau dia punya bakat ini. ~bertanya pada Jodha~ apakah itu benar, ratu Jodha?" Das yang menjawab, "benar yang mulia. Jodha biasa bangun sebelum fajar dan datang kesini untuk berlatih seni perang. Dia sangat ahli menggunakan pedang, juga memanah." Jalal mengatakan kalau dia sudah tau Jodha pandai main pedang, tapi dia tidak tau kalau Jodha juga pandai memanah. Das menyuruh Jodha menunjukan keahlian memanahnya pada Jalal. jalal menyuruh anak-anak pergi, juga maan singh. Jalal memberikan busur pada Jodha yang ragu-ragu menerimanya. Jalal juga memberinya sebuah anak panah. Jodha melihat anak panah itu tapi tidak memgambilnya. Dia berjalan ketempat penyimpanan anak panah dan mengambil 3 buah. Jodha bersiap-siap membidikan anak panahnya. Ketika tali busur di lepas, anak panah meluncur tepat pada sasaran. Anak-anak bertepuk tangan. Jodha terlihat puas. Jalal tersnyum kagum dan mengatakan, "Masyaallah, bagus sekali. kamu sangat berbakat, ratu Jodha. Bermain catur, menggunakan pedang, ahli membidik atau berperang. kamu benar-benar mahir dan kejam." Jodha dengan pedas membalas kata-kata Jalal, "kamu juga mahir, saat memberi perintah untuk menyiksa orang, mahir melecehkan orang dan keras kepala." Setelah mengatakan begitu, jodha berbalik hendak melangkah pergi, tapi busurnya terbawa. Jodha membalikkan badan dan memberikan busur itu pada Jalal baru kemudian pergi. jalal melihat kepergian Jodha sambil tersenyum dan mengatakan, "tidak memahami seseorang sepertinya salah satu keahliannya juga." Sinopsis Jodha Akbar episode 90<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymousnoreply@blogger.com0